Virus Corona
Anies Baswedan Dianggap Peka Krisis Covid-19, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Unggul Komunikasi
Anies Baswedan dianggap peka krisis covid-19, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil unggul komunikasi dalam survei Lembaga Indikator Politik Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianggap peka krisis covid-19, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil unggul komunikasi dalam survei yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baru-baru ini, survei terkait kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan covid-19 di Tanah Air, telah dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Hasil survei tersebut mengerucut kepada tiga sosok Gubernur di Provinsi besar seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
• Sempat Didatangi Jenderal Andika Perkasa, Kini Anies Baswedan Ingatkan Dampak Besar Covid-19 Jakarta
• Tiba-Tiba Diminta Ganjar Pranowo Naik Podium Inspektur Upacara, Veteran Ini Prihatin Lihat Indonesia
• Acara Najwa Shihab, Ridwan Kamil Bikin Pantun Buat Ganjar dan Anies, Ada Nama Luna Maya-Aura Kasih
Hasil survei yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia mengarah kepada cara penanganan covid-19 yang dilakukan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan misalnya, mendapat penilaian tertinggi terkait kepekaan terhadap krisis wabah covid-19.
covid-19 di Tanah Air.
Survei yang dilakukan pada Juli 2020 dengan mewawancarai 304 pemuka opini ini, Anies Baswedan mendapat skor 72,9 persen.
Angka tersebut lebih tinggi sedikit dibanding skor Ridwan Kamil yakni 72,1 persen dan Ganjar Pranowo 72,0 persen.
Sisanya seperti Gubernur Khofifah, Nurdin Abdulah, Wahidin Halim dan Edy Rahmayadi mendapat skor di bawah 65 persen.
Meski tertinggi dalam hal sense of crisis, Anies Baswedan masih kalah dalam hal komunikasi dan koordinasi kerja.
Survei tersebut menunjukkan Anies Baswedan menempati posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Untuk Koordinasi kerja Anies Baswedan memperoleh skor 71,6 persen.
Sedangkan Ganjar Pranowo mendapat skor 71,9 persen dan tertinggi Ridwan Kamil yakni 72,4 persen.
Sementara dalam survei komunikasi kepada warga, Ridwan Kamil mendapat penilaian 73,4 persen, Ganjar Pranowo 73,2 persen dan Anies Baswedan 72,1 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai hasil survei menunjukkan ketiga Gubernur tersebut memiliki sikap kepemimpinan yang lebih baik dibanding sejumlah Gubernur dari provinsi lain.
Namun, menurut Muhtadi, ketiga tokoh ini tidak ada yang menonjol dan bahkan cenderung imbang.
Misalnya Ridwan Kamil, yang unggul dalam komunikasi dengan masyarakat dan koordinasi dengan berbagai sektor pemerintahan.
Sementara Anies Baswedan mendapat nilai lebih tinggi dalam hal sense of crisis.
Meskipun tidak menempati posisi utama, Ganjar Pranowo memiliki nilai yang mendekati Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
“Selisih nilai yang mereka dapatkan di semua aspek kepemimpinan dalam penanganan covid-19 tidak sampai 3 persen,” ujarnya dalam jumpa pers secara virtual, Kamis (20/8/2020).
• Massa Bentang Spanduk Sepanjang 30 Meter Depan Kantor Ganjar Tertulis, Atasi Virus Cabut Omnibus
Survei ini terhadap 304 pemuka opini ini dilakukan di 20 kota di Indonesia.
Mereka terdiri dari tokoh yang memiliki informasi lebih luas dibandingkan masyarakat umum tentang penanggulangan covid-19 di Indonesia.
Di antara mereka adalah akademisi yang menjadi rujukan media, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.
Pemilihan responden dilakukan secara purposif, terutama dicari dari media massa nasional atau daerah.
Oleh karena itu, hasil survei ini lebih mencerminkan penilaian responden, dan bukan populasi seluruh pemuka opini di Indonesia.
“Karena jumlah responden survei ini cukup banyak, dan terdiri dari pemuka opini yang sering menjadi rujukan, maka hasil survei ini cukup menyuarakan penilaian pemuka opini pada umumnyam”ujar Muhtadi.
• Didatangi Jenderal Andika Perkasa, Anies Baswedan Langsung Ambil Langkah Ini di Jakarta
Temuan covid-19 jadi kabar baik
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai temuan kasus baru covid-19 di Jakarta merupakan kabar baik.
Menurutnya, temuan tersebut membuat penyebaran covid-19 di DKI Jakarta dapat terdeteksi.
Jika pasien tersebut tidak mengetahui bahwa dirinya positif maka penularan covid-19 akan semakin besar.
“Kalau mereka tidak ditemukan mereka berpergian kemana-mana, menularkan wabah ini,” ujar Anies Baswedan, Kamis (20/8/2020).
Anies Baswedan juga meminta masyarakat mengubah pandangan terkait temuan kasus baru.
Menurutnya selama ini masyarakat berpandangan negatif terhadap temuan pasien positif covid-19.
Padahal temuan tersebut merupakan kabar baik agar pasien dapat di karantina dan tidak menyebarkan virus ke orang lain.
"Sering kali kalau ditemukan kasus positif, diasosiakan sebagai kabar buruk.
Sesungguhnya kalau ditemukan ada positif di kondisi wabah artinya kabar baik,” ujar Anies Baswedan.
Anies Baswedan menmbahkan saat ini Pemprov DKI Jakarta terus menambah kapasitas pengetesan covid-19 dengan metode swab test PCR.
Bahkan, rata-rata pengetesan tiap pekannya bisa mencapai 40 ribu orang.
• Soal Kasus Virus Corona di 6 BUMN Ini, Stafsus Erick Thohir Bantah Data Jajaran Anies Baswedan
Untuk itu sangat wajar jika jumlah kasus baru covid-19 di DKI Jakarta meningkat seiring tingginya tingkat tes swab di masyarakat.
"Karena dikejar terus maka ketemu. Karena ketemu, maka angka positif jadi tinggi.
Kalau mereka enggak ketemu, mereka berkeliling tanpa sadar (telah terpapar covid-19)," ujarnya.
Satgas penanganan covid-19 mencatat per tanggal 20 Agustus 2020 penambahan kasus baru di DKI Jakarta sebanyak 594 kasus.
Penambahan ini membuat angka pasien positif di Ibu kota mencapai 31.756 kasus.
(*)