Langkah Purnomo Usai Gagal Maju di Pilkada Solo Tak Main-main, Ini Akhirnya Jalan Hidup yang Dipilih
Keputusan yang diambil Achmad Purnomo usai gagal maju di Pilkada Solo ini atas beberapa pertimbangan.
Dalam memajukan Achmad Purnomo, PKS perlu berkoalisi dengan partai politik lainnya, karena PKS di DPRD Solo hanya memiliki 4 kursi dan syarat mengajukan calon harus 9 kursi.
"Kami akan berusaha terus (mencari koalisi), satu atau dua partai cukup," ucap Fikri.
Diketahui, jumlah kursi di DPRD Solo sebanyak 45 kursi, 30 kursi diraih PDIP, sisanya PKS 5 kursi, Gerindra, Golkar, PAN masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi.
Kecewa
PDI Perjuangan telah memutuskan memillih putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Harapan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo untuk maju di Pilkada Serentak 2020 itu pun sirna.
Padahal, Purnomo sebelumnya telah diusulkan oleh DPC PDI-P Solo sebagai bakal calon wali kota.
Namun justru sekarang Gibran lah yang mengantongi restu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk bertarung di Pilkada 2020.
Dilansir dari Tribunnews, Purnomo mengakui, ia awalnya merasa kecewa dengan terpilihnya Gibran.
Tetapi, ia pun pasrah dan mulai legowo dengan posisinya kini.
"Sebagai manusia ada rasa kecewa, introspeksi itu lumrah tapi itulah realita politik," kata Purnomo kepada TribunSolo.com, Jumat (17/7/2020).
"Mau tidak mau menerima keadaan, hanya bisa pasrah," tambahnya.
Purnomo mengaku dirinya sebenarnya telah mengetahui rekomendasi akan jatuh ke pelukan Gibran.
Namun, saat itu baru sebuah isu semata.
"Saya juga telah memperhitungkan, menduga, dan memprediksi nantinya rekomendasi pasti ke Gibran," imbuhnya.