Virus Corona
Ridwan Kamil Langsung Ambil Keputusan PSBM untuk Secapa TNI AD yang Jadi Klaster Baru Covid-19
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyarankan diterapkannnya Pembatasan Sosial Berskala Mikro di wilayah Hegarmanah, Bandung
TRIBUNKALTIM.CO - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD) jadi klaster baru covid-19, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil langsung ambil tindakan.
Ridwan Kamil menyarankan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Mikro ( PSBM) di wilayah Hegarmanah, Bandung, Jawa Barat.
Penerapan PSBM ini salah satu di antaranya dengan penutupan pintu-pintu masuk.
Seperti yang diberitakan, lonjakan kasus di Jawa Barat pada Kamis (9/7/2020) kemarin terjadi karena adanya klaster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD).
• Fakta Sebenarnya Gaji 13 PNS, Benarkah Segera Cair & Uang Pensiun Naik Drastis? Ini Kata Sri Mulyani
• Peserta SKB CPNS Jangan Sampai Salah Persiapan! Instansi Ini Ubah Satu Tes, Kesamaptaan Dibatalkan
• Berita Terbaru Gaji 13 PNS Pensiunan TNI Polri, Sri Mulyani Akhirnya Beri Kepastian, Cek Besarannya
• Sri Mulyani Umumkan Negara Defisit Rp 257,8 Triliun, Bagaimana Nasib Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri?
"Saya sarankan kawasan Hegarmanah dan sekitarnya dilakukan PSBM secara ketat," kata Ridwan dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui Kompas TV, Jumat (10/7/2020).
Menurut Ridwan, PSBM ini dapat diterapkan dengan menutup pintu-pintu masuk.
Ia menuturkan, PSBM perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan covid-19 di wilayah sekitarnya.
"Jadi, jalan-jalan masuk akan ditutup, nanti yang boleh masuk hanya penghuni, yang kira-kira sekunder, tersier kegiatan itu saya titip Pak Wali untuk ditutup dulu 14 hari, untuk memastikan tidak ada kebocoran," tuturnya.
Selain itu, Ridwan menyampaikan, telah disepakati bahwa pengelolaan klaster di Secapa AD akan dikelola mandiri oleh TNI AD.
Sehingga, Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 fokus untuk melakukan tracing di luar kompleks tersebut.
"Kesepakatan dengan Panglima TNI bahwa pengelolaan pandemi klaster di sana akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD sehingga kita hanya mengerjakan di luar kompleks, tracing pada keluarga, kontak di luar kompleksnya itu tanggung jawab Gugus Tugas terutama Bandung dan provisi," kata Ridwan.
Ridwan Kamil juga menegaskan, pengetesan di lingkungan sekitar adalah hal yang wajib.
Belajar dari kasus di Sukabumi, menurut Ridwan, penularan covid-19 sangat berpotensi merambah di wilayah sekitarnya.
"Pengetesan lingkungan sekitar itu wajib hukumnya, jadi nggak boleh nolak."
"Karena di sukabumi dulu, pelajarannya, bocor juga ke wilayah sekitarnya sehingga itu akan dilakukan Pak Wali secepatnya," ujarnya.
• PDIP Beber PKS Setuju, Mardani Ali Sera Akui Partainya Dukung RUU HIP dengan 2 Syarat, Tapi Ditolak
• Lengkap Ramalan Zodiak Jumat 10 Juli 2020, Gemini Hari Ini Harus Tegas, Libra Ada Kabar Sangat Baik
• BREAKING NEWS Ratusan Anggota Ormas Islam di Balikpapan Apel Siaga, Kawal Penolakan RUU HIP
• Mengejutkan! 2.657 Kasus Baru Corona Indonesia, Terbanyak Bukan Jakarta atau Jatim, 4 Provinsi Aman
Secapa AD Jadi Klaster covid-19
Diberitakan Kompas.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan 962 kasus baru di Provinsi Jawa Barat pada Kamis (9/7/2020).
"Kita mendapat tambahan yang cukup banyak dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus," ujar Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.
Jumlah kasus covid-19 ini melonjak dari sehari sebelumnya yang hanya 96 kasus baru.
Menurut Yurianto, lonjakan tersebut terjadi karena klaster baru di Secapa AD.
Menurut dia, penyelidikan epidemiologi terkait klaster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni lalu.
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang."
"Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," kata Yurianto.
Dari 1.262 orang yang positif tersebut, hanya ada 17 orang yang kini dirawat dan diisolasi di rumah sakit karena mengalami keluhan, seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
Sementara itu, 1.245 orang lainnya dalam kondisi tanpa keluhan apa pun.
Sehingga, kelompok tersebut hanya melaksanakan karantina mandiri.

Secapa AD Dijaga Ketat
Yurianto menyebutkan, Kompleks Secapa AD saat ini menjalani karantina dan isolasi.
"Seluruh kompleks pendidikan perwira AD di Bandung kita lakukan isolasi, karantina," tuturnya.
Yurianto pun menjamin tidak ada aktivitas orang keluar-masuk di Kompleks Pendidikan Perwira AD tersebut.
"Dan kita larang ada pergerakan orang masuk atau keluar kompleks."
• Pedoman Terbaru WHO Soal Penyebaran Virus Corona Via Udara, Tenaga Medis Wajib Perhatikan Hal Ini
• Mengejutkan! 2.657 Kasus Baru Corona Indonesia, Terbanyak Bukan Jakarta atau Jatim, 4 Provinsi Aman
• Virus Corona Tembus 2.657 Kasus Sehari, Jokowi Sebut Lampu Merah, Klaster Calon Perwira TNI Disorot
• UPDATE Virus Corona di Kaltim, Tambah 6 Positif covid-19, Sumber dari Balikpapan, Paser, Samarinda
"Pengawasan dilakukan dengan ketat oleh unsur kesehatan Kodam III Siliwangi yang memantau terus-menerus sepanjang hari," ujar Yurianto.
Dengan dilakukannya sejumlah langkah antisipasi ini, Yurianto menyatakan, pemerintah ingin memastikan tidak terjadi penularan covid-19 hingga keluar kompleks Secapa AD.
"Kami memastikan tidak akan terjadi penularan keluar kompleks karena kami menjaga secara ketat agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahan dilakukan secara maksimal," ujar dia.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Secapa TNI AD Jadi Klaster covid-19, Ini yang Dilakukan Ridwan Kamil, https://www.tribunnews.com/corona/2020/07/10/secapa-tni-ad-jadi-klaster-covid-19-ini-yang-dilakukan-ridwan-kamil?page=all.