Viral di Medsos
Kisah Pak Min: Dulu Ikut Berjuang Usir Penjajah, Kini Habiskan Masa Tua Jual Mainan di Pinggir Jalan
Pak Min tak lagi mengangkat senjata, namun berjuang di pinggiran jalan dengan perjuangan yang berbeda.
Kemudian saat terjadi peristiwa G30S PKI, Pak Min tak ikut berperang karena sudah bekerja di Jakarta.
Namun, adanya peristiwa tersebut membawa dampak untuk pekerjaan Pak Min, semua proyeknya terpaksa berhenti dan ia akhirnya memutuskan pulang ke Solo.
"Waktu peristiwa G30S PKI beliau ada di Jakarta, karena resesi kemelut seperti itu akhirnya beliau pulang ke Solo."
Di Solo, Pak Min bekerja di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun karena gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat itu kecil, akhirnya ia banting setir ke dunia usaha.
Kemudian, pada tahun 1970an, Pak Min menekuni usaha berjualan lampu semprong.
Karena usahanya itu, ia juga dijuluki Pak Min Semprong.
Namun, usaha itu hanya berjalan 10 tahun, lampu semprong mulai meredup tergantikan dengan lampu PLN.
Pak Min akhirnya memutuskan untuk berjualan mainan hasil buatan tangganya sendiri.
"Aku sempat beli mainannya itu memang handmade beneran jadi jangan tanya kualitasnya, ya kualitas Pak Min aja."
"Pak Min itu jualan pistol-pistolan sama pesawat dari gabus (handmade), yang lain kulakan seperti celengan, topeng dan lain lain," kata Thoric.
Thoric yang merupakan konten kreator mengatakan, harga mainan yang dijual Pak Min bervariatif, mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Seorang Pejuang Kemerdekaan Kini Berjualan Mainan di Pinggir Jalan, Begini Kisahnya