Kerinduan Katarina Terobati, Dua Adik Kandung Berusia Satu Abad Datang Menemuinya, Ini Suasananya

Sinar bahagia, senang dan perasaan harubiru mewarnai pertemuan tiga bersaudara yang berusia di atas 100 tahun. Mereka adalah warga Timor Tengah Selata

Editor: Mathias Masan Ola
(Dokumen Bripka Sefrim)
Pertemuan haru tiga orang kakak beradik berusia renta Katarina Tauho-Faot ( 105), Nikolas Faot ( 103) dan Fransiskus Faot ( 101), dari Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS), NTT, yang viral di media sosial 

TRIBUNKALTIM.CO, KUPANG - Sinar bahagia, senang dan perasaan harubiru mewarnai pertemuan tiga bersaudara yang berusia di atas 100 tahun. Mereka adalah warga Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Pertemuan ini sangat dinantikan Katarina yang kini berusia 105 tahun. Dia sering menangis menanyakan kabar kedua adiknya yang sudah 10 tahun tak bertemu.

Video pertemuan tiga kakak beradik berusia seratus tahun asal Desa Noemeto, Kecamatan Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS), Nusa Tenggara Timur ( NTT). Tiga orang kakak beradik itu bernama Katarina Tauho Faot ( 105), Nikolas Faot ( 103), dan Fransiskus Faot ( 101).

Ketiga kakak beradik ini memiliki delapan saudara, tetapi telah meninggal dunia. Ada pun Katarina anak ke-9, Nikolas anak ke-10, dan Fransiskus anak ke-11 atau bungsu.

Video berdurasi 2 menit, 20 detik itu pertama kali diunggah oleh Brigadir Kepala (Bripka) Sefrim A Taniu, Anggota Polres TTS, yang juga merupakan cucu kandung Nikolas Faot.

Baca juga; Erick Thohir Blak-blakan soal Korupsi yang Merajalela di BUMN, Tidak Main-main, Ini Langkah Tegasnya

Baca juga; Sembilan Ruang Kerja di Empat Kantor Pemerintahan Kabupaten Kutim Disegel KPK RI

Dalam video itu, terlihat Nikolas dan Fransiskus yang sudah renta, masing-masing memegang tongkat dan berjalan masuk ke dalam rumah milik Katarina. Katarina duduk di atas tempat tidur dan menerima kunjungan dua adik kandungnya itu.

Mereka kemudian saling berpelukan dan menangis terharu. Anak cucu mereka yang saat itu berada tak jauh dari ketiganya juga ikut menangis.

"Mereka sudah tidak bertemu kurang lebih sekitar 10 tahun," ungkap Bripka Sefrim A Taniu, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (3/6/2020) siang.

Sefrim mengaku menginisiasi pertemuan kakek dan neneknya itu. Pertemuan tersebut berlangsung pada Minggu, 21 Juni. Inisiatif itu berawal saat dia bersama istri mengantar sedekah dari Polres TTS kepada Katarina, Nikolas, dan Fransiskus.

Sedekah itu juga diberikan kepada sejumlah janda dan lanjut usia yang tinggal di desa mereka pada 7 Juni 2020. Saat mengantar sedekah ke Katarina, sang nenek terus menangis dan menanyakan kabar dua saudaranya itu karena sudah lama tak berjumpa.

Sefrim berjanji akan mempertemukan ketiganya. "Kami anak dan cucu ada, tapi karena masing-masing sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak punya waktu untuk mempertemukan mereka," ujar dia.

Sefrim akhirnya memenuhi janjinya itu. Dia menjemput kakek Nikolas dan Fransiskus di kediaman mereka masing-masing menggunakan mobil dan mengantar ke rumah Katarina. "Nenek Katarina ini tidak bisa berjalan karena sakit, sehingga sehari-hari hanya berada di atas tempat tidur," ungkap Sefrim.

Pertemuan tiga kakak beradik itu berlangsung selama tiga jam lebih. Sefrim pun tak menyangka video yang diunggah di media sosial bisa viral dan dibagikan oleh banyak orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved