Manula di Samarinda Ditemukan Meninggal Dunia, Dua Kali Rapid Test Hasilnya Non Reaktif
Seorang warga di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Sungai Pinang ditemukan meninggal dunia.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seorang warga di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Sungai Pinang ditemukan meninggal dunia.
Korban berjenis kelamin perempuan berusia 71 tahun ditemukan sudah tidak bernyawa oleh salah satu keluarganya sekitar pukul 09.00 Wita, Selasa (18/8/2020).
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di lantai kamar samping tempat tidur korban. Tidak ada tanda-tanda kekerasan didapatkan di tubuh korban, diduga korban meninggal karena sakit maag yang telah lama diderita korban.
Salah satu keluarga korban mengaku, yang bersangkutan sempat menjalani dua kali rapid test dengan hasil non reaktif. Korban juga diketahui selama ini tidak ada riwayat perjalanan keluar kota.
• Perusahaan di Balikpapan Diminta Jujur Beri Rekomendasi Data Penerima BSU Rp 600.000
• Optimistis Target PAD Kota Balikpapan Tercapai di Akhir Tahun, IMB Lampaui Perkiraan Berkat RDMP
• Pasang CCTV, Suami Kaget Lihat Perlakuan Mengerikan Istri ke Anak Berusia 15 Bulan, Terjadi di India
"Dua kali rapit hasilnya non reaktif, yang bersangkutan selama ini tidak ada keluar kota, hanya di Samarinda saja, bahkan selama ini aktivitasnya di rumah-rumah saja," ucap keponakan korban yang tidak ingin namanya dicantumkan, Selasa (18/8/2020).
Pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya penanganan kepada pihak terkait mengenai kepastian penyebab kematian korban.
"Jika bisa silahkan dipastikan, karena kami juga dari pihak keluarga ingin tahu, apakah karena covid-19 atau murni hanya sakit biasa," tuturnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Sudiyono mengaku baru mendapatkan kabar adanya warga meninggal dunia sekitar pukul 11.00 Wita.
"Ya, kalau dari informasi yang saya terima, korban ini ada riwayat sakit. Untuk dugaan lainnya, kami serahkan ke petugas saja untuk memastikannya," jelasnya.
Dari pantauan Tribunkaltim.co di lokasi kejadian, evakuasi dilakukan oleh Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, bersama relawan dan juga PMI.
Walaupun belum ada kepastian mengenai penyebab kematian korban, apakah karena covid-19 atau bukan. Namun, seluruh petugas tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai dengan protokol kesehatan.
• Nasib Jerinx, Penangguhan Penahanan Ditolak Polda Bali, Khawatir Drummer Superman Is Dead Begini
• Perusahaan di Balikpapan Diminta Jujur Beri Rekomendasi Data Penerima BSU Rp 600.000
• Harganya Cukup Terjangkau, Inilah Rekomendasi 7 Warung Nasi Jamblang Enak di Cirebon
Bahkan, setelah evakuasi selesai dilakukan, rumah dan sekitarnya disterilisasi dengan disinfektan.
Kanit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Yitno Hadi menuturkan, dari keterangan keluarga korban, serta rekaman CCTV di rumah, sekitar pukul 01.00 Wita, Selasa (18/8/2020) dini hari, korban masih terlihat beraktivitas.
Diduga korban meninggal dunia sekitar pukul 06.30 Wita.
"Malamnya masih terlihat beraktivitas, dan diperkirakan meninggal pada pagi hari tadi. Untuk tanda kekerasan di tubuh korban tidak kita temui, sementara ini dugaanya memang karena sakit yang telah lama diderita korban," jelasnya.
"Sejauh ini kita juga amankan obat-obatan dan sejumlah pakaian korban," sambungnya.
Sementara itu proses evakuasi selesai dilakukan sekitar pukul 12.00 Wita. Korban dibawa ke RSUD AW Syahranie.
(TribunKaltim.co)