Institusi Doni Monardo Dapat Amunisi Baru dari Amerika Serikat untuk Lawan Covid-19 dan Karhutla

Institusi Doni Monardo, BNPB dapat amunisi baru dari Amerika Serikat lawan covid-19 Virus Corona dan karhutla, helikopter ChinooK dan Black Hawk

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Kepala BNPB, Doni Monardo memeriksa angggotanya saat gladi bersih HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10/2019). 

Helikopter jenis ini akan digunakan untuk mendukung operasi pengeboman air untuk karhutla.

Kedua jenis armada tersebut melengkapi armada yang selalu digunakan, khususnya operasi Karhutla, yakni helikopter jenis Kamov dan Mi-8.

Kapasitas kedua helikopter ini lebih sedikit dibandingkan kemampuan Chinook, sekitar 4.000 liter.

"Dalam mempersiapkan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karthula, BNPB mempersiapkan operasi teknologi modifikasi cuaca atau TMC," kata Raditya.

"Serta pengerahan personel untuk mendukung Satuan Tugas (satgas) Darat yang terdiri dari unsur gabungan, seperti BNPB, TNI, Polri, KLHK, pemerintah daerah, dunia usaha dan unsur masyarakat di enam provinsi yang sering dilanda Karhutla," ucap dia.

Protokol Kesehatan Perlu Adopsi Kearifan Lokal

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) Doni Monardo menyarankan agar pemerintah daerah mengadopsi kearifan lokal dalam menyosialisasikan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

"Kearifan-kearifan lokal telah ditunjukkan oleh beberapa daerah, seperti halnya Wani Jogo Suroboyo (berani jaga Surabaya), Jogo Tonggo (jaga tetangga), ada banyak kearifan lokal dengan bahasa sederhana, lebih mudah dipahami oleh rakyat," ujar Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker, secara virtual, Senin (10/8/2020).

Doni Monardo mengatakan, pejabat pemerintahan harus mampu memberikan informasi dan pengetahuan ke masyarakat dengan cara-cara kedaerahan.

Dengan begitu, masyarakat akan dengan mudah memahami pesan yang mereka terima.

Selain itu, pemerintah daerah juga perlu mengajak orang-orang yang mampu diikuti oleh masyarakat secara luas untuk menaati protokol kesehatan.

"Dengan cepat untuk menyesuaikan dan juga memilih orang-orang yang secara fisik memiliki hubungan emosional dengan masyarakat," kata dia.

Doni Monardo pun berharap setiap hari terdapat orang yang berhasil diajak untuk menerapkan protokol kesehatan, misalnya terkait penggunaan masker di ruang publik.

Hal yang Dinilai Tidak Lazim dalam Pengembangan Obat Covid-19 yang Diklaim Unair, Begini Saran Ahli

Dengan demikian, upaya memutus penyebaran virus corona dapat dipercepat.

"Kalau setiap hari ada dua orang saja yang berhasil dipengaruhi dan itu bergulir terus setiap hari, maka percepatan antara kasus penularan dengan percepatan memutus mata rantai penularan akan bisa lebih cepat memutus mata rantai penularan," ungkap Doni Monardo.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved