Virus Corona
Tim Riset Tak Sanggupi Permintaaan Jokowi Soal Vaksin Virus Corona Selesai 3 Bulan, Ini Sebabnya
Dipanggil ke Istana, tim riset tak sanggupi permintaaan Presiden Jokowi soal Vaksin Virus Corona selesai dalam 3 bulan, ini sebabnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Dipanggil ke Istana, tim riset tak sanggupi permintaaan Presiden Jokowi soal Vaksin Virus Corona selesai dalam 3 bulan, ini sebabnya.
Pemerintah Indonesia saat ini terus berupaya menggerakkan ahli terbaiknya untuk menemukan Vaksin Virus Corona.
Bahkan Presiden Jokowi mendesak para peneliti untuk mampu menuntaskan penemuan Vaksin Virus Corona dalam waktu 3 bulan.
Sayangnya, permintaan Presiden Jokowi itu tak disanggupi tim riset.
• Rusia Klaim Temukan Vaksin Covid-19, 20 Relawan Ikut Ujicoba dan Sudah Keluar Rumah Sakit
• 1.620 Relawan Bandung akan Disuntik Vaksin Virus Corona China, Bisa Kebal Covid-19 Setelah 28 Hari
• Jika Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Sinovac Lancar, Bio Farma Akan Produksi 250 Juta Dosis
Pasalnya ada beberapa faktor yang membuat penelitian tentang Vaksin Virus Corona tak bisa sembarang dilakukan.
Presiden Joko Widodo, Selasa (21/7/2020) siang, menerima Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi meminta agar Vaksin Virus Corona asal China yang saat ini sedang dalam tahap uji klinis dapat diselesaikan dan tersedia dalam tiga bulan ke depan.
Demikian diungkapkan Koordinator Uji Klinis vaksin covid-19 yang juga Ketua Tim Riset Kusnandi Rusmil, usai pertemuan.
"Arahan khusus dari Pak Presiden, usahakan vaksin corona ini cepat ada.
Kalau bisa tiga bulan," ujar Kusnadi dalam jumpa pers.
Namun, tim tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.
Kusnadi menyebut, tim riset uji klinis vaksin covid-19 bekerja sangat hati-hati sehingga tidak mungkin dapat dirampungkan dalam tiga bulan saja.
"Kami bilang enggak bisa tiga bulan. Karena kita harus melakukan dengan hati-hati dan dengan benar," kata Kusnandi.
Kusnandi dam tim pun memperkirakan, proses uji klinis baru bisa selesai pada Januari 2021 mendatang.
Unpad bekerjasama dengan PT Bio Farma dan Balitbang Kementerian Kesehatan dalam melakukan proses uji klinis ini.
Vaksin tersebut akan disuntikkan ke ke 1.620 sampel orang rentang usia 18-59 tahun.
Jika uji klinis ini berhasil, maka barulah PT Bio Farma akan memproduksi massal vaksin tersebut. Kusnandi sendiri mengaku sudah meneliti vaksin lebih dari 20 tahun.
Selama rentang waktu itu, ia sudah mengerjakan 32 kali uji klinis.
• Menristek Bocorkan Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia, Agustus Ini Relawan Indonesia akan Disuntik
Meskipun vaksin ini memang dibutuhkan masyarakat, namun Kusnandi menegaskan pihaknya tidak akan terburu-buru dan sangat hati-hat dalam melakukan uji klinis ini.
"Karena kalau untuk uji klinis medis ada tata cara yang sudah diatur oleh WHO.
Harus begini, enggak boleh dicepetin.
Nanti hasilnya tidak baik dan malah vaksin ini tidak terpantau efek sampingnya dan manfaatnya," kata Kusnandi.
Diproduksi Tahun Depan
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Indonesia bekerja sama dengan perusahaan China bernama Sinovac ditargetkan akan mulai diproduksi tahun depan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini vaksin tersebut tengah diuji klinis oleh Bio Farma dan Sinovac.
"Salah satu kemajuan cukup menggembirakan adalah kerja sama Bio Fama dan Sinovac, sedang dilakukan uji klinis fase 3.
Harapannya selesai akhir tahun ini dan diproduksi tahun depan," ujar Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (21/7/2020). Dalam proses uji klinisnya, kata dia, Bio Farma menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung.
Ia pun berharap vaksin tersebut nantinya akan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari covid-19.
"Harapannya masyarakat Indonesia bisa dapat proteksi dari penggunaan vaksin ini," kata dia.
• Perusahaan China Uji Klinis Vaksin Virus Corona di Indonesia, Awal 2021 Bisa Diproduksi Massal
• Vaksin Virus Corona Buatan Rusia Siap Diluncurkan Bulan Agustus, Ada Efek Samping Setelah Disuntik
• Resmi Gantikan Achmad Yurianto, Wiku Adisasmito Tak Umumkan Update Covid-19 Harian di Indonesia
Di dunia, kata dia, saat ini ada sebanyak 240 kandidat vaksin covid-19 yang dikembangkan.
Termasuk yang saat ini tengah dilakukan di Indonesia antara Bio Farma dengan Sinovac.
Adapun berdasarkan data pada Selasa (21/7/2020), kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia terdapat 89.869 orang.
Dari jumlah tersebut terdapat sebanyak 48.466 orang pasien yang dinyatakan sembuh, sedangkan kasus meninggal dunia jumlahnya mencapai 4.320 orang.
(*)