Keistimewaan Jalani 3 Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah, Salah Satunya Gugurkan Dosa Tahun Lalu
Perayaan Idul Adha yang jatuh pada bulan Dzulhijjah tak luput dari beberapa amalan sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat Islam.
Karenanya bulan Dzulhijjah menjadi satu di antara bulan yang dimuliakan Allah SWT untuk menyempurnakan rukun islam, yakni ibadah haji ke Baitullah dan berkurban.
Sementara bagi orang yang sedang tidak mengerjakan ibadah haji, maka dianjurkan untuk mengamalkan amalan sunnah lainnya.
Di antaranya menyembelih hewan kurban, sedekah sebanyak-banyaknya, salat dan berpuasa.
Anjuran untuk memperbanyak amal ini tercatat dalam beberapa hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalam riwayat Ibnu Abbas dalam Sunan At-Tirmidzi disebutkan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
Artinya : “Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR. At- Tirmidzi).
Para ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah.
Hal ini tampak dalam judul bab dalam kitab Ibnu Majah yang memberi judul Shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari).
Selain itu, Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari mengatakan:
واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل
Artinya : “Hadits ini menjadi dalil atas keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amalan saleh.”
Berikut ini tiga puasa istimewa dapat dikerjakan di bulan Dzulhijjah.
1. Puasa Dzulhijjah / 7 Hari di Awal Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah ini merupakan puasa yang dikerjakan 7 hari di awal bulan Dzulhijjah.