Virus Corona di Malinau
Tingkatkan Kepedulian Terhadap Dampak Covid-19, Ini yang Dilakukan Pemuda Muslim di Malinau
Pemuda muslim di kabupaten perbatasan dan pedalaman ini, memilih untuk membentuk Majelis Sholawat Syabaabul Khairaat untuk memperkuat keimanan
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Berbagai macam cara dilakukan, untuk meningkatkan kepedulian terhadap dampak Covid-19 atau virus Corona di seluruh daerah di Indonesia.
Salah satunya di Kabupaten Malinau. Pemuda muslim di kabupaten perbatasan dan pedalaman ini, memilih membentuk Majelis Sholawat Syabaabul Khairaat untuk memperkuat keimanan menghadapi dampak virus mematikan ini.
Ketua Majelis Sholawat Syabaabul Khairaat, Samiran mengungkapkan, majelis ini baru saja terbentuk selama dua bulan terakhir sebagai jawaban untuk mengalihkan perhatian para pemuda kepada kegiatan positif.
“Baru kurang lebih dua bulan ini. Majelis ini kita bentuk, karena melihat kondisi saat ini. Tapi, kita yakinkan bahwa kita akan konsisten kedepannya,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, pada Rabu (12/8/2020) malam.
“Daripada menjalankan kegiatan yang kurang bermanfaat, maka lebih baik kita melaksanakan kegiatan keagamaan. Seperti, bergabung dalam majelis dimana di dalamnya ada ulama-ulama kita,” lanjutnya.
Baca juga; Bentuk Keseriusan Maju Calon Bupati, Wempi Milih Mundur dari Ketua DPRD Malinau
Baca juga; Kabar Gembira, 7 Pasien Covid-19 di Malinau Dinyatakan Sembuh
Baca juga; Buka Keterisolasian Wilayah Pedalaman dan Perbatasan, Ini Strategi Yansen Tipa Padan di Malinau
Pembentukan majelis inipun, dibeberkan Samiran, dinaungi oleh Pesantren Al-Khairaat yang merupakan salah satu pesantren besar di Indonesia. Sehingga, ditegaskan olehnya, program kegiatan dalam majelis ini teratur.
“Secara rutin, kami melakukan pengajian dan shalawat setiap malam Jumat. Tapi, kalau ada jadwal baru kami pun langsung melaksanakan. Artinya kapanpun bisa,” tegasnya.
Jumlah jemaah majelis ini pun semakin berkembang pesat. Dituturkan Samiran, sejauh ini telah tergabung 80 pemuda dalam majelis, dan terus bertambah sampai saat ini.
“Biasanya majelis ta’lim. Tapi, kami berbeda. Kami majelis sholawat. Ya kami minta kepada masyarakat Malinau untuk mendukung kegiatan kami, agar kami bisa terus berkembang,” imbuhnya. (ink)