Luhut Pandjaitan Bongkar Kunci China Redam Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduk

Luhut Binsar Pandjaitan bongkar kunci China redam kemiskinan dan satukan 1,4 miliar penduduk, Komunisme

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/PURNOMO SUSANTO
BERI PAPARAN - Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (LBP) saat melakukan paparan Diseminasi Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) secara virtual yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw-BI) Kaltim pada Jumat (10/07/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Pandjaitan menyebut komunisme menjadi kunci kebangkitan China. Bahkan, China kini menjadi negara maju bahkan mampu menyaingi Amerika Serikat.

Semua itu, kata Luhut Binsar Pandjaitan karena paham komunis yang dianut negara itu.

Selain mampu menurunkan angka kemiskinan, cara tersebut juga dapat menyatukan 1,4 miliar jumlah penduduk di China.

Kabar Gembira Jawa Timur, Wilayah Risma Resmi Jadi Zona Oranye, Pakar Epidemiologi Ingatkan Hal Ini

 Akhirnya Fadli Zon Puji Kedewasaan Demokrasi Jokowi, Bongkar Hasil Percakapan dengan Presiden

 Densus 88 Bekuk 15 Teroris Sekaligus, Berangkatkan Orang ke Suriah, Latihan di Goa, Hukumannya Berat

 Tak Ingin Bertanggungjawab, Wanita Ini Nekat Bunuh Bosnya Warga Negara Taiwan yang Menghamilinya

"Terkadang kita enggak mau mengakui itu. Kita selalu berbicara slogan komunis.

Komunis itu memang dibutuhkan untuk negara mereka, kalau tidak 1,4 miliar itu penduduknya di sana itu tidak bisa menjadi satu," ucap dia di hadapan para rektor Universitas Indonesia (UI) pada peringatan Dies Natalies IV Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) secara virtual, Jumat (14/8/2020).

"Itu yang kita lakukan sehingga tidak ada kritik-kritik yang perlu.

Mereka hanya fokus dan pemerintah men-deliver, sehingga kemiskinan yang diselesaikan di China itu sangat besar dibandingkan berbagai negara di dunia," sambung Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut dia, China menjadi negara maju berkat Amerika Serikat (AS) yang sekarang justru sedang melakukan perang dagang.

"Amerika itu mungkin kebablasan memberikan previlage kepada China.

Tetapi begitu dahsyatnya majunya China, Anda bisa lihat teknologinya, 5G-nya, efisiensi, disiplinnya.

Itu berubah menjadi suatu negara yang hebat," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut juga mengatakan, Negara Tirai Bambu tersebut memberikan kontribusi besar dalam perdagangan dunia.

Maka, bila terjadi gejolak di China, secara global akan terpengaruh.

Begitu pula dengan Indonesia.

 Jengkel Ajakan Berhubungan Badan Ditolak Istri, Seorang Ayah di Lampung Tega Bunuh Bayinya

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved