Bukan Orang Sembarangan, Pengganti Rieke Diah Pitaloka yang Dicopot dari Pimpinan Baleg Komjen Purn
Rieke Diah Pitaloka dicopot dari posisi Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR dan posisinya digantikan M Nurdin
TRIBUNKALTIM.CO - Rieke Diah Pitaloka dicopot dari posisi Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR.
Anggota Baleg dari Fraksi PDI Perjuangan atau PDIP Hendrawan Supratikno mengaku mendapatkan informasi tersebut dari internal Baleg.
"Betul, saya dapat informasi itu (Rieke diberhentikan) dari Baleg, kan saya anggota Baleg," kata Hendrawan saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020).
Hendrawan mengatakan, dari informasi yang diterimanya, posisi Rieke akan digantikan oleh M. Nurdin.
• Profil Biodata Teten Masduki, Gagal Berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka, Kini jadi Menteri Jokowi
• Rieke Diah Pitaloka Akui Banyak yang Kritik Kinerjanya jadi Anggota DPR, Minta Dukungan 5 Tahun Lagi
• Didampingi Rieke Diah Pitaloka, Baiq Nuril Serahkan Surat Permohonan Amnesti ke Jokowi Via Moeldoko
• Dijenguk Rieke Diah Oneng Pitaloka, Tangis Mat Solar Pecah
"Iya benar (M. Nurdin), Komjen (purn) Muhammad Nurdin (gantikan Rieke) yang kita dengar semua. Tinggal penetapannya di Baleg," ujar dia.
Kendati demikian, Hendrawan tak mengetahui penyebab Fraksi PDI-P memberhentikan Rieke dari posisi tersebut.
Menurut dia, hal tersebut harus ditanya kepada pimpinan Fraksi PDI-P.
"Itu saya tidak tahu, itu ditanyakan kepada pimpinan fraksi," kata dia.
Kompas.com sudah menghubungi Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto untuk menanyakan hal tersebut.
Namun, belum ada respons dari yang bersangkutan.
Berikut profil M Nurdin yang dirangkum dari http://www.dpr.go.id/
Drs. M. NURDIN, MM
m.nurdin@dpr.go.id
Tempat Lahir / Tgl Lahir: Kuningan / 06 Februari 1946
Agama: Islam

• Berita Terbaru Gaji 13 PNS Pensiunan TNI Polri, Sri Mulyani Akhirnya Beri Kepastian, Cek Besarannya
• Tak Cuma Gaji ke 13, PNS Bakal Dapat Kenaikan Uang Pensiun, Bisa Rp 20 Juta Per Bulan, Ini Skemanya
Riwayat Pekerjaan
Anggota DPR RI , Sebagai: Anggota . Tahun: 2019 - skrg
Anggota DPR RI, Sebagai: Anggota ( PAW) Fraksi PDI Perjuangan . Tahun: 2018 - 2019
Kemenkum HAM RI, Sebagai: Staf Khusus Menteri. Tahun: 2014 - 2018
Anggota DPR RI, Sebagai: Anggota . Tahun: 2009 - 2014
Anggota DPR RI, Sebagai: Anggota. Tahun: 2007 - 2009
PP Polri, Sebagai: Sekjen. Tahun: 2006 - 2011
PT.Semen Santosa, Sebagai: Komisaris. Tahun: 2002 - 2005
PT.Dipasena, Sebagai: Senior Security Advisor. Tahun: 2002 - 2006
PT.Wood Group, Sebagai: Senior Security Advisor. Tahun: 2002 - 2003
Purna Bakti, Sebagai: -. Tahun: 2001 - -
PT.Indojasa Finance, Sebagai: Komisaris Utama. Tahun: 2001 - skrg
Polri, Sebagai: Irjen. Tahun: 1998 - 2001
Polri, Sebagai: Asbimmas Kapolri. Tahun: 1997 - 1998
Polda Sumut, Sebagai: Kapolda. Tahun: 1996 - 1997
Polri, Sebagai: Dir IPP. Tahun: 1995 - 1996
Polda Aceh, Sebagai: Kapolda. Tahun: 1994 - 1995
Polri, Sebagai: Sesdit IPP. Tahun: 1992 - 1994
Polda Metro Jaya, Sebagai: Kadit IPP. Tahun: 1989 - 1991
Polda Jabar, Sebagai: Kadit IPP. Tahun: 1988 - 1989
Polda Jabar, Sebagai: Kapoltabes . Tahun: 1987 - 1988
Polda Jabar, Sebagai: Kapolres. Tahun: 1985 - 1987
Polda Jabar , Sebagai: Kapolres . Tahun: 1984 - 1985
Dubes RI, Malaysia, Sebagai: Sekpri. Tahun: 1975 - 1978
• Bandar Sabung Ayam yang Nyaris Tikam Perwira Polisi Rupanya Bukan Orang Sembarangan, Begini Nasibnya
• Ramalan Zodiak Terbaru Kamis 9 Juli 2020 Cancer Didukung Orang Tersayang, Taurus Ada Perubahan Besar
Karier Politik Rieke
Rieke Diah Pitaloka dilantik sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Itu artinya sudah tiga periode ia menduduki kursi wakil rakyat.
Dalam karier politik, Rieke Diah Pitaloka pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
Namun tak lama kemudian Rieke memilih mundur.
Setelah itu, Rieke memutuskan untuk bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri.
Diusung PDI-P, Rieke mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009.
Rieke Diah Pitaloka terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.
Di DPR, Rieke menjadi salah satu anggota dari Komisi IX yang berkonsentrasi pada bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian pada tahun 2013 Rieke juga sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat bersama Teten Masduki.
Namun saat itu perolehan suara Rieke dan Teten tak cukup untuk membuat mereka menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Pada pemilu legislatif 2014, untuk kedua kalinya Rieke maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat VII. Kendaraannya PDIP.
Ia kembali lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 255.044 suara.
Dan hari ini, Selasa (1/10/2019) Rieke kembali dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Untuk ketiga kalinya, Rieke kembali dipercaya masyarakat Indonesia menjadi penyalur aspirasi rakyat dan pengawas kebijakan-kebijakan eksekutif.
Vokal suarakan hak buruh
Selama menjabat sebagai anggota dewan, nama Rieke Diah Pitaloka cukup sering didengar.
Hal ini karena sikap vokal Rieke dalam menanggapi berbagai persoalan sosial.
Ia merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Rieke Diah Pitaloka juga mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Yayasan Pitaloka" yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.
Tak hanya itu, meski sudah menjadi dewan kehormatan, Rieke masih kerap turun ke lapangan untuk mendampingi masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa.
Pada tahun 2018, bahkan Rieke turut serta dalam aksi May Day yang digelar di sekitar Monas.
Saat itu Rieke Diah Pitaloka hadir memimpin massa sebagai Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) dalam peringatan Hari Buruh Internasional itu.
Rieke menegaskan, dalam aksinya memperjuangkan nasib buruh, KRPI berjuang dengan damai tanpa harus ada caci maki terhadap pihak manapun.
Rieke mengatakan, dalam aksi ini, KRPI meminta agar pemerintah memperhatikan nasib para pekerja.
Harus ada Tri Layak yang didapat para buruh, yakni Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak.
Populer sebagai Oneng
"Oneng", itulah nama lain yang melekat pada sosok pesinetron dan penulis buku Rieke Diah Pitaloka. Nama itu tersemat padanya karena sempat membintangi serial sitkom Bajaj Bajuri.
Saat itu Rieke memerankan tokoh Oneng, seorang ibu rumah tangga yang sangat lugu dan dan berpendidikan rendah.
Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang berpikiran lambat, selalu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga, atau bukan sebagai wanita karier.
Namun peran Rieke di sitkom Bajaj Bajuri tersebut sangat bertolak belakang dari kehidupan sebenarnya. Rike merupakan wanita dengan pendidikan tinggi.
Ia merupakan Sarjana di Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI). Tak hanya itu, Rieke juga bergelar Sarjana Filsafat di STF Driyakara, Jakarta.
Lulus dari pendidikan S1, Rieke melanjutkan pendidikan di jurusan Filsafat UI.
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat diterbitkan oleh Galang Press.
Tak hanya di bidang akademis, Rieke juga menunjukkan eksistensinya di isu-isu sosial dan politik.
Alhasil ia juga dikenal sebagai seorang aktivis yang vokal menyuarakan beragam keresahan masyarakat.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Copot Rieke Diah dari Pimpinan Baleg, PDI-P Tunjuk M Nurdin"