Virus Corona di Mahulu
Balita Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Mahulu, Bupat Bonifasius Belawan Geh Beber Kronologi
kasus terkonfirmasi Virus Corona atau covid-19 di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus bertambah.
Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Sejak pecah telur setelah hampir lima bulan tanpa ada kasus pada 8 Agustus 2020 lalu, kasus terkonfirmasi Virus Corona atau covid-19 di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus bertambah.
Hingga Selasa (18/08/2020), sesuai rilis resmi Pemkab Mahulu tercatat secara akumulasi ada 5 pasien positif covid-19.
Dengan rincian, satu pasien (MHU-01) sudah sembuh, tiga dirawat di RSUD Gerbang Sehat Ujoh Bilang, dan satu meninggal dunia di RS AW Sjahranie Samarinda.
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengungkapkan, penambahan 4 kasus baru disampaikan pihak rumah sakit dan Dinkes pada 16 Agustus 2020 lalu.
Dari empat tambahan terkonfirmasi positif covid-19 ini, tiga di antaranya merupakan satu keluarga, yaitu pasien MHU-02, MHU-03 dan MHU-04.
Kemudian satu pasien MHU-05 yang sempat dirawat di RS AW Sjahranie Samarinda meninggal dunia.
Jenazah telah dimakamkan sesuai dengan protokol Kesehatan.
• Kabar Buruk Mahulu di Hari Kemerdekaan RI, 4 Orang Dinyatakan Positif Covid-19
• Pintu Masuk Mahulu Dijaga Ketat Bersama TNI-Polri, Bupati Apresiasi Masyarakat Taati Aturan
• Mahulu Kini Tak Lagi Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan
• Kalimantan Timur Bertambah 98 Kasus Covid-19, Kabupaten Mahulu Pecah Telor
Dibeberkan Bupati, dengan didampingi Wakil Bupati (Wabup) Mahulu Y Juan Jenau, Pj Sekda Stephanus Madang, Asisten II dan juga Kepala Dinas Kesehatan, tiga pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang merupakan satu keluarga merupakan warga Ujoh Bilang, yaitu MHU-02, perempuan (45 tahun), MHU-03 laki-laki (47 tahun) dan anaknya MHU-04 yang masih balita (2,5 tahun).
"Kronologinya, keluarga ini pada Juli 2020 stay di Kutai Barat. Beberapa hari di Kubar, yang bersangkutan sempat melakukan rapid test, yaitu pada 29 Juli 2020, hasilnya non reaktif. Selanjutnya awal Agustus pulang ke Ujoh Bilang (Mahulu) dan melakukan karantina mandiri 10 hari,” urai bupati.
Setelah 10 hari menjalani karantina mandiri, pada 9 Agustus berinisiatif melakukan rapid test di Mahulu, dan lagi-lagi hasilnya non reaktif.
Selanjutnya pada 11 Agustus 2020, MHU 02 mengaku mengalami gejala.
Di mana mengalami kehilangan indra menciuman, badan lemas dan flu.
“Dia kemudian berkonsultasi dengan dokter via telepon. Oleh dokter disarankan melakukan swab. Kemudian pada 13 Agustus dilakukan swab di RSUD Ujoh Bilang,” katanya.
Selama menunggu hasil pemeriksaan swab melalui PCR, ketiga orang ini diminta tetap melakukan karantina mandiri.
Hasil swab keluar pada 16 Agustus 2020 dan ketiganya dinyatakan positif covid-19.