Hasil ILC TV One, Mardani Ali Sera Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Bisa Jadi Pembunuhan Perlahan-lahan

Dalam program yang disiarkan secara langsung di live TV One Selasa 28 Juli 2020 itu, Mardani Ali Sera memaparkan berbagai hal terkait dunia pendidikan

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE INDONESIA LAWYERS CLUB/Warta Kota/henry lopulalan
Mendikbud Nadiem Makarim dan Politisi PKS, Mardani Ali Sera 

Soroti Pembelajaran Jarak Jauh dan Bencana Demografi

Selain soal PISA Score yang rendah, Mardani Ali Sera juga menyorot pelaksanaan pendidikan di tengah masa pandemi Virus Corona.

Menurutnya, Pembelajaran Jarak Jauh alias PJJ jika tak ditangani dengan benar bisa menjadi 'pembunuhan perlahan-lahan' bagi masyarakat yang ada di wilayah pedesaaan.

“Sesudah masa Covid- PJJ (pembelajaran jarak jauh) itu nightmare ( mimpi buruk- red) bagi para orangtua, orang kota. Tapi buat orang di desa, ini ‘pembunuhan perlahan-lahan’,”

“Karena anak-anak mau belajar tapi gak bisa,” katanya lagi saat menjadi narasumber ILC TV One di ILC Selasa 28 Juli 2020 malam itu.

Ia memaklumi bahwa kondisi tak ideal dunia pendidikan Tanah Air saat ini tidak menjadi sepenuhnya kesalahan Kemendikbud.

Sebab dari total anggaran yang lebih dari 500 triliun dana pendidikan ini, terdistribusikan ke beberapa lembaga dan institusi negara lainnya.

19 Kementerian lain dan lembaga negara lainnya.

Termasuk dalam bentuk Dana Alokasi Umum alias DAU ke pemerintah daerah.

Karena itulah, kondisi saat ini menjadi momen yang sangat baik untuk menyusun ulang pendidikan di Tanah Air.

Jika tidak, bonus demografi akan menjadi bencana besar bagi bangsa di masa depan.

“Bonus demografi kita di 2030, akan jadi bencana demografi yang menenggalkan kita kalau urusan pendidikan tidak kita bererskan sekarang,”

“POP (POP Kemendikbud) itu bisul kecil. Kita punya kanker,”

"Ini masalah visi besar bangsa ini," timpalnya lagi.

Bukannya tanpa alasan.

Pada gugus tugas covid-19 misalnya, katanya, tidak disentuh urusan pendidikan sama sekali.

Melainkan hanya sektor kesehatan dan ekonomi.

“Kalau setelah ini tidak ada perubahan, terminated. Selesai sudah,” katanya lagi.

Iapun lantas memberikan saran kepada Nadiem Makarim yang mengemban jabatan sebagai Mendikbud saat ini.

Ia menjelaskan bahwa menteri adalah jabatan politis.

Karenanya, ia menyarankan Nadiem Makarim untuk bangun komunikasi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan di Tanah Air.

Termasuk pula terhadap Nahdlatul Ulama dan juga Muhammadiyah, dua organisasi besar Tanah Air yang kini memutuskan mundur dari program POP Kemendikbud.

(*) 

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul HASIL Live ILC TV One, ILC Selasa 28 Juli 2020 | Mardani AS: POP Ini Bisul Kecil, Kita Punya Kanker, https://pontianak.tribunnews.com/2020/07/29/hasil-live-ilc-TV-one-ilc-selasa-28-juli-2020-mardani-as-pop-ini-bisul-kecil-kita-punya-kanker?page=all.
Penulis: Ishak

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved