Anggota Dewan Pendidikan Balikpapan Sebut Belajar Daring Harus Diawali dari Kelas Orangtua
Selama sepekan berlangsung, pembelajaran via daring di tahun ajaran baru 2020/2021 rupanya masih menjadi problematika.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Selama sepekan berlangsung, pembelajaran via daring di tahun ajaran baru 2020/2021 rupanya masih menjadi problematika.
Masih banyak orangtua kebingungan tak memiliki kemampuan baik dari segi waktu maupun dalam pemenuhan fasilitas pembelajaran anaknya di rumah.
Menanggapi ini Suyitna selaku Anggota Dewan Pendidikan Kota Balikpapan mengatakan, belajar daring memang harus disikapi dengan positif.
Butuh kerja sama dari tiga elemen yang berkaitan, baik guru, sekolah maupun para orangtua untuk bisa saling berkolaborasi.
"Ini memang jadi hal baru tapi mari disikapi positif di tengah pandemi. Jika salah satu di antara komponen tidak positif, ini tidak bisa berjalan baik," ujarnya dalam Talkshow Tribun Belajar, Jumat (24/7/2020).
Menurutnya, perlu pemahaman dan koordinasi yang baik dengan para orangtua sehingga muncul model pembelajaran daring yang bisa digunakan.
Sehingga ia pun mengusulkan pembelajaran daring baiknya dimulai dengan kelas untuk para orangtua. Ini dilakukan dengan tujuan menemukan cara dan pola pendampingan yang tepat.
"Jika sudah sepaham, saya rasa pembelajaran daring ini akan tepat dan bisa diterapkan dengan efektif," katanya.
Ketika ini semua berjalan beriringan, maka sekolah juga harus mampu memfasilitasi guru untuk berkreasi. Baru kemudian stimulus belajar ini akan dianggap berhasil.
Sementara itu, lanjutnya, saat ini sebagian sekolah sudah melakukan pemahaman kepada para orangtua di minggu pertama.
Namun beberapa yang penting dilakukan lebih dahulu dalam menyelaraskan pembelajaran daring adalah menyinkronkan jadwal.
Baca juga: KPK Periksa Kasus Korupsi Bupati Kutim, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman Beri Pengamanan
Baca juga: KPK Periksa Para Saksi Dugaan Korupsi yang Seret Bupati dan Ketua DPRD Kutim di Polresta Samarinda
"Ya memang masih ada juga beberapa yang belum menerapkan kelas orangtua. Ini karena semua perlu disinkronkan," tuturnya.
Sebagai informasi saat ini dari data yang ada ternyata 30 persen dari siswa di Kota Balikpapan masih belum memiliki alat komunikasi untuk melakukan proses pembelajaran daring.
Tentu, ini akan menjadi masalah tersendiri yang harus segera dicarikan solusi. (*)