Ini Spekulasi Soal Penyebab Ledakan Dahsyat Lebanon, Terekam Kamera, Dahsyatnya Setara Gempa 3,3 SR
Apa penyebab ledakan di Lebanon? ada beberapa spekulasi dari penyebab ledakan di Lebanon tersebut.
TRIBUNKALTIM.CO - Apa penyebab ledakan di Lebanon? sejumlah spekulasi mulai bermunculan.
Sebuah ledakan di sebuah gudang yang berada di Pelabuhan Beirut, Lebanon menguncang kota, dan detik-detik terjadinya ledakan yang mengguncang Kota Beirut juga terekam kamera.
Belum diketahui secara pasti penyebab ledakan di Lebanon ini, ada beberapa spekulasi dari penyebab ledakan di Lebanon.
Beberapa saluran berita lokal setempat menyebutkan itu adalah fasilitas penyimpanan nitrat.
• Dahsyatnya Ledakan di Lebanon, Jumlah Korban Tewas & Luka-luka Tak Main-main, Kerusakan Sangat Parah
• NEWS VIDEO Dahsyatnya Ledakan di Lebanon, Jumlah Korban Tewas & Luka-luka Tak Main-main
• Tim Gegana Turun, Polisi Beber Penyebab Ledakan di Menteng yang Diduga Bom, Ban Mobil Sampai Kempes
• Kisah Korban Kebakaran Bontang Lolos dari Maut, Dengar Bunyi Ledakan, Lari Hanya Pakai Celana Dalam
Laporan lain menyebutkan gudang kembang api karena di beberapa video yang beredar tampak letusan-letusan khas kembang api.
Cuplikan video lain dan direkam dari gedung tinggi memperlihatkan bola api meledak ketika asap mengepul di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut.
Setelah itu Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, mengguncang bangunan, dan mengirim asap besar mengepul ke langit.
Media Libanon menampilkan beberapa foto orang yang terperangkap di bawah puing-puing, beberapa berlumuran darah, setelah ledakan besar, yang penyebab pastinya belum diketahui.
• Terbongkar, Hadi Pranoto Berulang Kali Dapat Teguran Doni Monardo, Termasuk saat Undang Rhoma Irama
• UPDATE! TERJAWAB Tanggal Gaji 13 PNS TNI Polri Pensiunan Cair, Siap-siap Cek Rekening! Cek Besarnya
Diberitakan sebelumnya, Terjadi ledakan dahsyat di Kota Beirut, Lebanon pada Selasa waktu setempat (4/8/2020).
Kini jumlah korban tewas dalam ledakan di Beirut bertambah.
Kantor berita AFP mengutip keterangan Menteri Kesehatan Hamad Hassan kepada wartawan, Selasa (4/8/2020) malam waktu setempat menyebut, jumlah korban tewas dikhawatirkan masih akan terus bertambah.
Hal itu mengingat proses evakuasi korban di lokasi masih terus dilakukan oleh petugas.
Selain itu, setidaknya 2.750 orang terluka dalam ledakan besar yang mengguncang ibu kota, kata Hassan.
Dikutip dari CNN, ledakan yang mengguncang Beirut pada hari Selasa petang menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda.
Kediaman resmi presiden Lebanon itu menurut media pemerintah Libanon turut terdampak besarnya ledakan.
• Inter Milan Dalam Bahaya Jelang Europa League Kontra Getafe, Antonio Conte Dituding Dekati Juventus
• KABAR TERBARU, Akhirnya Tanggal Pencairan Gaji ke 13 PNS Dibuka, Tak Hanya Dapat Gaji Pokok
Ledakan itu menghancurkan jendela lorong, pintu masuk dan salon, kantor berita Libanon melaporkan, Selasa.
”Pintu dan jendela di beberapa sayap istana terlepas. Tidak ada yang terluka," NNA juga melaporkan.
Selain itu, ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa sore terasa di pulau tetangga Siprus, sekitar 240 kilometer jauhnya dari Lebanon, menurut European-Mediterranean Seismological Center (EMSC).
"Kami menerima sejumlah laporan dari Siprus yang tampaknya terkait dengan ledakan ini, melaporkan kebisingan dan jendela berderak," tulis EMSC melalui Twitter.
Detik-detik Ledakan Besar Guncang Pesisir Beirut, Lebanon
Sebuah ledakan besar melanda ibukota Lebanon, Beirut, Selasa waktu setempat (4/8/2020), melukai banyak orang dan merusak gedung serta bangunan sekitarnya.
Dikutip dari CNN (4/8/2020) sumber ledakan pada awalnya diyakini sebagai kebakaran besar di sebuah gudang penyimpanan petasan di dekat pelabuhan di Beirut.
Ledakan itu mengirimkan gelombang kejut besar mirip awan jamur dan merusak bangunan dari pelabuhan.
Termasuk bangunan milik mantan Perdana Menteri Saad Hariri dan biro CNN di pusat kota Beirut.
Awan merah menggantung di atas kota setelah ledakan ketika tim pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba memadamkan api. Sejumlah besar orang terluka dalam ledakan itu, kata pihak berwenang, dan rekaman video dari tempat kejadian menangkap korban luka yang terhuyung-huyung melalui jalan-jalan di ibukota.
Menteri Kesehatan Lebanon memerintahkan semua rumah sakit di daerah itu untuk bersiap menerima korban luka-luka. Menurut saksi mata, rumah sejauh 10 kilometer ikut mengalami dampak kerusakan.
Seorang warga Beirut yang beberapa kilometer jauhnya dari lokasi ledakan mengatakan jendelanya telah hancur oleh ledakan.
"Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi," kata Rania Masri kepada CNN.
"Apartemen itu bergetar secara horizontal dan tiba-tiba rasanya seperti ledakan dan jendela dan pintu terbuka. Kacanya pecah. Begitu banyak rumah yang rusak atau hancur," kata dia.
Sementara dikutip dari dari usatoday, beberapa stasiun TV lokal melaporkan ledakan itu di pelabuhan Beirut di dalam area tempat kembang api disimpan.
"Jika itu kembang api, seperti yang dikatakan beberapa sumber berita - itu adalah kembang api besar," kata koresponden CNN Beirut Ben Wedeman. Dia mengatakan dia "tidak pernah merasakan hal seperti itu ... [Saya] sudah berada di sekitar blok dan melihat ledakan yang cukup besar ... dan ini lebih besar." Kepala biro Washington Post Beirut Liz Sly melaporkan "orang-orang yang berdarah, puing-puing menumpuk di semua bagian,"
Ada 2.750 ton Amonium Nitrat di Lokasi Ledakan Beirut, Lebanon
Korban tewas dalam ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon terus bertambah.
Mengutip CNN (5/8/2020) korban tewas telah mencapai 73 orang, seperti dilaporkan Menteri Kesehatan Hamad Hassan.
Hassan juga mengatakan, bahwa ribuan orang terluka dalam insiden ledakan yang terjadi Selasa (4/8/2020) petang waktu setempat itu.
Dikutip dari Reuters, Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan keadaan darurat diumumkan di Beirut selama dua minggu dan berkabung selama tiga hari.
Sementara mengutip pernyataanya di twitter kepresidenan @LBpresidency, Aoun mengaku tidak akan puas sampai menemukan orang yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
"Karena tidak dapat diterima bahwa pengiriman 'amonium nitrat' diperkirakan 2.750 ton selama 6 tahun di sebuah gudang tanpa mengambil tindakan pencegahan, yang membahayakan keselamatan warga negara," ujar dia.
Amonium nitrat Amonium nitrat biasa digunakan secara luas dalam pupuk dan bahan peledak.
Dari situs web kesehatan dan keselamatan kerja pemerintah negara bagian Australia menjelaskan mengapa zat tersebut sangat eksplosif. "Amonium nitrat tidak terbakar.
Namun, itu akan mendukung dan meningkatkan laju pembakaran di hadapan bahan yang mudah terbakar atau mudah terbakar bahkan tanpa adanya oksigen.
Ketika dipanaskan akan meleleh, terurai dan melepaskan gas beracun termasuk nitrogen oksida (NO x ) dan gas amonia (NH 3 ).
Ketika dipanaskan secara berlebihan (misalnya dalam kebakaran) dapat menyebabkan ledakan di ruang tertutup dan wadah atau bejana yang tertutup dapat pecah dengan hebat."
Di sisi lain, data yang dikumpulkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa ledakan besar di Beirut begitu kuat.
Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 magnitudo. Namun, setara dengan magnitude 3,3 tidak, "langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama."
Itu karena ledakan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi menurut Don Blakeman, ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional. Blakeman mengatakan sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan.
"Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya. Artinya, jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada 2.750 ton Amonium Nitrat di Lokasi Ledakan Beirut, Lebanon", "Detik-detik Ledakan Besar Guncang Pesisir Beirut, Lebanon" dan di Tribunjogja.com dengan judul Apa Penyebab Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Beirut Lebanon?