Tuntut Batalkan Tambang Batu Bara di Gunung Layung, Massa Datangi Kantor DLH Kubar
Ratusan masyarakat Rumpun Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur melakukan aksi demo
Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Ratusan masyarakat Rumpun Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur melakukan aksi demo di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar, Jumat (14/08/2020).
Mereka menolak kehadiran PT Kencana Wilsa, melakukan penambangan batu bara di Gunung Layung di Kampung Pepas Asa, Kecamatan Barong Tongkok.
"Dengarkan seruan kami, kami menolak Gunung Layung ditambang. Itu sumber air kami, sumber kehidupan kami. Kami minta Dinas Lingkungan Hidup membantu menyetop penambangan batu bara di Gunung Layung," ucap Koordinator Demo, Kornelea Detang.
• Lahan Pertanian Diserobot Perusahaan Tambang di Samarinda, Ratusan Massa Mengadu ke DPRD Kaltim
Dalam aksi demo Bela Hutan Adat yang dimulai sejak pukul 09.00 Wita tersebut, diikuti ratusan masyarakat yang tergabung dalam Rumpun Asa, yakni Geleo Baru, Geleo Lama, Juaq Asa, Pepas Asa, serta Ongko Asa.
Menanggapi aksi tersebut, bertempat di lantai dua Kantor DLH Kubar digelar pertemuan yang difasilitasi Kadis DLH Kubar Ali Sadikin.
Hadir dalam pertemuan itu, Kapolres Kubar AKBP Roy Satya Putra, Asisten II Pemkab Kubar Ayonius serta sejumlah perwakilan masyarakat Rumpun Asa.
• Dituduh Punya Tambang Ilegal di Medsos, Anggota DPRD Kukar Laporkan Rekannya di Polres
Ditemui usai pertemuan, Koordinator Demo, Kornelea Detang mengatakan, dari pertemuan tersebut ada kesepakatan bahwa pihak DLH akan segera menindaklanjuti tuntutan masyarakat.
Yaitu dengan turun ke lapangan, guna mengecek langsung aktivitas penambangan.
"Kami berterima kasih kepada DLH yang telah merespons dengan menindaklanjuti keinginan kami. Mereka akan turun ke lapangan setelah 17 Agustus. Hasilnya apa, nanti kita tunggu," katanya.
• Massa Bentang Spanduk Sepanjang 30 Meter Depan Kantor Ganjar Tertulis, Atasi Virus Cabut Omnibus
Asisten II Pemkab Kubar, Ayonius mengukapkan, pihaknya telah mendengar dan menampung semua aspirasi masyarakat.
"Kami akan segera membentuk tim untuk melakukan peninjauan ke lapangan," tegasnya.
Tim yang dimaksud, kata Ayon, merupakan tim gabungan yang melibatkan semua pihak. Baik dari pemerintah maupun dari pihak keamanan.
"Dalam waktu dekat kami akan turun ke lapangan," tandasnya.
(TribunKaltim.co/Febriawan)