Bahas RUU PKS, Najwa Shihab Sindir Kinerja DPR, Tugas DPR yang Sesungguhnya, tapi tak Dilaksanakan

Saat membahas RUU PKS, Najwa Shihab menyindir kinerja DPR, inikan tugas DPR yang sesungguhnya, tapi tak dilaksanakan.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap layar YouTube Najwa Shihab
Najwa Shihab di acara Mata Najwa. Saat membahas RUU PKS, Najwa Shihab menyindir kinerja DPR, inikan tugas DPR yang sesungguhnya, tapi tak dilaksanakan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Saat membahas RUU PKS, Najwa Shihab menyindir kinerja DPR, inikan tugas DPR yang sesungguhnya, tapi tak dilaksanakan. 

Presenter Najwa Shihab menyindir kinerja DPR dalam membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) saat mendengar perdebatan tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Sindiran Najwa Shihab ini disimak dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/7/2020) malam, begini lengkapnya.

Sebelumnya perdebatan terjadi antara Ketua Perhimpunan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia Euis Sunarti dengan Peneliti Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK) Dian Novita.

Ketua GiGa Euis Sunarti merasa pihak pengusung RUU PKS melakukan negosiasi dengan DPR dalam pembahasan.

Mendengar perdebatan itu, presenter Najwa Shihab segera menengahi dan memberikan tanggapan.

Di Mata Najwa, M Qodari Sebut Wajar Spekulasi Terawan Direshuffle: Tjahjo Kumolo Tak akan Diganti

Di Mata Najwa, Akui Ada Strategi Soal Video Kemarahan Jokowi, Moeldoko: Sudah Nggak Usah Dilanjutkan

BERLANGSUNG Live Streaming Mata Najwa Trans 7, Najwa Shihab Menagih Wakil Rakyat, Soroti Kinerja DPR

Di Mata Najwa, Akui Ada Strategi Soal Video Kemarahan Jokowi, Moeldoko: Sudah Nggak Usah Dilanjutkan

"Isu-isu seperti ini kan makanya kita perlu ada DPR," komentar Najwa Shihab.

"Inilah tugas DPR sesungguhnya untuk bisa menjembatani ini, tetapi itu tidak dilakukan," tambahnya.

Mendengar perdebatan itu, presenter Najwa Shihab segera menengahi dan memberikan tanggapan.

"Isu-isu seperti ini kan makanya kita perlu ada DPR," komentar Najwa Shihab.

"Inilah tugas DPR sesungguhnya untuk bisa menjembatani ini, tetapi itu tidak dilakukan," tambahnya.

Anggota DPR Fraksi PDIP Komarudin Watubun kemudian menanggapi sindiran Najwa Shihab.

Ia menyinggung dicabutnya RUU PKS dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas

"Saya menikmati dengan baik perdebatan dari tadi, termasuk mengurangi jumlah RUU Prolegnas," kata Komarudin Watubun.

 Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun

 Bukan Orang Sembarangan, Pengganti Rieke Diah Pitaloka yang Dicopot dari Pimpinan Baleg Komjen Purn

Menurut Komarudin, hal itu wajar saja mengingat DPR tidak selalu memenuhi target pembahasan Prolegnas setiap tahunnya.

"Khusus untuk itu, saya mau sampaikan idealisme itu penting tapi harus realistis juga," tegas Komarudin.

Komarudin menilai sikap DPR hanya berusaha realistis.

Seperti diketahui, sebelumnya RUU PKS dicabut dari Prolegnas Prioritas dengan alasan terlalu sulit dibahas.

"DPR sadar betul itu, saya tahu.

Dari dulu kan tidak capai target yang ditetapkan, maka sekarang menurunkan itu," paparnya.

"Jadi idealis dan realistis, kira-kira begitu," lanjut anggota Komisi II DPR ini.

Komarudin menegaskan partainya akan mendukung pembahasan RUU PKS.

"Kedua, tentang perdebatan ini saya kira PDIP sikap jelas.

Dari awal kita mendukung," tegasnya.

Meskipun begitu, ia tidak menampik banyak kepentingan yang dilibatkan dalam pembahasan suatu undang-undang.

Komarudin juga tidak membantah perlu ada lobi politik dalam hal ini.

"Cuma saya mau sampaikan, DPR itu lembaga politik.

Saya kira dengan pengalaman ini juga butuh lobi-lobi yang kuat," paparnya.

"Setiap komisi, setiap partai politik punya kepentingan.

 Liga Italia, Ralf Rangnick Pilih 2 Nama Baru Untuk AC Milan, Ada eks AS Roma, Ibrahimovic Terdepak

 Profil Maria Pauline Lumowa, Tersangka Pembobol Bank BNI yang Kini Ditangkap Setelah Buron 17 Tahun

Semua hal penting, tapi ada hal yang menjadi prioritas dalam lembaga politik," tandas Komarudin.

Lihat videonya mulai menit 12:00

Debat Pro dan Kontra RUU PKS

Ketua Perhimpunan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia Euis Sunarti menduga ada kecurangan yang membuat DPR menolak usul mereka pada Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).

Namun Peneliti Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Dian Novita menyebutkan tuduhan itu hanya prasangka.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/7/2020).

Sebelumnya Euis menyampaikan ada sejumlah poin yang diusulkan tetapi ditolak pembahasannya untuk masuk dalam draft RUU PKS.

Usul tersebut termasuk definisi kekerasan seksual yang dinilai sudah cukup dimuat dalam Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), sehingga tidak perlu diulang lagi.

Ia menduga ada negosiasi antara pihak pengusung RUU PKS dengan Komisi VIII DPR.

"Draft terakhir itu memang sepertinya sudah mengakomodasi, tapi kemudian sepertinya ada negosiasi lagi dengan para pengusung," ungkap Euis Sunarti.

"Kita tidak tahu draft terakhirnya seperti apa," tambahnya.

Mendengar hal itu, Dian Novita langsung membantah.

Ia menegaskan pernyataan Euis adalah kecurigaan semata.

"Itu prasangka, Bu, namanya. Ada negosiasi lagi kan di belakang? Negosiasinya di mana?" sanggah Dian Novita.

"Anda kan enggak tahu apa yang kami tahu. Boleh Anda menyampaikan itu asumsi, kami punya buktinya," kata Euis.

Presenter Najwa Shihab menengahi dan meminta Dian menegaskan jawabannya.

"Anda membantah itu? Tidak ada negosiasi?" tanya Najwa Shihab.

Dian menyebutkan tidak pernah ada diskusi di belakang mengenai pembahasan RUU PKS.

Sebagai pihak pengusung, Dian menegaskan hanya menyampaikan aspirasi tentang pentingnya pengesahan RUU PKS.

"Tidak ada negosiasi. Kalau namanya masyarakat menyampaikan aspirasi, sama, kelompok Bu Euis juga seperti itu," jelas Dian Novita.

"Sama, kami juga melakukan itu," tegasnya.

Segera Login ppdbsumbar.id untuk Lihat Pengumuman PPDB Sumbar 2020 SMA/SMK Hari Ini, Caranya Mudah!

 TNI Kejar 2 Kapal Berbendera China, Temukan 22 Pekerja WNI, Satu Pekerja Tewas Disimpan di Freezer

Jadwal Acara TV Hari Ini Kamis 9 Juli 2020 All Channel, RCTI SCTV Trans TV, dll, Film Korea Trans 7

• Profil Irjen Rudy Heriyanto yang Dilaporkan ke Propam dan Awal Mula Terseret Kasus Novel Naswedan

 (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dengar Debat Pro Kontra RUU PKS, Najwa Shihab: Ini Tugas DPR Sesungguhnya, tapi Tidak Dilakukan, https://wow.tribunnews.com/2020/07/09/dengar-debat-pro-kontra-ruu-pks-najwa-shihab-ini-tugas-dpr-sesungguhnya-tapi-tidak-dilakukan?page=all.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah




Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved