Kabar Terbaru Pembunuhan Editor Metro TV, Ahli Forensik Buka Suara Bukti Kuat Sidik Jari di Pisau
Simak kabar terbaru pembunuhan Editor Metro TV, Ahli Forensik buka suara soal bukti kuat sidik jari di pisau
TRIBUNKALTIM.CO - Simak kabar terbaru pembunuhan Editor Metro TV, Ahli Forensik buka suara soal bukti kuat sidik jari di pisau.
Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo yang tewas dibunuh masih menyisakan misteri.
Terbaru, polisi menemukan sidik jari yang diduga pelaku pada pisau yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara atau TKP.
Ahli Forensik pun angkat bicara soal sidik jari yang bisa jadi bukti kuat mengungkap pelaku pembunuhan Yodi Prabowo.
Polisi saat ini masih bekerja keras terkait siapa pembunuh Editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Sejumlah hambatan ditemukan dalam mengungkap kasus tersebut.
• Pembunuh Editor Metro TV Diduga Lebih dari 1 Orang, Ada Dugaan Yodi Prabowo Dibunuh di Tempat Lain
• Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV, Anjing K9 Berhasil Endus Pisau, Jadi Alat Bunuh Yodi Prabowo?
• Akhirnya Ada Titik Terang Pembunuhan Editor Metro TV, Polda Metro Jaya Dapat Sidik Jari di Benda Ini
• Rekan Kantor Diduga Terlibat Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi juga Temukan Rambut Misterius di TKP
Bahkan pihak kepolisian sempat ditegur oleh pihak Laboratorium Forensik (Labfor) terkait penyebab kematian Yodi Prabowo.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto pada Sabtu (18/7/2020).
Senin (20/7/2020), Irwan mengklarifikasi bahwa penyebab kematian Yodi Prabowo arena adanya luka dari senjata tajam.
Ia sempat menyebut Yodi juga mengalami luka lebam karena benda tumpul.
Sehingga, ia sempat ditegur oleh Dokter Forensik.
“Intinya, mungkin kemarin Polres salah menyampaikan. Kami ditegur pihak dokter forensik penyebab kematian bukan karena benda tumpul.
Hanya karena benda tajam," jelas Irwan.
"Saya klarifikasi penyebab kematian bukan karena benda tumpul, tetapi yaitu (akibat) benda tajam,” imbuhnya.
Rupanya forensik tidak menemukan ada pukulan benda tumpul pada mayat Yodi.
“Sesuai hasil autopsi awal, dokter forensik tidak ada menemukan kekerasan (dengan) benda tumpul,” kata dia.
Saat disinggung terkait Yodi dibunuh di tempat lain, polisi mengungkapkan bahwa pihaknya juga menduga demikian.
Namun, ia belum dapat memastikan lantaran belum menemukan bukti yang kuat.
"Kami menduga pun begitu tapi kami sedang mencoba mencari, kami tidak bisa memastikan dibunuh di situ atau di tempat lain," katanya.
• Anjing K9 Lacak Pembunuh Editor Metro TV, Dua Kali Berhenti di Samping Warung, Ini Pengakuan Pemilik
• Pesan Pembunuh Editor Metro TV Lewat Letak Pisau di Lokasi Kejadian, Ahli Viktimologi Ungkap Hal Ini
• Bukan Orang Sembarangan, Profil Irjen Napoleon Bonaparte, Moncer Sejak Kapolres OKU & Nasibnya Kini
• Kabar Prasetijo Utomo Usai Percakapannya dengan Djoko Tjandra Dibongkar Polri, Ini Kata Kabareskrim
Sidik Jari pada Pisau di Dekat Mayat Yodi
Ahli Forensik, Prof. dr. Agus Purwadianto mengatakan bahwa sesungguhnya sidik jari merupakan barang bukti yang akurat.
"Pertama sidik jari itu adalah termasuk yang identifikasi yang vier, yang istilahnya memang penting selain dari DNA," kata dr. Agus dikutip dari channel YouTube Apa Kabar IndonesiatvOne pada Minggu (19/7/2020).
Sehingga, seharusnya penyidik sudah mengetahui siapa orang-orang di balik kematian Yodi.
Apalagi sidik jari itu bisa dicocokkan melalui data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
"Nah jadi dengan sidik jari sekarang ini mestinya teman-teman di kepolisian sudah sangat canggih ya."
"Mungkin sudah ketahuan kali, karena dengan data yang ada di Dukcapil biasanya sepanjang itu memang akurat langsung bisa diketahui,"katanya.
Meski demikian, Agus menduga bisa saja sidik jari itu dipalsukan.
Sehingga, polisi harus melakukan konfirmasi lebih lanjut,
"Tetapi itu bisa saja dipalsukan kan jadi dengan demikian ada beberapa konfirmasi-konfirmasi tertentu yang dilakukan," kata dia.
Agus kembali mengatakan bahwa pengungkapan melalui sidik jari sebenarnya sekarang mudah dilakukan.
Namun, ia menekankan lagi ada kemungkinan lain hingga sidik jari tak mudah terlacak.
"Jadi sebenarnya kalau dari sisi sidik jari sepanjang memang akurat, artinya tidak ada yang rusak gambarannya dan juga jelas itu sebenarnya dengan E-Ktp sekarang ini data itu mudah diketahui."
"Itu yang sejauh pemahaman saya seperti itu, jadi dimungkinkan ada hal-hal lain yang mungkin penyidik yang lebih tahu," jelas Agus.
Diberitakan sebelumnya bahwa mayat Yodi baru ditemukan setelah sempat hilang selama tiga hari sejak Selasa (7/7/2020).
Polisi sempat menyatakan bahwa Yodi dibunuh pada Rabu (8/7/2020).
• 8 Kode Redeem Free Fire Terbaru, Bisa Dapat BUDI01 Gaming Permanent dll, Cek Cara Tukar Redeem FF
• Kabar Gembira untuk Guru! Rupanya Tak Semua Tunjangan Profesi Distop, Anda Masuk yang Dikecualikan?
• Jenderal dari Akpol 91 yang Bersinar, Jabat Kapolda hingga Kabareskrim, Ternoda Prasetijo Utomo
• ABG Bertarif Rp 2,5 Juta, Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Bontang Kalimantan Timur
Saat ditanya pengaruhnya pada sidik jari, Agus menegaskan bahwa yang lebih tahu mengenai hal tersebut adalah penyidik.
"Teknisnya yang pasti tahu penyidik jadi dalam hal ini bagaimana katakanlah di sekitarnya benda bukti yang ada masih utuh, artinya terkena air, terkena angin, jadi konstelasinya itu masih utuh."
"Tentu saja itu bergantung dengan temuan saat ini," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kerja Keras Ungkap Teka-teki Kematian Editor Metro TV, Polisi Akui Sempat Ditegur Dokter Forensik, https://wow.tribunnews.com/2020/07/20/kerja-keras-ungkap-teka-teki-kematian-editor-metro-tv-polisi-akui-sempat-ditegur-dokter-forensik?page=all.