Gubernur Edy Rahmayadi Kaget Sampai Ketakutan Malam-malam Ditelepon Tito Karnavian, Ada Rapor Merah
Gubernur Edy juga sempat menyebutkan dirinya sempat mengundang Tito untuk hadir di Sumut, namun tak pernah hadir.
TRIBUNKALTIM.CO - Ada cerita unik di balik rencana kedatangan Mendagri Tito Karnavian ke Sumut.
Kedatangan Mendagri Tito Karnavian ini dalam rangka menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020.
Dalam sambutannya di Hotel Grand Aston Medan, Gubernur Edy Rahmayadi berseloroh dengan Mendagri Tito Karnavian yang disebutkannya kehadirannya tiba-tiba dan membuatnya takut.
Pasalnya, Mendagri Tito Karnavian menelepon Edy Rahmayadi saat waktu sudah malam.
• Sudah Menutupi Sebagian Wajah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Besuk Penderita Tumor 30 Kg di Medan
• UPDATE Virus Corona, 2.956 kasus covid-19, Ada Lonjakan Kasus Baru di Wilayah Edy Rahmayadi
• Kabar Duka Mantan Exco PSSI yang Pernah Disorot Meninggal Dunia, Sosok Penting di Era Edy Rahmayadi
• Setelah Pensiun Tentara, Edy Rahmayadi Ungkap Ada Oknum TNI Sok-sokan Dengannya, Begini Perlakuannya
"Bapak Menteri Dalam Negeri baru bertelfon kepada saya waktu malam-malam. Beliau yang telefon saya, baru terbaca saya malam-malam, Pak Gubernur saya akan datang kemari, bang saya akan datang ke Medan. Wah ketakutan saya, ada apa Pak Menteri," cetusnya di hadapan seluruh kepala daerah dan ketua KPU dan Bawaslu se-Sumatera Utara.
Edy menyebutkan dirinya sempat mengundang Tito untuk hadir di Sumut, namun tak pernah hadir.
"Karena selama ini Pak Menteri diundang kemari tak pernah datang, kok sekarang mau datang. Kaget juga saya, karena beliau bukan Kapolri lagi, kalau tempo hari Kapolri datang wah ini ada apa ini," bebernya disambut gelak tawa audience.

Ternyata, kedatangan Mendagri tersebut dijelaskan Edy karena raport merah Sumut terkait Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dari 23 daerah yang akan mengadakan Pilkada kepada KPUD dan Bawaslu.
"Itu merah semua raportnya bang, abang sama dengan Papua. Wah enggak boleh saya sama dengan papua saya bilang, izinkan saya pak Menteri, saya tanya sama beliau-beliau ini mereka semua, KPU dan Bawaslu. Bang sudah beres semua sudah hijau, tinggal dua ini Samosir dan Madina, itu tugasnya pak Wagublah itu," tutur Edy Rahmayadi.
• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
• Sebelum Idham Azis Musnahkan 1 Ton Sabu, Jenderal Polisi Mendadak Dekati Tersangka, Amarah Memuncak
Sesaat kemudian, Tito Karnavian menanggapi candaan Edy Rahmayadi tersebut bahwa alasan dirinya tak pernah menanggapi undangan Gubernur, karena percaya Sumut aman terkendali di tangan Edy Rahmayadi.
"Saya ditanya bapak gubernur kenapa tidak datang waktu saya undang, jadi saya bilang di bawah Pak Edy Rahmayadi, Sumut aman terkendali. Kita kan datang ke tempat yang bermasalah, kalau tempatnya enggak bermasalah jadi itu cenderung tidak prioritas, artinya Sumut Aman-aman saja," tuturnya.
Namun, kali ini, Tito menjelaskan bahwa kali ini Sumut memilki masalah terkait penyaluran NPHD dari daerah-daerah yang membuat memiliki raport merah.
"Nah kali ini datang ada masalah, bang ini salah satu daerah yang kita catat dalam dalam data di Kemendagri ini anggaranya banyak yang merah saya sampaikan, di mana NPHD nya dibawah 10 persen kepeda KPUD dan Bawaslu kasihan teman-teman KPU dan Bawaslu tak bisa kerja," cetusnya.
Ketua KPU Sumut Percaya Diri
Di hadapan Menkopolhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian, Ketua KPU Sumut Herdensi Adnin percaya diri sebut persiapan Pilkada di Sumut telah siap dilaksanakan, Jumat (3/7/2020).
• Akhirnya Ada Angin Segar Pencairan Gaji ke-13 PNS, Berikut Besarannya Sesuai Peraturan Pemerintah
• Skenario Idham Azis Batal Pensiun dari Kapolri Dibongkar Anggota DPR, Kunci di Presiden Jokowi
Herdensi Adnin menyinggung hal ini dalam acara Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Sumut, di Hotel Grand Aston, Jalan Balai Kota Medan, Jumat (3/7/2020).
Herdensi menyebutkan bahwa penyelenggaraan pilkada 23 Kabupaten/kota telah siap dilaksanakan.
"Kami mengucapkan terimakasih atas atensi yang sangat luar biasa atas kedatangan Bapak Menkopolhukam dan Mendagri yang salah satunya itu untuk persiapan Pilkada di Sumatera Utara tahun 2020 yang Insya Allah kita laksanakan pada 9 Desember di 23 kabupaten/kota dan jelaskan di Sumatera Utara untuk pelaksanaan Pilkada ini, insya Allah kami sudah siap," tuturnya disambut tepuk tangan audience juga Mahfud MD dan Tito Karnavian.
Ia bahkan menyebutkan bahwa KPU Sumut saat ini telah siap baik dari sisi anggaran dan infrastruktur.
"Kami telah siap dari sisi anggaran dan siap dari sisi infrastruktur, terutama atas perhatian Gubernur Sumut, Kapolda Sumut dan Pangdam terhadap proses pelaksanaan Pilkada di Sumatera Utara ini sangat luar biasa dan kami mengucapkan terima kasih," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) telah mulai dilakukan.
Herdensi juga menyebutkan bahwa seluruh petugasnya sudah dilakukan rapid test untuk memastikan proses penyelenggaraan Pilkada akan dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid19.
"Saya sudah melihat beberapa daerah pencairan masih kecil, tapi sampai sekarang tidak ada kendala pelaksanaan tahapan Pilkada di Sumatera Utara. Seluruh badan sudah menjalankan tugas dan untuk verifikasi faktual berkas dukungan calon perseorangan bahkan untuk seluruh petugasnya sudah kami rapid test untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada 2020 ini mengikuti secara ketat protokol penanganan Covid-19," pungkas Herdensi.
(vic/tri bun medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Edy Rahmayadi Terkejut Ditelepon Mendagri Tito Karnavian Malam-malam, 'Saya Akan Datang ke Medan . .