Apa Akar Masalah Palestina dan Israel? Palestina Kini Ancam Google dan Apple Usai Wilayahnya Dihapus
Palestina geram dengan Google dan Apple setelah wilayahnya dihapus dari peta, tuduh dua perusahaan ini berpihak pada Israel.
Hanya terlihat tulisan wilayah Jalur Gaza.
Lebih lanjut, Al Maliki menilai penghapusan wilayah Palestina di dalam peta merupakan pelanggaran hukum internasional.
Dia mengancam akan menuntut Apple dan Google ke ranah hukum bila terus berlanjut.
Bahkan Al Maliki mengaku Palestina sedang menyiapkan pengajuan kasus penghapusan itu ke ranah internasional.
Menurutnya, bukan hal sulit mengadili para pejabat di kedua perusahaan teknologi itu.
Palestina Berencana Cari Search Engine Selain Google
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Isaac Sidr, berencana mencari mesin pencarian alternatif untuk menggantikan Google, seperti yang ada di Rusia dan China.
Sidr menilai tindakan Apple dan Google itu membuat bias wilayah pendudukan Israel.
Palestina rencananya akan menekan Google dan Apple dengan membatasi penggunaannya di sejumlah perusahaan Palestina.
• Bukan Orang Sembarangan, Profil Irjen Napoleon Bonaparte, Moncer Sejak Kapolres OKU & Nasibnya Kini
• ABG Bertarif Rp 2,5 Juta, Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Bontang Kalimantan Timur
Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak di Amerika Serikat, tempat Apple dan Google bermarkas.
Google belum berkomentar terkait dugaan penghapusan ini.
Ini bukan pertama kalinya Google dituduh menghapus nama Palestina dari layanan peta populernya.
Pada 2016, sebuah petisi change.org mengklaim semua kata yang berhubungan dengan Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.