Mahasiswi S2 Hukum Ditemukan Tergantung di Rumah Kekasih, Diduga Dibunuh, CCTV Jadi Petunjuk

Tim penyidik Polres Kota Mataram menduga kematian LNS, mahasiswi S2 hukum di salah satu universitas di NTB, karena dibunuh.

The Indian Express
Ilustrasi jenazah. 

Keluarga Kecewa

Syamsul Hidayat, koordinator pendamping keluarga LNS yang berasal dari tim kuasa hukum Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Mataram (BKBH-Unram), mengaku kecewa akan lambatnya aparat mengumumkan hasil penyelidikan kasus tersebut.

Kata Syamsul, harusnya kepolisian melakukan rilis agar jelas status kasus tersebut.

"Tinggal dijelaskan sedang ada pengembangan, kemungkinan akan ada tersangka yang lain jika arahnya ke sana. Jangan disembunyikan, keluarga dan publik butuh kepastian informasi perkembangan kasusnya seperti apa," kata Syamsul.

Kejanggalan Kematian LNS

Syamsul menjelaskan ada sejumlah kejanggalan atas kematian LNS.

Mulai dari dua hari sebelum korban ditemukan tergantung di rumah kekasihnya R. Pada Kamis (23/7/2020) menurut keluarganya, korban terlihat buru-buru meninggalkan rumah mengunakan sepeda motor untuk mengurus S2.

"Sejak Kamis itu korban tidak pernah terlihat lagi, dan Sabtu justru ditemukan meninggal tergantung di rumah R. Tidak ada tanda-tanda korban mengalami tekanan, gerak gerik korban terlihat normal.

Hanya saja kakak korban melihat korban sedikit murung, tapi tak lama korban kembali ceria," kata Syamsul.

 Cara Mengecek Nama Kamu Terdaftar Sebagai Penerima BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu Per Bulan

 Kata Bijak dan Ucapan Selamat Hari Pramuka Hari Ini Jumat 14 Agustus 2020, Kirim WA atau Share FB IG

 Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan, Siapa Jaksa Pinangki, Ini Profil Singkatnya, Istri Perwira Polisi

 Kondisi Dilematis Pusat Perbelanjaan di Balikpapan, Okupansi Tidak Kunjung Membaik

Beberapa hal yang juga dilihat janggal di-TKP oleh Abdul Hadi Muchlus, kuasa hukum keluarga dari Montani Para Liberi untuk Keadilan, seperti ada bercak darah di kamar mandi, minyak urut, dan potongan tali berwarna kuning,

"Logikanya jika orang mau gantung diri tidak akan memikirkan ada kelebihan tali. Untuk apa sempat-sempat memikirkan, 'ooh, ini kelebihan talinya, tidak bagus untuk estetika', terus kemudian dia potong, kan tidak. Mau satu, dua meter pasti dia pakai," kata Hadi. Dia juga mencurigai lima orang yang keluar masuk di-TKP, salah satunya berpakaian perawat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditemukan Tergantung di Rumah Kekasih, Mahasiswi S2 Hukum Ternyata Dibunuh", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/08/14/11114271/ditemukan-tergantung-di-rumah-kekasih-mahasiswi-s2-hukum-ternyata-dibunuh?page=all.
Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati
Editor : David Oliver Purba

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved