Warga Bangun Jalan Alternatif Pasca Jembatan Long Penjalin Ambruk, DPRD Kukar Sentil Dinas PU
Akibat ambruknya Jembatan Long Penjalin sebagai penghubung antara Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, warga membuat jalan alterna
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG– Akibat ambruknya Jembatan Long Penjalin sebagai penghubung antara Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, warga membuat jalan alternatif sementara.
Hal itu diketahui dari kunjungan DPRD Kukar ke lokasi ambruknya jembatan tersebut, dipimpin Wakil Ketua Alif Turiadi bersama jajaran Komisi II DPRD Kukar.
Legislator Kukar berkomitmen untuk mendukung perbaikan jembatan guna mengalokasikan anggaran perbaikan.
Jika tidak ada jalan alternatif dibuat agar kendaraan dapat melintasi jembatan, maka untuk masuk ke Tabang, harus melalui jalur sungai dengan durasi perjalanan lebih lama.
”Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dibangun oleh masyarakat. Dengan adanya jalan alternatif ini, tentu dapat membantu warga yang ingin melintas," kata Alif Turiadi, Rabu (12/8/2020).
Baca juga: Curi Buah Nangka, Pasangan Suami Istri di Samarinda jadi Amukan Massa
Baca juga: Di ILC, Ahli Epidemiologi: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19, Ingatkan Vaksin Bukan Solusi
Kendati warga telah membangun jalan alternatif, Alif Turiadi menekankan, perbaikan Jembatan Long Penjalin, harus tetap dilakukan.
Alif Turiadi meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Kukar segera menindaklanjuti hal ini. Dia berharap untuk segera membuat perencanaan perbaikan dan merealisasikan pembangunan kembali jembatan ini.
“Perbaikan jembatan ini harus cepat ditangani sehingga warga setempat tidak kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Karena jika menggunakan transportasi sungai akan memakan waktu terlampau lama, bisa dua hari dua malam baru sampai,” ungkap Alif Turiadi.
Baca juga: Catat, Penambahan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi Terjadi di Kaltim, Tembus 119 Pasien
Baca juga: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Penuh, Embarkasi Haji Balikpapan Kembali Disarankan Jadi RS Darurat
Bahkan jika air surut, kata Alif, jalur transportasi air tidak bisa menjangkau lokasi dan bahan kebutuhan pokok warga juga akan naik berlipat-lipat harganya.
“Penanganan jembatan ini segera dapat dilakukan agar warga Kecamatan Tabang tidak terisolir serta bisa kembali memenuhi kebutuhan ekonominya,” kata Alif Turiadi. (*)