Virus Corona
Risma Tak Berhenti Keluyuran Naik Motor Ingatkan Warga Surabaya, Covid-19 di Jatim Masih Tertinggi
Wali kota Tri Rismaharini alias Risma tak berhenti keluyuran naik motor ingatkan warga Surabaya, covid-19 di Jatim masih tertinggi di Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Wali kota Tri Rismaharini alias Risma tak berhenti keluyuran naik motor ingatkan warga Surabaya, covid-19 di Jatim masih tertinggi di Indonesia.
Kasus Virus Corona di Surabaya, hingga Minggu 12 Juli 2020, total 7,092 positif covid-19.
Secara lebih rinci, sebanyak 3,097 pasien masih menjalani masa perawatan, 3,395 pasien telah dinyatakan sembuh, kemudian 600 pasien telah dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, Jatim menjadi provinsi dengan tambahan kasus Virus Corona tertinggi.
• Deadline Jokowi, Maskot Persebaya Jojo & Zoro Ikut Aksi Bonek Wani Lawan Covid-19 di Surabaya
• Jenderal Polisi dan TNI Tak Tinggal Diam saat Bonek Beraksi Lawan Covid-19 di Surabaya
• Risma Beraksi Lagi, Pergoki Warga Surabaya yang Tak Pakai Masker, Disuruh Push Up di Tengah Jalan
Tercatat, ada tambahan sebanyak 518 kasus yang berada di Jatim hari ini.
Tambahan sebanyak 518 kasus ini menjadikan total kasus Virus Corona di Jatim berada mencapai 16,658.
Masih tingginya jumlah kasus Virus Corona di Jatim dan Surabaya, tak menyurutkan langkah Risma untuk terus mengingatkan warganya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terun langsung mengingatkan warganya agar waspaa terhadap virus corona.
Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma, tak berhenti keluyuran naik motor demi mengingatkan protokol kesehatan kepada warga Surabaya.
Kali ini Risma menyasar dua kawasan yakni Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Rungkut, Minggu (12/7/2020).
Wali Kota Risma menyasar berbagai lokasi termasuk kawasan padat penduduk dan gang-gang kecil.
Ini menjadi cara Wali Kota dua periode itu untuk meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan di Surabaya.
• Skenario Anak Buah Idham Azis di Jawa Timur, Wilayah Risma Bakal PSBB Lagi, hingga Terapkan Lockdown
"Ayo pakai masker, tolong pakai masker, masih banyak yang dirawat di rumah sakit, tolong jangan ditambah lagi," kata Risma menggunakan pengeras suara.
Dari atas motor listrik itu, Risma memang selalu membawa megaphone kala blusukan seperti ini. Alat tersebut dipakai dia berkeliling mengingatkan warganya.
Kepada warga Risma meminta protokol kesehatan agar selalu diperhatikan.
Disiplin menggunakan masker, menjaga jarak jangan sampai berkerumun dan membiasakan diri hidup sehat.
Bahkan, ketika menemui warga maupun anak-anak yang tidak menggunakan masker, Risma kemudian membagikan masker gratis untuk digunakan mereka.
Nampaknya cara ini bakal terus dilakukan Risma.
Sebab, dia mengatakan akan terus mengedukasi warganya untuk bersama memutus mata rantai penyebaran virus global ini.
Terutama di kawasan Surabaya yang tingkat kasusnya terbilang tinggi.
Cara blusukan pakai motor ini disebut Risma untuk 'mengetuk hati' warganya.
Risma berharap warga Surabaya dapat meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan lantaran situasi pandemi ini belum selesai.
Menurut Risma, saat ini seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya hingga staf kelurahan fokus pada pencegahan meluasnya wabah ini.
Mereka diminta terus turun melakukan sosialisasi secara terus menerus hingga ke kampung-kampung.
Dia juga memastikan pihak kecamatan dan kelurahan dibagi tugas untuk menertibkan warung-warung dan berbagai tempat lainnya.
• Deadline Jokowi ke Jatim Berakhir, Khofifah Justru Singgung Pedoman WHO yang Ditolak Doni Monardo
Menurutnya, penertiban semacam ini sangat penting agar Surabaya bisa segera terbebas dari covid-19.
"Kita semua turun untuk sosialisasi ini, di kecamatan sampai tingkat kasi yang turun, kelurahan juga sampai tingkat kasi turun terus untuk sosialisasi ini,” ungkap Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Sebaran covid-19 di Surabaya
Jika dilihat dalam data wilayah, Surabaya Timur merupakan wilayah dengan total kasus COVID-19 tertinggi.
Sebanyak 2,232 pasien tercatat dari Surabaya Timur.
Selain dari Surabaya Timur, Surabaya Selatan memiliki total 1,637 pasien, kemudian 1,369 pasien berada di Surabaya Utara.
2 wilayah di Surabaya masih tercatat sebagai daerah dengan angka terendah.
Data lebih rinci dapat anda simak pada tabel berikut ini:
Tambaksari tetap menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi di Surabaya.
Sebanyak 638 kasus tercatat dari Kecamatan tambaksari, diikuti oleh Rungkut dengan 444 kasus. Kemudian Gubeng dengan 436 kasus.
• Kabar Terbaru Covid-19 Jatim Usai Deadline Jokowi Lewat, Khofifah Tak Respon, Emil Dardak Bersuara
Sementara itu, dua kecamatan dengan tingkat kasus terendah ada di Pakal dan Lakarsantri.
Kecamatan Pakal mencatatkan kasus sebanyak 80 kasus, sementara Lakarsantri 79 kasus.
Surabaya Pusat memiliki kasus sebanyak 949 pasien, kemudian Surabaya Barat dengan 905 pasien.
Kasus Virus Corona di Surabaya saat ini masih belum menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dan konsisten.
Terhitung, sudah lebih dari 4 bulan sejak kasus Virus Corona pertama kali diumumkan pada Maret lalu.
Tenaga medis kembali gugur di Surabaya, kali ini salah satu dokter di RSUD Dr Soetomo gugur usai tangani covid-19 di Surabaya.
Informasi selengkapnya, simak pada bagian usai tabel berikut ini.
Dilansir dari situs lawan covid-19, berikut sebaran kasus corona di Surabaya berdasarkan Kecamatan, per Minggu (12/7/2020).
(*)