Breaking News

Divonis Positif Corona, Seorang Istri di Surabaya Diancam akan Diceraikan Sang Suami

Divonis positif Corona, seorang istri di Surabaya diancam akan diceraikan sang suami.

Editor: Budi Susilo
Shutterstock
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin virus Corona. Divonis positif Corona, seorang istri di Surabaya diancam akan diceraikan sang suami. 

TRIBUNKALTIM.CO, SURABAYA - Divonis positif Corona, seorang istri di Surabaya diancam akan diceraikan sang suami.

Seorang istri berinisial LS di Surabaya sempat terancam diceraikan oleh suaminya karena pernah dinyatakan positif Corona.

Hal ini diungkapkan oleh pendamping pasien covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Jawa Timur.

Pihaknya membeberkan beragam kasus penolakan mantan pasien covid-19 di lingkungan mereka.

Mengenal 9 Komisinoner Baru Kompolnas Dilantik Jokowi, Ada Wajah Lama Sampai Pernah Maju Caleg 

HEBOH! Staf Dewan Berhubungan Intim Pas Rapat Zoom Soal Corona, Kamera Lupa Off, Rapat Tetap Lanjut

Dari dijauhi keluarga hingga hampir diceraikan oleh suami. LS, seorang istri di Surabaya sempat 2 kali dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Saat pertama kali dinyatakan sembuh, suaminya masih belum menerimanya kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.

"Saat itu dia drop, sehingga imunitasnya menurun dan kembali positif covid-19," kata Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Radian Jadit, saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Setelah kali kedua dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya selama 3 hari, LS kembali sembuh.

Dengan pendekatan komprehensif kepada keluaganya, ahirnya LS diterima kembali di tengah-tengah keluarganya.

"Sekarang LS berada di rumah ibunya di Tulungagung, komunikasi dengan suaminya juga mulai cair dan bagus, ini soal komunikasi yang tidak lancar saja," terang dia.

LS adalah salah satu pasien yang memiliki masalah sosial karena mengidap covid-19.

Radian mengatakan, beberapa pasien juga ditolak kembali ke lingkungan sosialnya seperti keluarga dan tempat indekos atau kontrakan, meski sudah membawa surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Baca: Legislator PKS Minta BPOM Hati-hati dan Terbuka dalam Proses Perizinan Obat covid-19 dari Unair

Radian menuturkan, ditolaknya pasien di lingkungan sosial itu karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang covid-19.

NEWS VIDEO 4 Ancaman bagi Pekerja Kantoran jika RUU Cipta Kerja Disahkan

Tokoh Ini Layak Diusung PDIP di Pilkada Surabaya, Ada Nama Wisnu dan Istri Mantan Walikota Surabaya

"Tugas kami membuka komunikasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang covid-19," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved