Wakil Rektor Universitas Mulia: 20 Tahun lagi Universitas Mulia Jadi Kampus Technopreneur Klas Dunia

Wakil Rektor Universitas Mulia Yusuf Wibisono, MTI mengatakan, 20 Tahun lagi Universitas Mulia bakal menjadi Kampus Technopreneur Kelas Dunia.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Wawancara khusus bersama Wakil Rektor Bidang AKademik Universitas Mulia di Studi Youtube Tribun Kaltim Official. 

Di wilayah-wilayah hukum kita ada konsentrasi Cyber Low, kalau di ekonomi dan bisnis harus juga diajarkan tentang Startup Digital. Kamin ingin menjadi kampus entrepreneur.

Saat ini sudah berapa mahasiswa di Universitas Mulia?

Angka mahasiswa kita belum spektakuler, sekarang berada di angka 2.000 mahasiswa. Tahun ini, mahasiswa baru terus menambah sekitar 500-an, dan akan bertambah signifikan saat akhir pendaftaran.

Selama masa pandemi Covid-19, dan tidak lama lagi masuk New Normal, bagaimana aktivitas di Universitas Mulia?

Ada yang perlu kita syukuri ketika kita sudah melewati munculnya Industri 4.0. Saya tidak bisa bayangkan ketika ini muncil lebih dini, pasti tidak mudah. Sisi mudahnya ketika ada sistem Work From Home, Online Learning itu punya ketergantungan dengan indusrti 4.0.

Dosen hanya menyiapkan materi, banyak teknologi yang tersedia, bisa pakai zoom, skype, dan lainnya pilihan banyak. Sangat mudah, kalau Industri 3.0 itu komputerisasi, maka revolusi 4.0 itu adalah antara ruang virtual dan ruang fisik.  Didukung dengan 9 pilar.

Banyak tersedia cara belajar, tetapi kalau mahasiswa diajak online terus teknologi itu tidak murah, yang bayar kuota datanya siapa.

Ketika mahasiswa semangat belajar tetapi di daerah rumahnya ternyata signalnya tidak bagus. Harus bekerja sama-sama, karena pandemi ini datang setelah revolusi 4.0, maka teknologi sudah tersedia, tidak ada yang imposible.

Artinya ketika pandemi datang, teknologi sudah tersedia tidak perlu menunggu hasil penelitian, kalau obat covid menunggu penelitian, tetapi teknolohginya sangat tersedia. Problemnya adalah mana yang ingin digunakan, yang paling cocok dengan kita.

Begitu pandemi datang kita melakukan kuliah online selama dua minggu. Setelah itu kita stop atau libur dulu, kita sebarkan kuesioner. Hampir 1.000 mahasiswa isi cepat kita dapatkan fakta yang menarik, salah satunya adalah bahwa mereka kita sodorkan pilihan.

Dari berbagai perkuliahan online mana yang mereka paling sukai, contoh pilihannya video conference, lewat email, google learning dan lainnya. 

Kebanyakkan menjawab video conference karena bisa langsung tanya jawab, tatap muka, walaupun melalui media. Tetapi ironisnya perkuliahan video conference itu yang paling memberatkan disisi biaya, harus punya kuota.

Dari evaluasi tadi, saat New Normal, apa sistem perkulihan yang dijalankan di Univertas Mulia?

Jadi setelah ada feedback tadi, kita bikin juknis, petunjuk teknis pelaksanaan online learning, contohnya kuliah melalui video conference maksimal 50 menit, sebab ini bicara kuotanya mahasiswa, kalau dua jam mahasiswa senang, abis itu tidak bisa ikut lagi.

Setelah itu lanjut dengan penugasan atau pembahasan lain. Kita sudah selesai UAS  2019 Genap, diangkatan baru yang akan dibuka pada awal September 2020, kita siap.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved