Virus Corona
Pakar Beber Dampak Serius Istilah New Normal Terhadap Kasus Covid-19, Achmad Yurianto Akui Salah
Pakar beber dampak serius istilah new normal terhadap kasus covid-19, Achmad Yurianto akui salah
Achmad Yurianto mengatakan, sebaiknya new normal diganti dengan kebiasaan baru.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Yurianto, Jumat (10/7/2020).
Achmad Yurianto menjelaskan, istilah new normal yang sering digaungkan pemerintah belum cukup dipahami masyarakat.
Ia menilai, masyarakat hanya fokus pada kata "normal"-nya saja.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah.
New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Achmad Yurianto dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
Akui Kesalahan
Istilah new normal yang dicanangkan pemerintah beberapa waktu lalu bakal dihapuskan.
Kebijakan ini diambil setelah melihat realita yang ada di lapangan.
• Bukan Hanya Sekolah Tatap Muka, Jajaran Nadiem Makarim Punya 23 Link Belajar dari Rumah Senin Besok
• Perluasan Ancol dan Dufan Disorot, Anies Baswedan Bongkar Sejumlah Hal Negatif Reklamasi Era Ahok
• Respon Panglima TNI hingga Andika Perkasa Bongkar Penyebab Kasus covid-19 Klaster Baru Secapa AD
• Hasil Liga Italia Juventus Selamat dari Kekalahan Berkat Ronaldo, Atalanta Gagal Kudeta Lazio
Selanjutnya istilah new normal bakal diganti dengan kebiasaan baru untuk menggambarkan kondisi hidup berdampingan dengan virus Corona atau covid-19
Pemerintah mengaku salah menggunakan istilah new normal yang sering digunakan untuk hidup berdampingan di tengah covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara pemerintah penanganan covid-19 Achmad Yurianto.
Penggunaan istilah new normal kemudian diganti dengan kebiasaan baru.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. new normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Achmad Yurianto, Jumat (10/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Yuri mengatakan istilah new normal ini sulit dipahami oleh masyarakat.