PDIP dan Demokrat Ribut Usai Gibran Direstui Maju Pilkada Solo, Ini Sindiran Menohok Partai Megawati
Setelah Gibran Rakabuming dapat rekomendasi maju di Pilkada Solo, Demokrat dan PDIP ribut di medsos, ini sindiran menohok partai pimpinan Megawati
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming mendapat rekomendasi maju di Pilkada Solo, Demokrat dan PDIP ribut di medsos, partai pimpinan Megawati beri sindiran menohok.
Keputusan PDIP memberi rekomendasi putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, mendapat respons sinis dari Partai Demokrat.
Bahkan berujung pada ribut-ribut di medsos antara Demokrat dan PDIP.
• Pengamat Sarankan Jokowi Beri Saja SK Walikota Solo Jika Gibran Lawan Kotak Kosong, Alasannya Serius
• Gibran Rakabuming Dapat Restu PDIP Maju Pilkada Solo, Risma Bongkar Mimpi Putra Jokowi
Partai pimpinan Megawati itu tak tinggal diam setelah mendapat respons negatif dari Demokrat.
"Kami heran dengan sejumlah pernyataan elite Demokrat yang muncul di media maupun medsos.
Kenapa petinggi Demokrat harus repot mempertanyakan soal penetapan Gibran Rakabuming sebagai calon Walikota Solo yang diusung PDI Perjuangan," ujar Wanto Sugito, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan saat dihubungi, Senin (20/7/2020).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menuding bahwa ada deal yang dilakukan Presiden Jokowi di istana terkait majunya Gibran di akun media sosial miliknya.
Dia pun meminta Jokowi dan para elite politik PDIP memberikan klarifikasinya.
Menanggapi itu, kata Wanto Sugito yang juga menjabat Sektetaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), organisasi sayap PDIP itu mengancam akan membongkar cara SBY melibatkan partai politik di Istana saat masih menjadi Presiden.
"Apa perlu dibuka jejak digital, saat SBY di istana kerap bicara tentang partai Demokrat?" ujar Wanto Sugito.
Pria yang akrab disapa bung Klutuk ini juga mempertanyakan, mengapa Demokrat harus capek mengurusi dapur PDIP ? sedangkan dapur Demokrat sendiri sedang bermasalah.
Yang dia maksud adalah pemberitaan bahwa penetapan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi digugat pendirinya.
Diantara pendirinya adalah Subur Sembiring, Hengki Luntungan, Murtada Sinuraya yang tergabung dalam FKPD (Forum Komunikasi Pendiri dan deklarator) Partai Demokrat.
Aktivis 98 ini mengatakan sebaiknya partai milik SBY itu menyelesaikan urusan internalnya.
“Jadi lebih baik Demokrat fokus dulu di internalnya dan mempersiapkan kadernya untuk bertarung di pilkada 2020 daripada meramaikan soal penetapan Gibran Rakabuming," imbuhnya.