Hasil ILC TV One, Mardani Ali Sera Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Bisa Jadi Pembunuhan Perlahan-lahan

Dalam program yang disiarkan secara langsung di live TV One Selasa 28 Juli 2020 itu, Mardani Ali Sera memaparkan berbagai hal terkait dunia pendidikan

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE INDONESIA LAWYERS CLUB/Warta Kota/henry lopulalan
Mendikbud Nadiem Makarim dan Politisi PKS, Mardani Ali Sera 

Dalam konteks ajaran Islam, bahkan pendidikan menurutnya adalah perintah pertama

“Ayat yang pertama kali turun, orang Minang pasti tahu kan, Iqro itu. Bukan perintah Sholat, bukan perintah zakat,” jelasnya di forum talk show Indonesia Lawyers Club, atau ILC TV One.

HASIL Live ILC Tv One, ILC Selasa 28 Juli 2020 | Mardani AS: POP Ini Bisul Kecil, Kita Punya Kanker
HASIL Live ILC Tv One, ILC Selasa 28 Juli 2020 | Mardani AS: POP Ini Bisul Kecil, Kita Punya Kanker (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE INDONESIA LAWYERS CLUB/REPRO.)

Setiap orang Muslim bahkan menurutnya wajib menuntut ilmu.

Tanpa ada negara dan POP Kemendikbud pun pendidikan menurutnya akan tetap berjalan.

Karenanya, iapun dengan tegas menekankan agar pelaksanaan pendidikan di Tanah Air sejalan dengan amanat konstitusi dan jati diri bangsa.

“Undang-undang pendidikan kita pasal 3 tegas bang Karni. Tujuan utama pendidikan itu, nanti bisa dilihat, itu membentu peserta didik yang beriman bertakwa berakhlakul karimah,” katanya lagi.

“Jangan sekali-kali membuat desain pendidikan yang keluar dari jalur konstitusi, jalur peraturan perundang-undangan, Undang-undang Pendidikan Nasional,”

“Apalah lagi mengingkari sejarah dan jati diri masyarakt bangsa Indonesia yang religius,” timpal Mardani Ali Sera lagi.

Sebut Tak Ada Peningkatan Signifikan pada Kualitas Pendidikan Tanah Air

Ia menilai siapun yang diangkat menjadi menteri Pendidikan menurutnya memang mengemban amanah yang teramat berat.

Bahkan sebelum adanya pandemi Virus Corona.

Sepuluh tahun lebih terakhir, menurutnya, bahkan nyaris dua dekade tak ada perubahan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Hampir 20 tahun, 20% ini tidak ada perubahan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Mardani Ali Sera.

Kondisi tersebut menurutnya bisa dilihat di posisi Indonesia di skor Programme for International Student Assessment, atau PISA Score.

Dalam skor tersebut, dari 178 negara yang ada, Indonesia pada 2018 punya skor yang cukup memprihatinkan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved