OTT KPK di Kutai Timur
Bupati Ismunandar dan Istri Ditangkap KPK, Wabup PPU Hamdam: Saya Merasakan Kegelisahan Warga Kutim
Wakil Bupat Penajam Paser Utara ( Wabup PPU ), Hamdam, mengetahui kabar Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutim
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Wakil Bupati Penajam Paser Utara ( Wabup PPU ), Hamdam, mengetahui kabar Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Ketua DPRD Kutim yang ditangkap Komisi Pemberatasan Korupsi ( KPK ).
Beberapa hari lalu Bupati Kutai Timur, Ismunandar beserta istrinya yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPRD Kutai Timur Encek UR Firgasih juga 3 orang Kepala OPD dan 2 pihak swasta ditahan KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.
Hal yang menimpa kepala daerah beserta pejabat dilingkungan pemerintah Kabupaten Kutim tersebut turut menimbulkan rasa prihatin oleh beberapa kepala daerah lainnya, salah satunya adalah Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara, H Hamdam.
Wakil Bupati PPU Hamdam, yang menjabat dari tahun 2018 ini mengaku prihatin terkait apa yang telah menimpa dari pasangan suami istri Ismunadar dan Encek UR Firgasih beberapa hari lalu.
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, ODP Meningkat, Angka Orang Tanpa Gejala Stagnan Selama 2 Hari
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, Ada Penambahan 1 ODP dan PDP, Total 22 Pasien Sembuh
"Kita turut prihatin dengan apa yang terjadi kepada Bupati Kutim. Sebagai kepala daerah, saya merasa, turut merasakan kegelisahan warga Kutim, apalagi sekaligus dengan ketua DPRD Kutim nya," kata Hamdam, saat ditemui TribunKaltim.co usai melakukan aktivitas bersepeda di kawasan Pantai Tanjung Jumlai, Minggu (5/7/2020).
Menurutnya apa yang sudah terjadi pada Bupati Kutim ini bisa menjadi sesuatu pelajaran yang berharga untuk para kepala daerah lainnya.
Baca Juga: Kepala BPKAD Kutim Suriansyah Ditahan KPK, Pegawai dan Pihak Ketiga Was-was Soal Pencairan
Baca Juga: Atasi Keluhan TK2D, Wabup Kutim Kasmidi Bulang Berjanji Segera Konsultasi ke Gubernur Kaltim
Lebih lanjut, Hamdam mengatakan bahwa dalam era sekarang ini dalam mengelola pemerintahan, kepala daerah harus berhati-hati karena aparat hukum di Indonesia saat ini sudah semakin canggih dan semakin ketat sehingga peluang-pelauang bagi para pengambil kebijakan untuk terjaring hukum sangat besar.
"Sekarang ini memang dalam mengelola pemerintahan memang perlu kehati-hatian karena regulasi dan perangkat yang digunakan oleh aparat hukum ini sudah semakin canggih dan semakin ketat," pungkasnya.
Gubernur Isran Noor Mengaku Belum Tahu
Berita sebelumnya. Saat Gubernur Kaltim Isran Noor ditanya mengenai kasus yang mendera Bupati Kutim ( Kutai Timur ) Ismunandar dan Ketua DPRD Kutim terkena Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), mengaku tidak tahu.
Hal ini ketika ditanya TribunKaltim.co pada Jumat (3/7/2020). Kali ini Gubernur Kaltim, Isran Noor belum mengetahui soal Operasi Tangkap Tangan Bupati Kutim Ismunandar dan Ketua DPRD Kutim.