Rekan Kantor Diduga Terlibat Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi juga Temukan Rambut Misterius di TKP
Polisi terus mencari bukti baru demi menguak misteri penyebab kematian dan siapa pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut berita terbaru Kasus pembunuhan Editor Metro TV Yudi Prabowo yang hingga saat ini masih menjadi misteri.
Meski demikian, penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian terus mengalami kemajuan.
Seminggu setelah Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan, polisi telah mencari bukti baru demi menguak misteri penyebab kematiannya.
Yodi Prabowo sebelumnya ditemukan tewas di pinggir Tol Jorr, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020).
• Pacar Yodi Prabowo Ikut Terseret Kasus pembunuhan Editor Metro TV, Dugaan Polisi Suci Fitri Bohong
• Buru Pembunuh Editor Metro TV, Polisi Periksa 29 Saksi, Telusuri Jejak di CCTV & Ponsel Yodi Prabowo
• Benda Milik Yodi Prabowo Jadi Kunci Bongkar Kasus pembunuhan, Polisi Curiga Pacar Editor Metro TV
• Temuan Mengejutkan, Polisi Cium Aroma Kebohongan Pacar Yodi Prabowo Editor Metro TV, Ini Buktinya
Jasad Yodi ditemukan oleh tiga bocah yang bermain layang-layang di sekitar lokasi.
Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.
Sepeda motor milik pria kelahiran Pekalongan 26 tahun lalu itu juga terparkir di sebuah lokasi tak jauh dari tempat penemuan mayatnya.

Menurut keterangan resmi dari Metro TV, Yodi terakhir bertugas di kantor Metro TV pada hari Selasa (7/7/2020).
Pria yang sudah bekerja di Metro TV sejak lima tahun lalu itu tercatat berada di kantor mulai pukul 15.00-22.27 WIB.
Yodi Prabowo kemudian dikabarkan hilang kontak sebelum tiga hari ditemukan tewas.
• Maklumat Habib Rizieq Shihab, Tiba-tiba Minta MPR Gelar Sidang Pemakzulan Jokowi, Alasan Mengejutkan
• 4 Kode Redeem Free Fire Terbaru 17 Juli 2020, Bisa Dapat Skin Katana Kendoka, Coba Belasan Kode Lain
Polisi menduga kuat Yodi Prabowo adalah korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mohammad Irwan Susanto menuturkan, editor Metro TV tewas karena luka tusuk dari benda tajam.
"Saya klarifikasi penyebab kematian bukan karena benda tumpul, tetapi akibat benda tajam," ujar Irwan pada Jumat (17/7/2020).
Berdasarkan otopsi awal, jenazah Yodi mulai membusuk karena telah tewas 2 atau 3 hari sebelum akhirnya ditemukan. Polisi awalnya menduga Yodi dipukul dengan benda tumpul sebelum ditusuk dengan pisau.
Polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher di jenazah Yodi. Baju dan jaket Yodi bolong akibat tusukan pisau.
Bahkan, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk kekasih editor Metro TV yang bernama Suci Fitri.
Selain itu, berdasarkan hasil olah TKP, anjing pelacak mengendus pisau tersebut berasal dari sebuah warung yang tak jauh dari lokasi itu.
Saat ini polisi masih berusaha mengungkap kasus tersebut.
Polisi juga telah membentuk tim khusus yang terdiri dari Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Kepolisian Resor Jakarta Selatan dan Kepolisian Sektor Pesanggrahan.
• Polri Bongkar Percakapan Langsung Brigjen Prasetijo dengan Buron Djoko Tjandra, Seret ke Pidana
• Resmi Nikah, Lihat Kemesraan Nadya Mustika Rahayu dan Suami, Begini Panggilan Sayang Rizki D Academy
Rekan Sekantor Diduga Terlibat
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, pihaknya mendalami sejumlah dugaan motif.
Termasuk dugaan soal keterlibatan rekan sekantor dalam pembunuhan Yodi Prabowo.
"Sampai saat ini kami sedang mencari itu. Semua dugaan itu tetap kita proses, kita ambil keterangan. Pemeriksaan-pemeriksaan itu adalah pemeriksaan awal," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
"Terus terang disampaikan ke rekan-rekan, ini belum final. Bisa dua, tiga, empat, lima kali (pemeriksaan) sampai kita bisa mensinkronkan antara temuan-temuan lain dengan keterangan," tambahnya.
Selain itu, jelas Irwan, polisi juga mendalami motif terkait pemberitaan tertentu, mengingat status Yodi Prabowo sebagai editor di kantornya.
"Sementara ini semua dugaan motif kita kerjakan," ujar dia.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengambil sejumlah CCTV di kantor Metro TV untuk dianalisis.
"Kami mintakan juga (CCTV di kantor Metro TV)," tutur Irwan.
CCTV Dekat TKP Terhapus
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengaku menemukan sejumlah kendala dalam upaya mengungkap misteri kematian editor Metro TV Yodi Prabowo.
Ia menjelaskan, salah satu yang menjadi kendala adalah kualitas CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi.
"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena itu kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus untuk mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Selain itu, lanjut Irwan, salah satu CCTV yang berada di dekat sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo sudah terhapus.
"Kalau kami di TKP, informasi terakhir (CCTV) itu sudah terhapus karena sudah tertimpa. Yang sangat dekat dengan TKP itu sudah terhapus, tapi kita berupaya mencari agar terang perkara ini," ujar dia.
Selama penyelidikan, Irwan mengakui polisi kesulitan melacak jejak terduga pelaku di tempat kejadian perkara (TKP), sekalipun telah mengerahkan dua anjing pelacak.
"Kesulitan kami, alat-alat bukti yang kiranya mendukung bahwa ada jejak pelaku di TKP itu belum selesai, masih diteliti secara forensik," ujar dia.
Selain pisau, ia menjelaskan laboratorium forensik juga memeriksa sidik jari di sepeda motor Yodi Prabowo.
Barang Bukti Baru di TKP
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, pihaknya telah menemukan barang bukti baru di lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo. Barang bukti baru itu berupa rambut.
Irwan menjelaskan, barang bukti rambut itu ditemukan di sekitar lokasi penemuan jenazah Yodi Prabowo.
"Tapi apakah itu rambut korban atau pelaku, kita belum tahu," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Saat ini, barang bukti tersebut sudah diserahkan ke laboratorium forensik untuk diperiksa.
"Kita tidak boleh menduga-duga, semua temuan kita serahkan ke laboratorium," jelas Irwan.
Pacar Yodi Prabowo Ikut Terseret Kasus pembunuhan Editor Metro TV, Dugaan Polisi Suci Fitri Bohong
Misteri pembunuhan editor Metro TV kini memasuki babak baru, pacar Yodi Prabowo ikut terseret, polisi sebut keterangan Suci Fitri bohong.
Titik terang kasus pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo perlahan mulai terkuak.
Hal ini berdasarkan temuan fakta baru dari polisi terkait kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Sebelumnya polisi telah memeriksa sejumlah saksi termasuk pacar Yodi Prabowo.
Namun sorotan justru mengarah ke pacar Yodi Prabowo, Suci Fitri yang dianggap polisi memberikan keterangan bohong soal kematian Editor Metro TV tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto mengatakan pacar editor Metro TV Yodi Prabowo, Suci Fitri tak terbuka ketika diperiksa dalam proses pemeriksaan saksi terkait tewasnya Yodi.
Polisi menduga Suci Fitri memberikan keterangan palsu saat diperiksa.
“Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong.
Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti,” ujar Irwan saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020) sore.
Irwan menilai keterangan Suci tak sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan oleh polisi.
Polisi telah mencocokkan keterangan Suci Fitri dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku.
“Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku.
Ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai,” kata Irwan.
Irwan menyebutkan, pacar Yodi Prabowo, Suci Fitri telah diminta keterangan sebanyak dua kali.
Menurutnya, pemeriksaan akan terus berlanjut hingga pengambilan kesimpulan.
Polisi akan mencari petunjuk demi menetapkan motif tewasnya Yodi Prabowo.
Diketahui Suci Fitri termasuk dalam satu dari 29 saksi yang telah diperiksa polisi terkait tewasnya Yodi Prabowo.
Saksi-saksi yang diperiksa meliputi pacar korban, keluarga, rekan terdekat, rekan kerja, dan saksi-saksi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebelumnya, mayat Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Terdapat luka tusuk di bagian dada pada mayat Yodi Prabowo.
Di dekat mayat, ditemukan juga sebilah pisau.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perjalanan Kasus Editor Metro TV Tewas, Rekan Sekantor Diduga Terlibat & Barang Bukti Baru Ditemukan