Beberapa Hari Sebelum Nikah, Calon Pengantin Pria Bunuh Diri, Diduga Terbebani Biaya Pernikahan

Namun sebelum melaksanakan prosesi pernikahan MA memilih untuk mengakhir hidup

Grafis/tribun lampung
Ilustrasi - Calon Pengantin Pria Bunuh Diri, Diduga Terbebani Biaya Pernikahan 

TRIBUNKALTIM.CO - Seorang pria berinisia MA memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri

Padahal sedianya MA akan melangsunggkan pernikahan beberapa hari ke depan.

Namun sebelum melaksanakan prosesi pernikahan MA memilih untuk  mengakhir hidup

Aksi bunuh diri yang dilakukan oleh pria asal Sumatera Utara ini dilatari karena terbebani oleh biaya nikah.

Diduga terbebani biaya pernikahan, seorang calon mempelai pria berinisial MA (20) di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara bunuh diri.

Padahal akad dan resepsi pernikahan akan digelar beberapa hari lagi.

 AC Milan Perlu Lakukan Ini Guna Bersaing dengan Juventus di Liga Italia, Ibrahimovic Jadi Jaminan

 Jokowi Rencana Beri Bantuan Rp 600.000 Selama 6 Bulan bagi Pegawai Swasta, Penjelasan dan Syaratnya

 Laporan BPS, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen, Ekonom: Belum Resesi

 Apakah Amonium Nitrat yang Jadi Trending Topic, Diduga Penyebab Ledakan di Lebanon, Penjelasannya

 Sebelum ditemukan tewas, MA sempat menghubungi calon istrinya.

Kapolsek Siantar Barat Iptu Esron Sihaan menjelaskan, MA diduga nekat mengakhiri hidupnya karena putus asa terbelit biaya pernikahan.

Sedianya, akad pernikahan MA digelar Jumat (7/8/2020) ini.

Sedangkan resepsi rencananya dilangsungkan sehari setelahnya atau 8 Agustus 2020.

Namun, urusan biaya pernikahan belum juga selesai.

"Diduga karena putus asa, hari Jumat ini mau menikah. Tapi biaya pernikahan yang sempat dijanjikan oleh orang tuanya tak kunjung ada. Sementara Bapak dan Ibunya sudah cerai," kata Esron.

Hubungi calon istri sebelum tewas

Esron mengemukakan, sebelum ditemukan tewas tergantung, MA sempat menghubungi calon istrinya, D (22) sekitar pukul 06.00 WIB.

MA saat itu berkata akan segera mendatangi rumah pujaan hatinya tersebut.

Namun, kecurigaan muncul lantaran MA tak menampakkan batang hidungnya setelah lama ditunggu.

"Pagi itu, MA menghubungi D mau datang kerumahnya. Setelah ditunggu-tunggu lama, akhirnya D datang kerumah MA. Di dapur, D terkejut melihat korban gantung diri," kata Esron.

Betapa kagetnya D mendapati calon suaminya tewas tergantung di dapur rumah.

"Karena dikira masih bisa ditolong, saksi bersama Bapak korban memotong tali sekaligus menurunkan korban. Namun setelah dicek, korban telah meninggal dunia," kata Esron. MA kemudian dimakamkan.

Awal Penelusuran Dugaan Bunuh Diri Editor Metro TV Yodi Prabowo dan Hasil Lengkap Investigasi Polisi

Siswi SMK Pilih Bunuh Diri, Sempat Curhat tak Tahan Lihat Orangtuanya Bertengkar

Suicidolog Soroti Cara Yodi Prabowo Bunuh Diri, Kasus Editor Metro TV Jarang Terjadi, Ada Perbedaan

Kepala Desa bunuh diri diduga karena depresi

Seorang kepala desa  di Sulawesi Barat ditemukan tewas bunuh diri.

Padahal Kepala Desa yang bunuh diri ini sudah sempat minta izin tinggalkan rumah untuk bagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) ke warganya.

Kasus ini sedang ditangani polisi.

Sejumlah fakta mengejutkan setelah Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rentebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulbar meninggal akibat gantung diri di pohon kopi, Senin (27/7/2020) pagi tadi.

Ada yang menduga Kades Buangin, Pelipus meninggal karena depresi terhadap persoalan yang dihadapinya sebab di bawah tekanan sejumlah warga di desanya.

Namun hal ini terbantahkan setelah Pelipus dilakukan mediasi beberapa hari lalu.

Namun yang lebih mengejutkan, Pelipus menitip pesan kepada keluarganya melalui surat yang ditemukan oleh kerabatnya yang juga aparat di desanya bernama Gunawan di dalam lemari milik Pelipus.

Berikut fakta-faktanya termasuk keterangan resmi penyebab kematian seperti dirangkum repoter tribun-timur.com:

1. Isi Lengkap Surat

Berikut isi surat Pelipus kepada keluarganya;

Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya
Surat Pelipus buat Istri dan Anaknya (TRIBUN TIMUR/SEMUEL)

"Pesan-pesan saya buat keluarga, kiranya apa yang terjadi pada saat ini tidak mempengaruhi hubungan atau tekanan keluarga.

Untuk istri tercinta (Elsi) jaga baik-baik Arga sama Dirga, sekolahkan dengan baik, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.

Buat ananda Arga/Dirga, sekolah yang baik agar tidak mengulang apa yang dilakukan bapak kalian, jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita.

Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian kasihi dan sayangilah, maafkan saya, saya melakukan semuanya ini dengan sangat terpaksa karena lebih baik saya berdosa hanya satu kali lagi, dari pada tiap hari melakukan kebohongan hanya karena terpaksa.

Selamat tinggal semuanya, aku akan pergi untuk selamanya. Harapan saya semoga desa saya, daerah yang saya cintai lebih maju dan masyarakat akan sejahtera.

Sekali lagi, bagi semua masyarakat saya, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas perbuatan saya selama ini yang kurang berkenan di hati saudara-saudaraku.

Terima kasih atas dukungannya selama saya menjalankan pemerintahan saya, kiranya Tuhan mengampuni akan semua kesalahan yang terjadi selama ini dan tidak akan menjadi batu sandungan bagi pemimpin seluruh lapisan masyarakat untuk membangun kampung tercinta ini," tulis Pelipus.

2. Murni bunuh diri

Kepala Desa Buangin, Kecamatan Rante Bulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat Pelipus dinyatakan murni gantung diri.

Hal itu setelah pihak Puskesmas Rantebulahan Timur melakukan pemeriksaan kepada tubuh Pelipus.

Pelipus yang ditemukan tewas tergantung di pohon kopi di Dusun Buangin, Senin (27/7/2020) pagi tadi disimpulkan murni gantung diri.

Itu setelah tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban oleh pihak medis.

Kepala Puskesmas Rentebulahan Timur, Endang Hartini menuturkan, setelah memeriksa tubuh Pelipus, dia tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain bekas jeratan tali di lehernya.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, artinya semuanya normal dan murni gantung diri," ujar Endang sore tadi.

Seperti pada umumnya orang yang gantung diri lidahnya menjulur ke luar. Namun terhadap Pelipus, Endang mengaku tidak melihat hal itu pada Pelipus.

Meski begitu, Endang memastikan Pelipus tewas akibat gantung diri.

Selaras dengan itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamasa, Iptu Dedi Yulianto menerangkan, berdasarkan fakta-fakta yang ia himpun, simpulkan bahwa Pelipus murni gantung diri.

"Sesuai yang kita lihat dan disaksikan sejumlah pihak, kepala desa ini meninggal murni karena gantung diri," terang Dedi keada wartawan.

3. Seutas Kabel Mikrofon di Pohon Kopi

Kabar duka menghebohkan warga Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) Senin (27/7/2020) pagi tadi.

Tak disangka, Kepala Desa Buangin, Pelipus yang akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga ditemukan tewas tergantung.

Pelipus ditemukan warga tergantung seutas kabel mikrofon di pohon kopi di Dusun Buangin.

Debelum ditemukan tewas tergantung, Pelipus rencananya akan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap ketiga di Kantor Desa, di Dusun Buangin.

Pelipus meninggalkan rumah berboncengan dengan ponakannya bernama Alber.

Sebelum sampai di kantor desa, Pelipus meminta turun disalah satu jembatan dengan alasan hendak buang air besar.

Pelipus lalu menyuruh Alber untuk melanjutkan perjalanan ke kantor desa.

Sejumlah warga di kantor desa, nampak menunggu kehadiran Pelipus.

Bukan hanya warga, camat Rantebulahan Timur juga menunggu kehadiran kepala desa.

Kepala Desa Buangin, Pelipus saat disemayamkan di kediamannya dikerumuni kerabatnya (Ist)
Namu tak kunjung tiba, pihak camat merasa resah hingga akhirnya menyuruh warga mencari Pelipus.

Beberapa saat kemudian, Pelipus ditemukan tergantung di pohon kopi.

Pelipus pertama kali ditemukan Teopilus sekira pukul 10.00 Wita.

"Pertama kali saya temukan, saya langsung kaget. Tapi saya tidak langsung sentuh. Saya kembali melaporkan ke camat," ujarnya.

Beberapa fakta sebelum Pelipus ditemukan tewas tergantung

4. Sempat Didemo Mahasiswa

Pada 28 Mei 2020, Kepala Desa Buangin Pelipus mendapat protes dari Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahsiswa Buangin (APPMB).

Para mahasiswa menyegel kantor Desa Buangin, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa.

Aksi ini sebagai bentuk kekesalan terhadap Kepala Desa dan Ketua BPD yang dikirimi surat untuk melakukan audiensi.

Namun Kepala Desa dan Ketua BPD tidak datang menemui mereka.

Ia dituding tidak transparan mengelola anggaran, dan terdapat sejumlah kegiatan yang tidak selesai dikerjakan pada tahun 2019, serta gaji aparat belum dibayarkan hingga.

Aksi protes ini berujung penyegelan kantor desa.

Selang beberapa bulan, kasus ini akhirnya dinyatakan selesai.

Pihak inspektorat daerah merekomendasikan Pelipus untuk pengembalian sejumlah kerugian negara yang diakabitkan.

Namun sumber lain menyebutkan, kasus tersebut sempat dilaporkan di Kejaksaan Negeri Mamasa dan hingga kini belum diproses.

5. Mau Salurkan BLT

Sebelum ditemukan tewas, Pelipus rencananya akan menyalurkan bantuan tunai.

Ia dibonceng keponakannya bernama Alber untuk datang ke kantor desa menyalurkan bantuan.

Namun alasannya hendak buang air, pelipus akhirnya meminta Alber berhenti disalah satu jembatan sekira 1 km dari rumahnya.

Alber tak menyangka permintaan untuk buang air itu akan berujung tewasnya Pelipus.

Diduga Membawa Uang Sebanyak Rp 24 Juta

Sebelum ditemukan tewas tergantung, sejumlah sumber menyebut bahwa Pelipus membawa sebuah tas berisi uang Rp 24 juta untuk disalurkan.

Namun sumber lain menyebutkan bahwa Pelipus pergi tanpa membawa sebuah tas.

"Saya tidak lihat tasnya, yang ada itu saya punya tas yang saya taruh di depan," ujar Alber.

 Pernyataan Presiden AS Donald Trump soal Ledakan di Beirut Justru Bikin Pejabat di Lebanon Khawatir

 BURUAN Login www.pln.co.id untuk Klaim Token Listrik Gratis PLN Agustus 2020 atau Via WA 08122123123

 Fakta dan Sejarah Lebanon, Ibukota Beirut, Dijuluki Paris di Timur Tengah, Ini Fakta Menarik Lain

6. Pesan untuk Camat

Beberapa hari yang lalu, Camat Rantebulahan Timur, Elim Tupa'langi mengaku mendapat pesan dari kepala desa.

Kata Camat, sebelum meninggal Pelipus berpesan bahwa setelah persoalan di desanya tuntas, ia berniat membangun Desa Buangin dengan niat tulus.

"Setelah dimediasi dengan mahasiswa dua hari yang lalu, dia sepakat membangun Desa Buangin," kata Camat.

Fakta lain dibalik meninggalnya Pelipus terkuak sederet pesan terhadap keluarganya melalui secarik kertas bertulis tinta hitam.

Pelipus memiliki dua orang anak, keduanya laki-laki dari istrinya bernama Elsi.

Dalam surat yang ia tulis sebelum meninggal, Pelipus berpesan kepada istrinya untuk menjaga baik-baik kedua anaknya dan disekolahkan .

"Jangan sekali-kali masuk jalur politik karena tidak sesuai dengan ajaran agama kita" ujar dalam suratnya.

Kalau kalian sudah besar nanti, jaga baik-baik ibu kalian, kasihi dan sayangilah," pinta pelipus kepada buah hatinya.

7. DISCLAIMER: HUBUNGI PSIKIATER

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Terbebani Biaya Nikah, Calon Mempelai Pria Bunuh Diri, Sempat Hubungi Calon Istri

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta-fakta Kades Bunuh Diri, Pernah Didemo Mahasiswa Hingga Pesan Anak Tidak Menjadi Politisi

\

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved