Setelah Tolak Permintaan PDIP Dukung Gibran di Pilkada Solo, Purnomo Dirayu PKS Lawan Anak Jokowi

Setelah tolak permintaan PDIP dukung Gibran di Pilkada Solo, Achmad Purnomo dirayu PKS lawan Anak Presiden Jokowi.

Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Jateng
Setelah Tolak Permintaan PDIP Dukung Gibran di Pilkada Solo, Purnomo Dirayu PKS Lawan Anak Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah tolak permintaan PDIP dukung Gibran di Pilkada Solo, Achmad Purnomo dirayu PKS lawan Anak Presiden Jokowi.

Nama Achmad Purnomo mencuri perhatian setelah tersingkir dari rekomendasi PDIP di Pilkada solo.

Usai namanya dikalahkan Gibran Rakabuming, Achmad Purnomo menolak permintaan PDIP untuk mendukung pasangan Gibran - Teguh Prakosa di Pilkada Solo.

Tak sedikit yang menilai penolakan itu sebagai simbol kecewa Achmad Purnomo yang merupakan politikus senior Solo dan Kader PDIP.

Purnomo Tolak Bantu Gibran di Pilkada Solo, Anak Buah Megawati di PDIP Ini Beber Rencana Berikutnya

Via WhatsApp, Achmad Purnomo Terang-terangan Tolak Masuk Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Ini Alasannya

PKS Sebut Achmad Purnomo Simbol Terzolimi Dinasti Politik, Siap Lawan Putra Jokowi di Pilkada Solo

Kini Achmad Purnomo dianggap sebagai simbol perlawanan usai anak Presiden Jokowi mendapatkan rekomendasi PDIP di Pilkada Solo.

Atas dasar itu, PKS dikabarkan telah merayu Achmad Purnomo untuk melawan Gibran di Pilkada Solo.

Sebelumnya, Achmad Purnomo menyatakan dengan tegas menolak permintaan PDIP untuk mendukung Gibran di Pilkada Solo.

Seperti diketahui Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo sempat meminta untuk memasukkan Achmad Purnomo ke dalam tim pemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pilkada Solo 2020.

Di dalam tim pemenangan yang telah dibentuknya tersebut, Rudy akan menempatkan Purnomo untuk menduduki posisi sebagai penasihat.

"Ketua tim pemenangan Pak Putut.

Saya sebagai penanggung jawab karena Ketua DPC. Penasihatnya beliau ( Achmad Purnomo ), saya minta untuk menjadi penasihat," ungkap Rudy, Kamis (23/7/2020).

Namun permintaan bos PDIP Solo itu ditolak dengan tegas oleh Achmad Purnomo.

Saat dihubungi wartawan, Achmad Purnomo mengaku menolak masuk ke dalam tim pemenangan Gibran - Teguh karena ingin beristirahat.

Terlebih lagi, saat ini dirinya sedang menjalani isolasi mandiri di rumah setelah sempat dinyatakan positif covid-19.

"Setelah saya isolasi mandiri, saya merenungkan, saya buat pemberitahuan lewat WA kepada Pak Rudy sama kepada ketua tim pemenangan Pak Putut kalau saya tidak bersedia jadi apapun.

Saya pengin istirahat gitu," terang Achmad Purnomo di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020).

Meski mengaku tidak ingin terlibat aktif dalam pilkada serentak tersebut, namun dirinya mengatakan pasangan Gibran - Teguh sudah dipastikan akan menang.

"Mikir saya tidak usah aktif di Pilkada Solo, toh tanpa saya Gibran pasti menang," tutur Achmad Purnomo.

Terkait dengan keputusannya itu, lanjut Achmad Purnomo, juga sudah mendapat persetujuan dari Rudy selaku Ketua DPC PDIP Solo.

"Kalau Pak Rudy menjawab 'iya tidak apa-apa pokoknya jaga kesehatan ' gitu Pak Rudy," kata Achmad Purnomo.

Dukung Anak Jokowi dan Pramono Anung di Pilkada, PDIP Bicara Soal Tudingan Dinasti Politik

Dirayu PKS Lawan Anak Jokowi

Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto, sempat mengungkapkan ketertarikannya pada Achmad Purnomo.

Dikutip dari TribunSolo, PKS saat ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Solo.

Dari jumlah tersebut, PKS masih membutuhkan empat kursi sebagai syarat ambang batas kursi partai pengusung bakal calon di Pilkada Solo.

Tak hanya itu, partai non- PDIP, PAN dan Gerindra, tampak yakin mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

Terkait hal tersebut, Achmad Purnomo menilai peluang PKS bisa mengusung bakal calon dalam pilkada mendatang sangat tipis.

Menurut Achmad Purnomo kemungkinan PKS mengusung bakal calon sudah tertutup.

"Saya bilang sudah tidak mungkin lagi, tertutup kemungkinannya, itu menurut saya."

"Tidak tahu kalau nanti ada berita spektakuler," ujar Achmad Purnomo, Selasa (28/7/2020).

Mengenai PKS berpeluang menduetkan dirinya dan cucu Pakubuwono XII, BRA Putri Woelan Sari Dewi, Achmad Purnomo pun memberikan tanggapan.

Achmad Purnomo menyebutkan ia tidak ingin berandai-andai.

Ia juga menegaskan hingga saat ini belum ada tawaran secara langsung untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.

"Jangan berandai-andai, pokoknya belum ada tawaran kepada saya," tegas Purnomo, Selasa, dilansir TribunSolo.

Sementara Purnomo mengatakan dirinya belum mendapat penawaran, Sugeng Riyanto mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menjalin komunikasi dengan Wakil Wali Kota Solo tersebut.

Terakhir, kata Sugeng, komunikasi antara pihaknya dan Achmad Purnomo terjadi pada Rabu (22/7/2020) saat Sidang Paripurna DPRD Kota Solo.

Mengutip TribunSolo, Sugeng mengungkapkan kepastian Achmad Purnomo akan bergabung atau tidak masih abu-abu.

"Beliau tidak menolak tapi juga belum mengiyakan," katanya, Selasa.

Sebelumnya, BRA Putri Woelan Sari Dewi diketahui mendatangi kantor DPD PKS Kota Solo pada Kamis (23/7/2020).

Tampaknya Putri tengah mencoba peluang untuk maju dalam kontestasi Pilkada Solo 2020, melawan Gibran dan Teguh.

Dikutip dari TribunSolo, kedatangan Putri diterima langsung oleh Sugeng Riyanto dan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah PKS Solo, Budhi Hartanto.

Sugeng mengungkapkan kedatangan Putri saat itu adalah menunjukkan minat ikut pilkada sebagai lawan Gibran.

"Di situ Mbak Putri penjajakan awal kaitan dengan niatan beliau untuk ikut di kontestasi pilkada artinya sebagai penantang Gibran," terangnya.

Setelah Gibran Dapat Rekomendasi PDIP, Rocky Gerung Sarankan PKS Dukung Anak Jokowi di Pilkada Solo

Anggap Achmad Purnomo sebagai Simbol Perlawanan

Ketua Bappilu DPD PKS Kota Solo, Sugeng Riyanto, menilai sosok Achmad Purnomo sebagai simbol perlawanan.

Hal ini, kata Sugeng, mengingat Achmad Purnomo gagal maju Pilkada Solo 2020 karena gagal mendapat rekomendasi PDIP.

Seperti diketahui, PDIP mengumumkan nama Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa sebagai pasangan yang mereka usung dalam Pilkada Solo 2020.

"Saya kira simbol perlawanan atau simbol 'yang terzolimi' adalah sosok Pak Purnomo dan saya kira publik akan sangat mudah memahami Pak Purnomo menyatakan siap maju," terang Sugeng, Selasa, dikutip dari TribunSolo.

"Saya meyakini memberikan empati dalam bentuk dukungan suara kita paham, saya kira filosofi masyarakat Indonesia dan Jawa khususnya memahami bab rasa."

"Rasa yang dirasakan Pak Purnomo, digadang-gadang, dijanjikan dan seterusnya tapi di detik akhir meleset semua," sambung dia.

Sugeng Riyanto mengatakan jika ada koalisi partai non-PDIP pada Pilkada Solo 2020, maka hal itu akan luar biasa.

Ia pun meyakini bisa mengalahkan dinasti politik di Kota Solo.

"Kita meyakini bisa mengalahkan politik dinasti di Kota Solo," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diajak PKS untuk Lawan Gibran dalam Pilkada Solo, Achmad Purnomo: Sudah Tidak Mungkin Lagi, https://www.tribunnews.com/pilkada-2020/2020/07/28/diajak-pks-untuk-lawan-gibran-dalam-pilkada-solo-achmad-purnomo-sudah-tidak-mungkin-lagi
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved