Dulu Marah saat Diminta Shalat, Tak Disangka Ini yang Dilakukan Aiptu Budiman Kini untuk Anak Yatim

Aiptu Budiman, Panit II Polsek Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat, menceritakan perjalannya mendirikan pesantren gratis bagi yatim dan duafa..

Kompas.com/handout
Dulu Marah saat Diminta Shalat, Tak Disangka Ini yang Dilakukan Aiptu Budiman Kini untuk Anak Yatim 

Mendirikan Pesantren

Lima orang warga yang pernah meminta Abah untuk Shalat kemudian menemaninya untuk menjadikan saung sebagai Pesantren.

Namun, saat ia tengah pulang ke Bandung, saungnya diserang orang tak dikenal dengan tuduhan aliran sesat. Saungnya pun berantakan.

"Saya ingat tentang nasihat ibu saya (tentang ujian)," katanya.

Bersama lima orang warga itu, ia sepakat mendirikan Pesantren.

Atas saran seorang kerabat, ia mendatangkan ustadz dari Tasikmalaya.

"Saya adalah santri pertamanya," katanya.

Lambat laun, banyak anak-anak yang mengaji di Pesantren itu.

Sang istri pun mendukung niat mulianya itu. Ia pun menggunakan gajinya untuk kebutuhan sehari-hari para santri.

"Saya juga mengantar santri bersekolah sambil berangkat ke kantor," ujarnya.

Saat ini santrinya ada 250 yang sebagian besar adalah yatim dan dhuafa.

Para santri akan mulai belajar pada 5 Juli 2020, setelah setelah sebelumnya kembali ke rumah karena pandemi covid-9.

"Untuk yatim dan dhuafa gratis untuk keseluruhan kebutuhan, mulai dari makan, pakaian, jajan saya nanggung," kata dia.

Tak hanya Pesantren, kini ia juga mendirikan madrasah tsanawiyah dan aliyah.

Ada enam pengajar di Pesantren dan 23 guru di madrasah.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved