Massa Bentang Spanduk Sepanjang 30 Meter Depan Kantor Ganjar Tertulis, Atasi Virus Cabut Omnibus

Massa beri pesan khusus kepada para pemimpin bangsa ini agar menghentikan pembahasan omnibus law yang tak menguntungkan bagi rakyat.

Editor: Mathias Masan Ola
(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Massa aksi bentang spanduk raksasa oleh para demonstran di deoan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (14/8/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SEMARANG - Massa beri pesan khusus kepada  para pemimpin bangsa ini agar menghentikan pembahasan omnibus law yang tak menguntungkan bagi rakyat.

Pesan di spanduk raksasa itu berbunyi Atasi Virus Cabut Omnibus.

Ada yang menarik perhatian saat melintas di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (14/8/2020).

Tampak spanduk raksasa berukuran 30 x 3 meter membentang di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah bertuliskan "Atasi Virus Cabut Omnibus". Tak hanya itu, di gerbang kantor Ganjar Pranowo itu juga nampak dipasang spanduk berwarna putih dengan tinta merah bertuliskan "Gedung Ini disita Rakyat".

Ada pula beberapa mahasiswa membawa spanduk bertuliskan "Merdeka 100% dari Pandemi dan Tirani". Spanduk itu dibentang sejumlah demonstran yang terdiri dari buruh, petani, nelayan dan mahasiswa.

Baca juga; Wakil Bupati Berau Agus Tantomo Temui Pengunjuk Rasa yang Tolak RUU Omnibus Law

Baca juga; BREAKING NEWS Tolak RUU Omnibus LAW, Ratusan Buruh di Berau Unjuk Rasa di Halaman Kantor Bupati

Satu persatu perwakilan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat ( Geram) menyerukan orasi tuntutan kepada pemerintah terkait penolakan omnibus law.

Selain itu, ada juga perwakilan pergerakan kaum perempuan yang menyuarakan keadilan terhadap korban-korban kekerasan seksual yang kian marak.

Selepas mereka menyampaikan poin-poin tuntutan, ratusan demonstran melanjutkan aksinya dengan duduk memenuhi sepanjang jalan untuk mendengarkan para orator dalam tajuk 'Sidang Rakyat'.

Akses jalan pun terpaksa ditutup sehingga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas. Pengguna jalan akhirnya dialihkan menjadi satu jalur di sebelah Timur menuju Simpang Lima.

Koordinator Geram Karmanto mengatakan, aksi tersebut dilakukan serentak di beberapa daerah di Indonesia. "Pada hari ini bukan hanya di Jateng saja, tapi aksi mogok nasional yang dilakukan elemen dari semua elemen masyarakat," jelas Karmanto kepada awak media, Jumat (14/8/2020).

Pihaknya menuntut kepada pemerintah agar mengakhiri pembahasan omnibus law yang dinilai merugikan masyarakat terutama kaum pekerja.

Baca juga; NEWS VIDEO Jelang Penyiapan IKN, Kapushidrosal Inspeksi Operasi Survei dan Perairan Balikpapan

"Oleh karena itu kami meminta kepada Pemprov Jateng untuk segera menyampaikan aspirasi kami. Agar pemerintah pusat segera mengakhiri pembahasan omnibus law. Kami ingin pemerintah fokus tangani Covid-19," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved