Virus Corona

Pakar Beber Dampak Serius Istilah New Normal Terhadap Kasus Covid-19, Achmad Yurianto Akui Salah

Pakar beber dampak serius istilah new normal terhadap kasus covid-19, Achmad Yurianto akui salah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Kompas TV
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis (28/5/2020). Pandu Riono menyinggung soal peluang gelombang wabah virus Corona jika new normal tak dilakukan secara baik. Wacana New Normal, Pakar Epidemiologi Singgung Gelombang Kedua Virus Corona dan Jurang Abnormal 

Achmad Yurianto mengatakan, sebaiknya new normal diganti dengan kebiasaan baru.

"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Yurianto, Jumat (10/7/2020).

Achmad Yurianto menjelaskan, istilah new normal yang sering digaungkan pemerintah belum cukup dipahami masyarakat.

Ia menilai, masyarakat hanya fokus pada kata "normal"-nya saja.

"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah.

New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Achmad Yurianto dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).

Akui Kesalahan

Istilah new normal yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu bakal dihapuskan.

Kebijakan ini diambil setelah melihat realita yang ada di lapangan.

 Bukan Hanya Sekolah Tatap Muka, Jajaran Nadiem Makarim Punya 23 Link Belajar dari Rumah Senin Besok

 Perluasan Ancol dan Dufan Disorot, Anies Baswedan Bongkar Sejumlah Hal Negatif Reklamasi Era Ahok

 Respon Panglima TNI hingga Andika Perkasa Bongkar Penyebab Kasus covid-19 Klaster Baru Secapa AD

 Hasil Liga Italia Juventus Selamat dari Kekalahan Berkat Ronaldo, Atalanta Gagal Kudeta Lazio

Selanjutnya istilah new normal bakal diganti dengan kebiasaan baru untuk menggambarkan kondisi hidup berdampingan dengan virus Corona atau covid-19

Pemerintah mengaku salah menggunakan istilah new normal yang sering digunakan untuk hidup berdampingan di tengah covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara pemerintah penanganan covid-19 Achmad Yurianto.

Penggunaan istilah new normal kemudian diganti dengan kebiasaan baru.

"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. new normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Achmad Yurianto, Jumat (10/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Yuri mengatakan istilah new normal ini sulit dipahami oleh masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved