Djoko Tjandra Tertangkap, Media Asing Sorot Eddy Tansil dan Buron Pembobol Bank Century, Sebut Joker
Djoko Tjandra tertangkap, media asing sorot Eddy Tansil dan buron pembobol Bank Century, sebut Joker.
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Djoko Tjandra tertangkap, media asing sorot Eddy Tansil dan buron pembobol Bank Century, sebut Joker.
Kasus Djoko Tjandra jadi perhatian media asing lantaran menjadi buron 10 tahun lebih.
Tak hanya itu, media asing ini turut menyorot oknum pembobol bank lain di Indonesia lainnya seperti Eddy Tansil dan pembobol Bank Century.
Diketahui, Bareskrim sudah berhasil membekuk Djoko Tjandra dari persembunyiannya di Malaysia.
Kasus Djoko Tjandra turut menjadi perhatian media asing.
Asia Times pada Senin (20/7/2020) membuat profilnya sebagai Joker Indonesia.
• Idham Azis Bocorkan Dua Hal yang Dimiliki Djoko Tjandra Jadi Sulit Ditangkap, Kapolri: Harus Sabar
• Bukan Hanya Bela Veronica Tan, Alasan Lansia Ini Hina Ahok Terkuak, Sikap Warganet Bikin Ketagihan
• Mahfud MD Bongkar Sosok Wanita di Kejagung, Paham Siapa Polri dan Jaksa yang Bantu Djoko Tjandra
• Detik-detik Penyembelih Hewan Kurban Meninggal Seketika, Lunglai dan Timpa Kambing yang Mau Dipotong
"How to rob a bank and get away in Indonesia", demikian judul tulisan Asia Times, diikuti dengan teaser singkat tentang kasus korupsi Bank Bali yang merugikan negara Rp 940 miliar.
Sebagai penegas julukan Joker yang melekat di pria bernama lengkap Joko Soegiarto Tjandra itu, Asia Times memasang foto Joker sebagai gambar utama artikel.
Asia Times juga mengungkap Djoko Tjandra memegang paspor Papua Nugini atas nama Joe Chan yang diterbitkan pada 2012, dan dilaporkan bepergian ke Port Moresby serta Malaysia, meski kedua negara ada perjanjian ekstradisi dengan Indonesia.
Media berbahasa Inggris yang berbasis di Hong Kong itu turut memberitakan keberhasilan Indonesia mengekstradisi Maria Pauline Lumowa.
Wanita 62 tahun yang telah menjadi buron selama 17 tahun itu diduga membobol BNI sebesar Rp 1,7 triliun.
Namun Asia Times salah menulis kepanjangan BNI sebagai Bank Negara International, bukan Bank Negara Indonesia.
Nama buron kelas kakap Indonesia lain yang disebut Asia Times adalah Eddy Tansil dan Hartawan Aluwi.
Eddy Tansil merupakan pembobol uang negara Rp 1,3 triliun dari kredit Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) melalui perusahaan Golden Key Group (GKG).
Pada 1993 ia kabur saat menjalani masa hukuman 17 tahun di LP Cipinang, dan sampai sekarang keberadaannya masih misteri.
Kemudian Hartawan Aluwi adalah buron kasus Bank Century.
Ia dinyatakan bersalah atas penggelapan uang nasabah sebesar Rp 1,378 triliun pada 2007-2008.
• Maria Pauline di Serbia, Djoko Tjandra di Malaysia, KPK Yakin Harun Masiku Di Sini, Tunggu Waktunya
Saat Asia Times mengunggah artikel itu Djoko Tjandra masih berstatus buron di Malaysia.
Kasus Djoko Tjandra disebutnya sekali lagi menunjukkan meski reformasi terus digaungkan, uang dan kekuasaan masih memerintah sistem penegakan hukum Indonesia, 20 tahun setelah skandal Bank Bali.
"Itu dengan mudah dilupakan - dan begitu pula orang yang mereka sebut 'Joker'," tutup Asia Times di pemberitaannya.
Mahfud MD Beber Operasi Senyap Polri
Buron kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Djoko Tjandra ditangkap Polri di Malaysia, Kamis (30/7/2020).
Saat itu, Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo memimpin penjemputan Djoko Tjandra dari Malaysia ke Indonesia.
Terkait penangkapan Djoko Tjandra, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membeberkan pengakuan mengejutkan.
"Tanggapan pertama, tentu alhamdulillah saya tadi langsung sujud syukur begitu apa mendapat kepastian berita itu, dari Malaysia," kata Mahfud MD melalui keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (30/7/2020).
• Sempat Ada Ratusan Terinfeksi Covid-19, Anies Bocorkan Titik Ini Kini Aman dari Virus Corona
• MAKI Beber Kabareskrim Layak Jadi Kapolri Usai Bekuk Djoko Tjandra, Fadli Zon dan Sosok Ini Bereaksi
Pengakuan Mahfud MD, dirinya tak kaget dengan keberhasilan Polri menangkap Djoko Tjandra di Malaysia.
Malahan Mahfud MD membongkar rahasia detik-detik penangkapan Djoko Tjandra di Malaysiaa melalui operasi senyap Polri.
"Saya tidak kaget ya, karena operasi ini dirancang itu sejak tanggal 20 Juli," kata Mahfud MD.
Saat itu, Mahfud MD mengatakan, dirinya berencana menggelar rapat dengan koordinasi lintas kementerian dan aparat penegak hukum sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mendadak menemuinya di kantor Kemenko Polhukam.
Saat itu, Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan Bareskrim hendak menangkap Djoko Tjandra di Malaysia.
" Kabareskrim datang ke kantor saya, lapor, polisi siap melakukan langkah-langkah (penangkapan Djoko Tjandra ), punya skenario yang harus dirahasiakan," kata Mahfud MD.
Skenario itu, imbuh Mahfud MD, hanya diketahui dua orang lain selain dirinya, yaitu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
"Waktu itu juga Kabareskrim berangkat ke Malaysia tanggal 20 itu," ungkapnya.
Sebelum berangkat, Mahfud MD meyakini, bahwa operasi senyap yang hendak dilakukan Polri akan berhasil.
Sehingga, guna menghindari bocornya rencana penangkapan ke publik, Mahfud MD lebih banyak diam saat sejumlah awak media bertanya kepadanya terkait kelanjutan kasus Djoko Tjandra.
• Rey Mbayang Rilis Lagu Di Sepertiga Malam, Ditulis Sebelum Nikahi Dinda Hauw, Ini MV dan Liriknya
• Bukan Calhanoglu, Pemain Top AC Milan Ini Terlempar Jika Aleksey Miranchuk Gabung, Skillnya Keren
"Karena media selalu bertanya setiap hari, tinggal menunggu waktu.
Dan waktu itu sudah tiba tanggal 30 (Juli) ini," kata Mahfud MD.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Begini Kata Media Asing soal Penangkapan Djoko Tjandra, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/07/31/begini-kata-media-asing-soal-penangkapan-djoko-tjandra.