Pencegahan Terorisme, Asisten I Pemprov Kaltara Datu Iqro Sebut Segenap Elemen Harus Terlibat

Datu Iqro Ramadhan, mengatakan pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi pencegahan penyebaran paham radikalisme, yang bisa berujung aksi terorisme

Penulis: Amiruddin | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, AMIRUDDIN
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kalimantan Utara Datu Iqro Ramadhan 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kaltara Datu Iqro Ramadhan, mengatakan pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi pencegahan penyebaran paham radikalisme, yang bisa berujung aksi terorisme.

Termasuk kata dia, dengan membackup Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme  atau FKPT, melalui pemberian bantuan sosial untuk pencegahan terorisme.

"Tiap tahun kita alokasikan anggaran untuk bantuan sosial kepada FKPT, supaya mereka bisa sosialisasikan kepada masyarakat. Apalagi terorisme ini munculnya dari padam radikalisme, dan bisa saja ada di sekitar kita. Sekarang ini kita tidak tahu teroris itu seperti apa, karena mereka juga berada di masyarakat," kata Datu Iqro Ramadhan.

Datu Iqro mewakili Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, membuka acara Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia ( Ngopi Coi ) yang diinisiasi BNPT dan FKPT Kaltara di Tanjung Selor, Kamis (6/8/2020).

Baca juga; Masih Pandemi Covid-19, BNPT Kaltara Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Baca juga; Tolak Baiat ISIS, Napi Terorisme di Nusakambangan Ketakutan,Sebut Dirinya Layak Dibunuh,Ini Kisahnya

Datu Iqro menambahkan, untuk mencegah paham radikalisme juga harus menggerakkan masyarakat secara keseluruhan. Penanganan terorisme bukan hanya melibatkan BNPT, TNI Polri, tetapi juga segenap elemen masyarakat.

"Kita butuh waspada, bukan hanya demi keselamatan, tetapi juga mencegah penyebaran paham radikalisme. Itulah pentingnya segenap elemen masyarakat terlibat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala FKPT Kaltara, Basiran, mengingatkan masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Utamanya dalam menyebarkan informasi, yang berupa paham radikalisme, sehingga bisa berujung aksi terorisme.

"Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, kita harus lebih bijak.Paham radikalisme bisa saja cepat tersebar melalui media sosial, dan itu tidak bisa terelakkan.  Jadi segenap elemen masyarakat juga harus terlibat, termasuk dalam mencegah hoaks terkait paham radikalisme," tutur Basiran.
(TribunKaltim.co/Amiruddin)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved