Heboh Dikira Baju Adat China, BI Beber Proses Tak Sembarang Tampilkan Suku Tidung di Uang Rp 75 Ribu
Sempat heboh dikira baju adat China, Bank Indonesia beber proses tak sembarang tampilkan Suku Tidung Kalimantan Utara di uang baru Rp 75 ribu.
TRIBUNKALTIM.CO - Sempat heboh dikira baju adat China, Bank Indonesia beber proses tak sembarang tampilkan Suku Tidung, Kalimantan Utara, di uang baru Rp 75 ribu.
Sempat menjadi polemik hingga menghebohkan jagad maya, penampakan salah seorang bocah yang mengenakan pakaian adat seolah dari China pada pecahan Rp 75 ribu yang baru.
Dalam uang pecahan yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan HUT Ke-75 Republik Indonesia tersebut ada foto bocah laki-laki berpakaian adat yang oleh sebagian netizen dianggap pakaian China (Tionghoa).
"Nah coba tebak adat daerah mana yg dalam lingkaran biru," tulis seorang netizen dalam grup whatsapp yang kemudian viral.
• Dikira Berpakaian Adat China, Ini Pengakuan Bocah Berpakaian Adat Tidung di Uang Rupiah Rp 75 Ribu
• Mengenal Suku Tidung, Suku Asli di Kalimantan Utara, Ada di Uang Rp 75 Ribu Baru, Dikira Adat China
• Pakaian Adat Tidung di Dalam Tema Pecahan Uang Rp 75 Ribu, Walikota Tarakan Khairul Beri Tanggapan
Dia menyodorkan uang pecahan yang diluncurkan bertepatan HUT Kemerdekaan RI tersebut.
Usut punya usut, pakaian adat yang menjadi polemik netizen itu bukanlah dari China, melainkan baju adat asli dari suku di Indonesia.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menegaskan bahwa anak yang di gambar paling tengah dalam pecahan Rp 75 ribu memakai baju adat Suku Tidung, Kalimantan Utara.
"Itu adalah pakaian adat dari Kalimantan Utara, baju adat Suku Tidung.
Coba carilah di Google, mengenai pakaian adat daerah Suku Tidung, keluar seperti itu," kata Marlison dalam Taklimat Media Uang Peringatan Kemerdekaan ke-75 Tahun RI secara virtual, Selasa (18/8/2020).
Di mana asal usul Suku Tidung ?
Wikipedia menulis, Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian utara Pulau Kalimantan ( Kalimantan Utara ).
Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, jadi merupakan suku bangsa yang terdapat di dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia (negeri Sabah).
Suku Tidung semula memiliki kerajaan yang disebut Kerajaan Tidung. Tetapi akhirnya punah karena adanya politik adu domba oleh pihak Belanda.
Bahasa Tidung dialek Tarakan merupakan bahasa Tidung yang pertengahan karena dipahami oleh semua warga Suku Tidung.
Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya.
Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah).
Karena suku Tidung beragama Islam dan mengembangkan kerajaan Islam sehingga tidak dianggap sebagai suku Dayak, tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu (hukum adat Melayu) seperti suku Banjar, suku Kutai, dan suku Pasir.
Kaltaraprov.go.id memberitakan, Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan.
Provinsi yang beribukota di Tanjung Selor ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.
Luas Total Kalimantan Utara adalah 72.567.49 km² (28,018.46 mil²) dengan jumlah penduduk 738.163 jiwa (tahun 2013).
Suku Tidung adalah satu dari tiga suku asli di Kalimantan Utara.
Kedua suku asli lainnya adalah Suku Bulungan dan Suku Dayak.
Bahasa yang digunakan sehari-hari masyarakat Kaltara adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Bulungan, Bahasa Dayak dan Bahasa Tidung.
Netizen Sebut Pecahan Rp 75 ribu Ada Adat China
Seperti diberitakan sebelumnya, uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pecahan Rp 75 ribu, ramai diperbincangkan netizen di media sosial.
Salah satu perbincangannya adalah soal salah satu pakaian adat di gambar uang tersebut.
Dari sembilan gambar orang berpakain adat Nusantara, gambar orang yang berada di tengah menjadi perhatian publik.
Banyak netizen yang mempertanyakan itu pakaian adat dari mana, bahkan ada yang menuduh itu pakaian adat dari China.
Pakaian adat yang diperbincangkan itu adalah busana adat Suku Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara).
Topi khas yang ada di gambar uang Rp 75 ribu itu, biasanya dipakai oleh pengantin pria Suku Tidung.

• Heboh Baju Adat China di Uang Pecahan Rp 75 Ribu, Ternyata Pakaian Suku Pedalaman Pulau Kalimantan
Proses tak sembarang
Desain uang rupiah khusus Rp 75 ribu menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia menjadi sorotan.
Selain desain tiga angka nol yang dicetak lebih kecil, gambar anak-anak yang menggunakan 9 baju daerah tak luput jadi trending.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyebut, Suku Tidung merupakan asli Indonesia.
Dengan digambarnya baju adat Suku Tidung seharusnya membuat masyarakat lebih mengenal keanekaragaman budaya tanah air.
"Bukan dari Tiongkok. Ini asli darah Indonesia. Justru (dengan) kita tampilkan 9 daerah itu, kita semua sekarang mencari tahu, oh, ternyata luar biasa kebangsaan Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, 9 daerah yang diambil untuk desain rupiah khusus pecahan Rp 75 ribu merupakan pakaian adat daerah yang belum pernah diterbitkan sebelumnya dalam mata uang.
Sembilan daerah mewakili tiap 3 daerah di wilayah barat, tengah dan timur.
Dari barat, ada Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, dan Gorontalo.
Dari wilayah tengah disematkan baju adat asal Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo.

• TAMPILAN UNIK! Viral Uang Baru Rupiah Rp 75 Ribu, Cek Gambar Uang Koin Baru Lainnya, Cara Penukaran?
"Sedangkan yang dari timur ada NTT, Maluku, dan Papua.
Kita tampilkan anak-anak asli dari daerah tersebut, yang ingin kita gambarkan adalah keanekaragaman dari sisi penduduk," sebutnya.
Adapun pemilihan pakaian adat telah melalui proses diskusi yang panjang.
Bank Indonesia telah melakukan koordinasi dan focus group discussion (FGD) dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah setempat.
Koordinasi dilakukan sampai ke level kepala dinas pendidikan dan kebudayaan setempat, dan unit pelaksana teknis balai di daerah masing-masing.
"Contohnya di Kalimantan Utara dab Gorontalo, kita sampai koordinasi ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota tarakan dan UPT Balai Adat.
Di Kalimantan Utara ada Balai Adat Tidung, dan di Gorontalo ada Balai adat Gorontalo kalau di gorontalo.
Semua kita lakukan verifikasi dan digabungkan dalam desain," sebutnya.
(*)