Virus Corona

Pemerintah Jokowi Pertimbangkan Buka Data Pasien Covid-19 ke Publik, Doni Monardo Beber Alasannya

Pemerintah Jokowi pertimbangkan buka data pasien covid-19 ke publik, Doni Monardo beber alasannya

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com dan dok BNPB
Doni Monardo dan Virus Corona di Indonesia 

Namun, tak menutup kemungkinan Gugus Tugas mencari solusi lain untuk membantu petugas lapangan dalam melindungi masyarakat dari penularan covid-19.

Polisi Beber Rekaman CCTV Pembunuhan Editor Metro TV, Hasilnya Mengejutkan, Ponsel Juga Diperiksa

Kampung Jokowi Jadi Zona Hitam Virus Corona, Walikota Solo Siapkan Sanksi Serius Bagi yang Bandel

Berlinang Air Mata, Herna Ceritakan Detik-detik Api Menghanguskan Rumahnya di Kutai Barat

Pertemuan Jokowi & Para Menteri Tegang, Sampai Tolak Laporan dari Menteri, Kasus 8 Provinsi Disorot

"Dengan ketentuan perlindungan privasi bagi mereka yang terkena wabah atau penyakit perlu dicari solusi.

Sehingga akan sangat membantu petugas lapangan agar tidak membuat masyarakat yang lain mudah terpapar," kata Doni Monardo.

Puncak Kasus Virus Corona di Indonesia

Presiden Joko Widodo memprediksi puncak penyebaran Virus Corona atau covid-19 di Indonesia akan terjadi pada Agustus dan September 2020.

Hal itu disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (13/7/2020).

"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Presiden.

Namun menurut Presiden, prediksi tersebut bisa berubah apabila tidak ada langkah antisipasi yang tepat dalam penanggulangan covid-19.

Oleh karena itu kata Presiden, ia terus mengingatkan ara Menteri untuk bekerja keras.

Bukan Soal Gaji ke-13 Belum Cair, Ini Penyebab Utama Pendapatan PNS Turun Saat Pandemi Virus Corona

Kasus Baru Virus Corona Ditandai Jokowi, Anies Baswedan Lempar Kesalahan ke Warga Jakarta?

"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah dalam rapat terbatas penanganan covid-19 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (13/7/2020).

Ada yang berbeda dalam rapat terbatas kali ini, Presiden meminta jajaran kabinetnya tidak menyampaikan laporan hasil penanganan.

Melainkan, memberikan tanggapan atas lonjakan kasus yang terjadi.

"Tolong tidak usah memberikan laporan tapi apa yang saya sampaikan itu tolong diberikan tanggapan," kata Presiden.

Biasanya dalam rapat terbatas penanganan covid-19 setelah Presiden memberikan pengantar, para menteri menyampaikan laporan kerja yang telah dilakukan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved