Daripada Lawan Kotak Kosong, Pengamat Sarankan Jokowi Beri Saja SK Walikota ke Gibran, Alasan Serius
Jika nantinya Gibran melawan kotak kosong, pengamat menilai Pilkada di Kota Solo itu tidak perlu digelar
Penulis: Doan Pardede | Editor: Rafan Arif Dwinanto
"Dan tadi sudah saya tanyakan masalah formulir pencalonan dan sudah diberi arahan harus ke Pak Putut (Ketua Tim Seleksi dan Rekrutmen)," sambung dia.
Gibran menyebut akan mengikuti arahan dan keputusan partai terkait pencalonan dirinya maju di bursa Pilwakot 2020 dari PDIP.
"Saya mengikuti arahan dan tegak lurus pada semua keputusan partai," imbuh dia.
Sejak saat itu, kabar pencalonan diri bos katering Chilipari tersebut menjadi wali kota mulai berkembang.
Minta Restu Megawati (24 Oktober 2019)
Gibran kemudian sowan ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dilansir Kompas.com, setelah pertemuan dengan Megawati, Gibran memastikan dirinya tidak maju menjadi calon wali kota Solo dari jalur independen.
Gibran menegaskan dirinya berjuang melalui PDIP.
"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju (Pilkada Solo). Saya sampaikan juga ke Bu Mega, saya sudah punya KTA PDI-P (kartu tanda anggota PDIP) dan saya tidak akan maju lewat independen seperti yang dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar," kata Gibran.
Resmi Mendaftar Bakal Calon Wali Kota Solo (12 Desember 2019)
Gibran kemudian resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali kota Solo 2020-2025 melalui jalur DPD PDIP.
Didampingi ibunda dan sang istri, ia langsung menuju Semarang untuk mendaftarkan diri ke kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).
Sesampainya di halaman kantor DPD PDIP di Semarang, ia menyampaikan pidato di hadapan para relawan pendukungnya.
Dalam pidatonya, Gibran menegaskan akan mencatat momen tersebut sebagai hutang pertamanya kepada masyarakat.
"Hutang ini akan saya bayar dengan kebijakan yang menyejahterakan masyarakat Solo," tegas Gibran yang Tribunnews kutip melalui Kompas TV.