Tampil di ILC, Eks Panglima TNI Bongkar Rasa Sakit Hatinya, Gatot Nurmantyo: Kami Tak Mau Diam Saja
Tampil di ILC, eks Panglima TNI bongkar rasa sakit hatinya bersama tokoh lain, hingga dirikan KAMI
Sehingga, Gatot Nurmantyo merasa hal itu perlu diingatkan kepada pemerintah.
"Antara murid dengan guru, antara murid dengan dosen, antara manajer dengan pekerja, antara pemilik hotel dengan tamu, proses pembekuan."
• Hasil Semifinal Liga Champions PSG vs RB Leipzig, Neymar Dkk Pesta Gol dan Cetak Sejarah Baru Klub
"Akumulasi ini bisa terjadi pembekuan antara raktyat dan pemerintah, ini yang berbahaya maka harus diingatkan," kata dia.
Gatot Nurmantyo menegaskan, ia tidak ingin menjadi pasif dan tidak bersuara dalam menangani krisis akibat pandemi covid-19 yang mengguncang Indonesia kini.
"Kita tidak mau dalam kondisi seperti ini kita diam-diam saja, ini latar belakangnya," pungkasnya.
Gatot Nurmantyo Ingatkan soal Proxy War
Pada kesempatan lain, Gatot mengingatkan ancaman perang proksi atau proxy war di Indonesia .
Hal itu dikatakan Gatot saat memberikan pesan-pesan dalam acara deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).
• Danjen Kopassus Bongkar Kejinya Kelompok Mujahid Ali Kalora, Poso, Semua Jasad Korban Memilukan
"Pada tanggal 10 Maret 2014 saya berkesempatan dialog dengan civitas akademika Universitas Indonesia," kata Gatot dikutip dari akun Youtube Realita TV, Selasa (18/8/2020).
"Saya berbicara antara lain tentang proxy war, yang kini telah menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa," lanjut dia.
Gatot menilai, penguasaan dari negara lain tidak hanya bisa dilakukan secara fisik, bisa juga melalui proxy.
Ia menambahkan, bahaya proxy war juga diperparah dengan adanya oligarki politik menggunakan dalih konstitusi.
"Bagi intervensi pemilu, dan memilih pejabat untuk pada saatnya pejabat tersebut bisa dikenalkan bahkan menjadi boneka bagi kepentingan lain yang bukan tujuan dan kepentingan negara," ujar dia.