Ida Harus Berbagi Ponsel untuk Pembelajaran Daring Kedua Anaknya di Samarinda
Sudah lebih dua minggu ketiga anak Nur Aida warga Jalan Nughoro Noto Susanto, Kota Samarinda, Kalimantan Timur sekolah menggunakan cara daring.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.
BELAJAR DARING-Warga Jalan Nugroho Noto Susanto, Nuraida mengawasi ketiga anaknya belajar menggunakan metode Daring (Dalam Jaringan), dirumah keluarganya, Minggu(26/7/2020)
Ia berharap provider telekomunikasi yang ada dapat memberikan paket ataupun keringanan harga untuk pembiayaan kuota internet. Sekaligus berharap pemerintah juga turut memberikan bantuan kembali berupa paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Harapannya kepada pemerintah. Bisa mengajak pihak provider unttuk menekan harga kuota. Sehingga mengurangi beban kami selaku orang tua yang menggunakan fasilitas hp sebagai sarana pembelajaran," harap wanita yang disapa Ida ini. (*)
Baca Juga:Anggota Dewan Pendidikan Balikpapan Sebut Belajar Daring Harus Diawali dari Kelas Orangtua
Baca Juga:Di Tengah Pandemi, Warga Kaltara Masih Bisa Ikut Program Sertifikasi Keahlian Secara Daring