Berita Nasional Terkini

Selidiki Dugaan Mark-up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Minta Pihak yang Dipanggil Kooperatif

Selidiki dugaan mark-up proyek kereta cepat Whoosh, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo minta pihak yang dipanggil kooperatif, Senin (3/11/2025).

TRIBUNJABAR/GANI KURNIAWAN
UTANG KERETA CEPAT - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau semua pihak yang dipanggil dalam penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) Whoosh untuk bersikap kooperatif. Selidiki dugaan mark-up proyek kereta cepat Whoosh, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo minta pihak yang dipanggil kooperatif, Senin (3/11/2025).(TRIBUNJABAR/GANI KURNIAWAN) 

Ringkasan Berita:

TRIBUNKALTIM.CO - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau semua pihak yang dipanggil dalam penyelidikan dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) Whoosh untuk bersikap kooperatif.

Keterangan dari berbagai pihak dinilai penting agar proses hukum berjalan lancar dan progresif.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa penyidik membutuhkan informasi, data, dan keterangan yang lengkap guna memperkuat proses penyelidikan.

Baca juga: Rocky Gerung: Jokowi Cemas Jika Kasus Korupsi Whoosh Dilanjutkan

“Kami tentunya juga mengimbau kepada siapa saja pihak-pihak yang diundang dan dimintai keterangan terkait dengan perkara KCIC ini, agar kooperatif dan menyampaikan informasi, data, dan keterangan yang dibutuhkan,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

Budi menyebut, hingga saat ini pihak-pihak yang telah dipanggil menunjukkan sikap kooperatif dan membantu jalannya penyelidikan.

Hal ini dinilai positif untuk mempercepat proses pengungkapan kasus.

“Sejauh ini pihak yang dipanggil kooperatif dan membantu jalannya penyelidikan,” katanya.

Meski demikian, Budi menegaskan bahwa penyelidikan masih akan terus berlanjut.

Tim penyidik disebut masih menelusuri pihak-pihak lain yang diduga memiliki keterkaitan dengan perkara ini.

“Dan tentunya ini masih akan terus bergulir, karena tim masih akan terus menelusuri pihak-pihak lain untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam tahap penyelidikan,” jelasnya.

KERETA CEPAT WHOOSH - Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh melalui skema Danantara lebih tepat dibandingkan membebani APBN. (KOMPAS.com/Krisda Tiofani)
KERETA CEPAT WHOOSH - Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh melalui skema Danantara lebih tepat dibandingkan membebani APBN. (KOMPAS.com/Krisda Tiofani) (KOMPAS.com/Krisda Tiofani)

KPK Selidiki Dugaan Mark-Up 

Sebelumnya, KPK melakukan penyelidikan terhadap dugaan penggelembungan anggaran atau mark-up proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu saat dihubungi wartawan, Senin (27/10/2025).

Asep belum menjelaskan lebih lanjut kapan penyelidikan dilakukan.

Baca juga: Purbaya Hingga Airlangga Ditugaskan Prabowo untuk Selesaikan Persoalan Kereta Cepat Whoosh

Sebab, KPK melakukan proses penyelidikan secara tertutup.

Awalnya, Mahfud MD mengungkapkan adanya dugaan penggelembungan anggaran atau mark-up di proyek ini, melalui kanal YouTube pribadinya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved