Penertiban di Bantaran SKM
Nadira Berlutut di RDP DPRD Samarinda dan Warga Sungai Karang Mumus, Memohon Pemkot Adakan Relokasi
Pertemuan Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) menghadapkan perwakilan warga yang tinggal di bantaran Sungai Karang Mumus ( SKM ) Pasar Segiri
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
"Itu baru tahap satu, yang terdiri dari mobilisasi, terus sewa rumah, dan kalau dia ada pendapatan, atau usaha di rumahnya itu," ujarnya saat dihubungi TribunKaltim.co.
"Lalu setelah selesainya dibongkar, baru uang sisanya dikasih," sambungnya.
Pembongkaran Dilakukan Warga dan Satpol PP
Diberitakan sebelumnya, Hari ketiga penertiban kawasan bangunan bantaran Sungai Karang Mumus ( SKM ), 9 bangunan dan 1 baliho sudah dibongkar pada Kamis (9/7/2020) siang.
Perihal tersebut disampaikan, oleh H M Darham Kepala Satpol PP Kota Samarinda, saat diwawancarai TribunKaltim.co di Kota Samarinda.
"7 bangunan, plus warga minta bantuan dibongkar ada 2 rumah dengan baliho dan tembok - tembok yang ada di pasar ini," ucapnya.
Semua pembongkaran dilakukan oleh warga sendiri, namun dibantu oleh aparat Satpol PP.
"Mereka itu rata rata mau membongkar sendiri, karena juga mempertanggung jawabkan anggaran mau gak mau harus ada progres," ujarnya.
Sementara itu Sugeng Chairuddin Sekretaris Kota Samarinda menyebutkan bahwa dari keseluruhan 210 bangunan yang sudah dibayar santuan berjumlah 54 orang.
"54 orang sudah menerima dan ini masyarakat membongkar sendiri, kita membantu saja," ucapnya.
Ia melanjutkan bahwa ada hearing Rapat Dengar pendapat (RDP) terkait penertiban hunian warga bantaran SKM (Pasar Segiri) pada pukul 14.00 Wita di DPRD Samarinda.
"Jam 2 akan hearing, nanti kita dengarkan apa kata dewan, saya dan anggota di sini hanya mengeksikusi bukan kebijakan," ujarnya.

"Kalau kebijakannya stop ya stop, kalau terus ya terus," sambungnya.
Terakhir ia mengucapkan terikasih kepada masyarakat karena sudah memberikan ruang untuk aparat melakukan eksikusi.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat pasar segiri, yang sudah memberikan ruang untuk kita mengeksekusi yang sudah dibayar," pungkasnya.
( TribunKaltim.co )