Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah di PPU, Home Visit Guru Dihentikan Sementara

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) telah menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar ( KBM ) secara home visit di zona Covid-19 berlaku mulai hari ini, Jumat 7 Agustus 2020.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga PPU, Alimuddin mengatakan, terkait dengan adanya pemberian di media sosial mengnai penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 khususnya yang terjadi kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Instalasi rawat darurat ( IGD) RSUD Ratu Aji Putri Botung Penajam beberapa waktu lalu.

Pihaknya dengan segera melakukan penghentian sementara waktu untuk kegiatan home visit yang dilakukan selama beberapa pekan ini.

"Menghentikan sementara kegiatan home visit sebagai langkah antisipasi kita bersama, baik guru, siswa maupun orang tua," kata Alimuddin, Jumat (7/8/2020).

Lanjutnya, kata dia kebijakan ini dikeluarkan tak lain adalah untuk menghindari rasa kuatir yang berlebihan terhadap situasi ini yakni penambahan terkonfirmasi positif Covid-19 terhadap nakes RSUD, namun diharapkan mayarakat juga tetap waspada dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Baca juga; 4 Nakes Terkonfirmasi Positif Covid-19, Bupati PPU Akan Tutup UGD RSUD Penajam Selama 14 Hari

Baca juga; NEWS VIDEO Pisah Sambut Dandim 0913/PPU Bersama Bupati, Berharap Kemananan Tetap Aman dan Kondusif

Untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh tetap berjalan seperti biasanya, sementara para koordinasi sekolah (KS) tetap selalu memantau situasi diluar lingkungan sekolah dan berkoordinasi dengan orang tua siswa.

Kendati demikian kata Alimuddin, sekolah yang berada di wilayah zero Covid-19 tetap bisa melaksanakan home visit tetapi tetap dengan berpedoman pada protokol Covid-19.

Sebelumnya, Alimuddin menjelaskan bahwa KBM secara home visit merupakan kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga PPU, kemudian dilimpahkan kepada sekolah-sekolah untuk bisa berinovasi dalam pelaksanaan pembelajaran secara home visit di masa pandemi Covid-19.

"Karena memang kita pandang perlu sekali untuk sentuhan siswa, atau ada orangtuanya memminta guru untuk datang, karena bagaimanapun kebijakan home visit ini tidak bisa dilaksanakan tanpa persetujuan orangtua," kata Alimuddin beberapa waktu lalu.