Kitadin di Embalut Akan Tutup, ITM Diminta Mulai Siapkan Masyarakat Setempat Pascatambang

ITM gelar Forum Group Discussion (FGD) bersama sejumlah media Kaltim di Hotel Horison Samarinda, Selasa (12/8/2020).

TRIBUNKALTIM.CO/ACHMAD BINTORO
Ivan Manalu, Sustainable Development Head PT Indo Tambangraya Megah (ITM) Tbk dalam FGD di Hotel Horison Samarinda, Selasa (11/8/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Kelompok usaha pertambangan PT Indo Tambangraya Megah (ITM) Tbk berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat di sekitar daerah operasinya.

Melalui berbagai program pemberdayaan yang telah dan akan dijalankan di semua unit bisnisnya, ITM berharap masyarakat dapat turut merasakan manfaat keberadaan tambang untuk kemudian bisa memiliki kemandirian.

Hal tersebut dikemukakan ITM dalam Forum Group Discussion (FGD) bersama sejumlah media di Kaltim di Hotel Horison Samarinda, Selasa (11/8/2020). Hadir mewakili ITM adalah Diana Yultara, Corporate Communication Head, dan Sustainable Development Head Ivan Manalu. Memandu jalannya FGD sekaligus pelaksana materiality survey adalah tim dari Uiversitas Trisakti Jakarta.

Pemberdayaan meliputi banyak hal. Pemberdayaan bidang ekonomi misalnya, ITM dan semua anak usahanya akan terus melakukan pembinaan UKM. Mulai perbaikan kualitas produk, pemasaran, pembentukan sejumlah sentra bisnis hingga pembentukan pengusaha-pengusaha lokal. Pemberdayaan ini bertujuan mengembangkan ekonomi lokal yang mandiri dan berdaulat.

"Kalau apa yang dibutuhkan perusahaan bisa dipenuhi oleh masyarakat sekitar, kenapa tidak? Mulai oli, logistik lainnya hingga tenaga kerja, seperti tenaga untuk perawatan saat reklamasi dan banyak lagi lainnya," tutur Ivan. 

Ia berharap, kualitas hidup dan kehidupan masyarakat bisa meningkat dan mandiri dengan program-program pemberdayaan yag dilakukan anak-anak usaha ITM. Di semua unit bisnisnya, dalam rantai kegiatan usahanya, perusahaan sebisa mungkin melibatkan stakeholders terkait. Memberdayakan yang ada di sekitar tambang itulah yang selalu jadi acuan.

"Kami benar-benar ingin membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan stakeholers terkait. Soal pupuk saja contohnya, itu besar loh kebutuhan kami per hari. Berton-ton. Tapi engan pemberdayaan masyarakat setempat, akhirnya mereka bisa memenuhi kebutuhan kami," jelasnya.

"Dan suatu saat kalau daerah operasi di Jorong (Barutama Greston) Kalsel tutup, masyarakat akan bisa tetap mandiri dengan menghasilkan pupuk," tambah Ivan.

ITM adalah perusahaan terbuka yang sebagian besar sahamya dimiliki Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd sebanyak 65,143% dan saham publik 31,808%. Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada 18 Desember 2007. Saat itu sebanyak 225.985.000 saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan kode saham: ITMG. 

Dikutip dari Laporan Tahunan 2019, ITM kini memiliki delapan perusahaan tambang batubara yang beroperasi di wilayah Kaltim empat perusahaan. Yakni kitadin (Embalut), Kitadin (Tandug Mayang), Indominco Mandiri,dan Trubaindo Coal Mining. Empat lainnya beroperasi di provinsi lain di Pulau Kalimantan adalah NusaPersada Resources, Tepian Indah Sukses, Bharinto Ekatama, dan Jorong Barutama Greson.

Penutupan Tambang

FGD berlanjut hingga Rabu (12/8/2020) bersama pemerintah. Sehari sebelumnya, Selasa, FGD dilakukan dengan melibatkan akademisi, media, dan LSM. Tim materiality survey dari Trisakti mencatat masukan dan kritik dari semua stakeholders terkait untuk nantinya diolah sebagai laporan tahunan sekaligus umpan balik bagi perbaikan program berikutnya.

Kegiatan semacam ini menurut Ivan, sudah ketujuh kali dilakukan. Meski saat itu belum ada kewajiban, pihaknya terus mencari masukan dari semua stakeholders, termasuk dari karyawan sendiri. Tujuannya agar bisa bahan bagi perbaikan kinerja perusahaan pada tahun-tahun berikutnya.

Dalam FGD tercuat antara lain soal rencana peutupan tambang anak usaha ITM, Kitadin di Embaut Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2022.  ITM diharap memberi perhatian lebih pada rencana tersebut. Terutama menyiapkan masyarakat sekitar bisa lebih mandiri. Selama ini, angka perputaran uang di masyarakat akibat keberadaan perusahaan itu, masih cukup tinggi.  Miliaran rupiah.

Tutupya tambang dikhawatirkan akan membuat hilangnya perputaran uang itu. Karenanya harus ada penyiapan basis ekonomi lain agar geliat ekonomi di kawasan tersebut tetap bisa tumbuh. Tidak ambruk.(bin) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved