Lagi, Virus Mematikan Muncul di China, 5 Orang Tewas, Menyebar Lewat Gigitan Kutu, Gejala Mirip DBD
Negeri Tirai Bambu telah mengonfirmasi adanya penyebaran virus mematikan Fever with Thrombocytopenia Syndrome (SFTS).
Berdasarkan informasi, Pria asal Yunnan meninggal dunia setelah paparan wabah Hantavirus tersebut.
Saat ini dilaporkan sudah ada 32 orang melakukan tes Hantavirus sejak kasus pertama hanta virus menginfeksi seorang pria.
Dikutip Tribunnewswiki dari Daily Times, adanya Hantavirus di kala masa pandemi corona menimbulkan kepanikan di antara penduduk Provinsi Yunnan.
Kepanikan tersebut menhampiri warga usai seorang pria meninggal dunia, usai dites positif hantavirus.
Mengutip dari Global Times China, pria yang dimaksud tersebut jadi penyebab terinfeksi Hantavirus yang diduga berasal dari tikus.
Waktu itu, mereka sedang dalam perjalanan ke Provinsi Shandong dengan bus saat dia meninggal dunia.
Sebelumnya Rusia juga dilaporkan mendapatkan serangan kutu yang membawa penyakit Lyme.
Ada 17.242 orang sudah digigit kutu.
Sebagian yang berjumlah 4.334 adalah anak-anak, dengan 36% dikatakan mempunyai penyakit Lyme, pada Sabtu (13/6).
Berdasarkan dari paparan Hindustan Times, Menteri Pertahanan Rusia, Zvezda menuturkan, wilayah ini sudah dilanda kawanan besar kutu hibrida dan di satu wilayah, yaitu Siberia.
"Kutu mutan yang menyerang ini bukan berita utama tabloid tetapi fakta," sambung laporan Zvezda.
Kutu ini melekat pada manusia dari rumput panjang dan pendek sebelum menemukan tempat untuk menggigit korban mereka, dari mana mereka menghisap darah.
Kutu mutan bahkan bisa membawa agen infeksi yang terkait dengan kedua spesies induk.
Mayo Clinic memberikan ulasan, penyakit Lyme menyebar lewat kutu berkaki hitam yang terinfeksi, bisanya dikenal sebagai kutu rusa.
Pada umumnya, gejala penyakit Lyme ini akan terasa sesudah 30 hari seseorang mengalami gigitan kutu.