Virus Corona

FATAL Kepala Daerah Sombong Ini Ogah Tes Massal Corona Biar Dikira Sukses, Ganjar Yakin Kasus Banyak

Ganjar Pranowo menyebut, agar dikira sukses sang kepala daerah di Jawa Tengah tersebut tak mau melakukan tes corona pada warganya.

Editor: Doan Pardede
TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo blak-blakan menyebut bahwa ada seorang Kepala Daerah yang terkesan sombong dan merasa wilayahnya aman-aman saja dari virus Corona atau covid-19.

Ganjar Pranowo menyebut, sang kepala daerah di Jawa Tengah tersebut tak mau melakukan tes corona pada warganya.

Padahal tes covid-19 sangat penting dilakukan untuk mengetahui sebaran penularan virus di suatu daerah.

Lalu siapa kepala daerah yang dimaksud? 

Blak-blakan, Ganjar Pranowo Bongkar Kepala Daerah Sombong, Tutup Data covid-19 Biar Dibilang Sukses

NEWS VIDEO Tak Ada Nama Ganjar, Ridwan Kamil, Atau Anies Dalam Deretan Gubernur yang Dipuji Jokowi

Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan, Prabowo, Survei Calon Presiden, Khofifah dan Risma Terlempar

Jokowi Terang-terangan Puji 5 Gubernur Ini, Terbaik Hadapi covid-19, Tak Ada Anies, Khofifah, Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan menyebut sempat melakukan tes deteksi virus covid-19 secara diam-diam di salah satu daerah.

Seperti dikutip dari TribunJateng.com, kepala daerah di wilayah tersebut bahkan disebut tidak mengetahui apa yang dilakukan Ganjar.

"Jadi saat ini, ada kepala daerah yang belum tahu saya melakukan tes secara diam-diam di daerahnya," kata Ganjar saat menjadi pembicara pada webinar yang diadakan Sekolah Pascasarjana Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro Semarang, Sabtu (1/8/2020).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ((KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA))

Demi citra sukses tangani corona

Ganjar sengaja menggelar tes secara diam-diam karena kepala daerah di wilayah itu enggan melakukannya.

Dia mengatakan kepala daerah yang bersangkutan sengaja tidak melakukan tes massal demi citra.

• 13 Tahun Menikah dan Punya 5 Anak, Wanita Ini Diceraikan, Suami Ingin Menikah Lagi, Begini Kisahnya

• Selain Sigit, Ini 7 Nama Menguat Calon Kapolri versi IPW, Banyak Akpol 88, Kisah Tito Bisa Terulang?

Citra yang dimaksud yakni dianggap sukses menangani atau memiliki wilayah bebas covid-19.

"Yang mau saya katakan adalah, hari gini para politisi membangun citra dengan cara menyembunyikan data dengan tidak mengerjakan sesuatu (tes).

Waduh-waduh ini sesuatu yang berbahaya dan fatal," tandasnya.

Padahal dia yakin kasus covid-19 di daerah tersebut terus bertambah, namun sayangnya Pemda tidak melakukan perekaman data.

Dari tes sementara yang dilakukan tim Ganjar, ada tiga orang reaktif dalam sebuah kerumunan.

"Dapat tiga dari satu kerumunan, baru satu kerumunan. Kepala daerah itu merasa daerahnya aman, tidak perlu tes, tidak ada kepala daerah yang ngalahin, gitu, sombong sekali," ujar dia.

Pentingnya 3T

Ganjar mengatakan setiap daerah seharusnya menerapkan 3T, yaitu tracing, test, dan treatment.

• Nasib Muslianto Usai 12 Tahun jadi TNI Gadungan, Pangkat Tak Main-main, Berawal Kecurigaan Babinsa

• Langkah Purnomo Usai Gagal Maju di Pilkada Solo Tak Main-main, Ini Akhirnya Jalan Hidup yang Dipilih

"Kalau tidak mencari dan tidak dilakukan tes, ya tidak kelihatan kasusnya," kata Ganjar.

Menurutnya penting bagi daerah membuka data, apalagi saat ini kasus di Jawa Tengah terus meningkat.

Dia mengajak bupati dan wali kota agar menjaga integritasnya supaya virus corona benar-benar bisa segera diatasi.

"Ini yang disebut politik informasi dan data. Karena data di Jateng lebih tinggi dari catatan di pusat, pusat lebih rendah, makanya harus ada komunikasi dengan intensif untuk koordinasi. Buka datanya, fitting data lebih penting, kurangi delay data atau cut of time data," imbuh dia.

Update Corona Jawa Tengah per Sabtu 1 Agustus 2020

Update kasus virus covid-19 atau Corona di Jawa Tengah Sabtu 1 Agustus 2020.

Berdasarkan informasi yang diupdate terakhir oleh laman https://corona.jatengprov.go.id/ pada Sabtu 1 Agustus pukul 12.00 WIB, kasus positif corona di Jateng mencapai 9.668.

Di laman ini juga tersedia daftar rumah sakit rujukan penanganan Corona yang ada di seluruh Jawa Tengah.

Serta data jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Kasus positif di Jawa Tengah mencapai angka 9.668.

Dengan rincian 3.097 menjalani perawatan, 5.703 sembuh dan 868 kasus meninggal.

PDP atau Pasien Dalam Perawatan berjumlah 11.622.

1.126 masih menjalani perawatan, 8.895 dinyatakan sembuh dan 1.601 kasus meninggal.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan atau ODP berjumlah sebanyak 46.454.

408 masih dalam pemantauan dan 46.046 sudah selesai tahap pemantauan.

Data tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.

Sebagai ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengagas gerakan pola hidup baru, yakni hidup bersama covid-19.

Gerakan ini pun telah disampaikan ke bupati dan wali kota di Jateng agar bisa bersama-sama bertindak.

"Mengingat angka-angka covid-19 masih dinamis, maka kita harus dorong pola hidup baru.

Mulai sekarang kami buat 'Hidup Bersama covid-19'.

Move on yuk.

Kita harus merubah pola hidup baru," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020).

Sejumlah aspek kehidupan sosial diharuskan berubah sejalan pola hidup sehat agar terhindar dari corona.

Antara lain, masyarakat harus jaga jarak, kalau tidak bisa didenda oleh negara, selalu pakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun.

Misalkan tidak ada air mengalir, bisa pakai disinfektan yang siap sedia di kantong masing-masing.

"Sehingga, dalam sistem sosial ekonomi kita berubah menjadi gaya atau pola hidup baru," jelasnya.

Kemudian, aspek sosial lain yang harus diperhatikan di antaranya kerumunan dibatasi maksimal empat orang dan harus berjarak.

Lalu, sistem antri dibuatkan garis dan titik dengan jarak. Begitu juga dengan sistem transportasi yakni harus longgar.

Begitu juga di pasar, pabrik, kantor harus ada protokol ketat untuk jaga jarak.

Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan terus menerus yang akhirnya menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

"Hal itu bisa dilakukan agar kehidupan menjadi lebih mendekati normal. Ini tidak mudah tapi kita harus cari inovasi terus," ujarnya.

Soal keamanan di Jateng di tengah pandemi ini, Ganjar menyebut ada ekses dengan meningkatnya angka kriminalitas.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga tempat tinggal dengan menghidupkan ronda atau berpatroli malam.

"Kekuatan nilai-nilai kultural harus dibangkitkan lagi. Tepo sliro, gotong royong, tidak berebut," ucap orang nomor satu di Jateng ini.

Terkait ketahanan pangan di desa, ia minta seluruh bantuan masyarakat yang beragam sebaiknya dikumpulkan dalam satu tempat di lumbung pangan tingkat RT/RW atau kelurahan/desa.

Itu dilakukan supaya untuk mengurangi ekses sosial. Tidak hanya bantuan dari pemerintah tapi juga dari nonpemerintah, Baznas, CSR, donasi dan lain-lain. 

IKUTI >>> Update virus Corona

 Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Inilah Sosok Kepala Daerah Sombong yang Disebut Ganjar Pranowo: Demi Citra Sukses Tangani Corona dan di Kompas.com dengan judul "Ganjar: Ada Kepala Daerah yang Belum Tahu Saya Lakukan Tes Diam-diam di Wilayahnya" dan  di Tribunjateng.com dengan judul Update Corona Jawa Tengah Sabtu 1 Agustus 2020

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved