Mirip Kasus Munir, Pengkritik Presiden Rusia Ini Diracun Dalam Pesawat, Dokter Beber Nyawa Terancam
Mirip kasus Munir, pengkritik Presiden Rusia ini diracun dalam Pesawat, Dokter beber nyawa terancam
TRIBUNKALTIM.CO - Mirip kasus Munir, pengkritik Presiden Rusia ini diracun dalam Pesawat, Dokter beber nyawa terancam.
Alexei Navalny, yang dikenal getol mengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin ditemukan sekarat di dalam Pesawat penerbangan Siberia - Moskow.
Diduga, pria yang juga pemimpin oposisi Rusia tersebut diracun saat minum teh di kafe bandara sesaat sebelum naik Pesawat.
Kasus ini mirip dengan yang menimpa Munir, di Indonesia, yang tewas diracun dalam Pesawat.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang dikenal juga sebagai pengritik Presiden sekarat karena diracun dan kini dirawat di rumah sakit di Siberia.
Menurut Kira Yarmysh juru bicaranya, Alexei Navalny jatuh sakit karena diduga keracunan selama penerbangan.
• Bukan Hanya Larutan Kimia, Polisi Bongkar Cara Keji Klinik Aborsi Buang Janin, Tak Ada yang Dikubur
• Jawaban Tegas Gatot Nurmantyo Soal KAMI Bakal Jadi Parpol, Eks Panglima TNI: Saya Tak Akan Di Sini
• Kenali Pola Unik Gejala Virus Corona, Beda Spesifik dengan Infulenza, SARS dan MERS, Diakhiri Diare
• Disorot Dana Rp 90,45 M untuk Influencer, Ini Daftar Kementeriannya dan Kekhawatiran ICW dan YLBHI
Mengutip Al Jazeera, Yarmysh mengatakan, Kamis (20/8/2020), Alexei Navalny (44) terbang dari Siberia menuju Moskow setelah melakukan perjalanan dinas ke Tomsk.
Pesawat yang dia tumpangi akhirnya melakukan pendaratan darurat karena dia tiba-tiba jatuh sakit.
Menurut kantor berita TASS, Alexei Navalny sekarang berada di unit perawaan intensif untuk pasien toksikologi di Rumah Sakit Darurat No 1 di kota Omsk, Siberia.
Dokter berjuang
Berdasar keterangan yang didapat dari dokter, sang dokter menyampaikan informasi yang kontradiksi tentang kondisi Alexei Navalny.
Dokter itu mengatakan, kondisinya telah stabil tetapi hidupnya masih terancam.
Pihak rumah sakit mengaku tengah berjuang untuk menyelamatkan Alexei Navalny.
"Kami pikir, Alexei diracuni dengan sesuati yang dicampur dalam tehnya," kata Yarmysh melalui cuitan Twitternya.
"Hanya itu yang dia minum di pagi hari," terangnya.
"Dokter mengatakan, racun dengan cepat diserap melalui cairan panas," tambahnya.
Alexei Navalny diketahui minim secangkir teh di kafe bandara Tomsk sebelum dia naik ke Pesawatnya, ujar Yarmysh.
• Adian Napitupulu Bongkar Ciri Partai Politik di Tubuh KAMI, Refly Harun Bereaksi, Lalu Tersenyum
Periksa CCTV
Lebih jauh, Kantor berita Interfax mengutip pemilik kafe yang mengatakan mereka sedang memeriksa kamera CCTV untuk mencoba mengetahui apa yang telah terjadi.
Yarmysh mengatakan kepada stasiun radio Echo Moskvy bahwa Navalny berkeringat di Pesawat dan memintanya untuk berbicara dengannya sehingga dia bisa "fokus pada sebuah suara".
Dia kemudian pergi ke toilet dan pingsan.
"Alexei masih pingsan.
Dia dimasukkan ke dalam ventilator.
Polisi dipanggil ke rumah sakit atas permintaan kami," kata Yarmysh.
Kesaksian penumpang
Lebih jauh, penumpang Pavel Lebedev mengunggah di media sosial tentang apa yang dilihatnya di Pesawat.
"Pada awal penerbangan dia pergi ke toilet dan tidak kembali," kata Pavel.
"Dia mulai merasa sangat mual. Mereka berjuang untuk membawanya dan dia berteriak kesakitan," tambahnya.
Sementara, Tatyana Shakirova, juru bicara Kementerian Kesehatan regional di Omsk, mengatakan: "Versi keracunan adalah salah satu dari beberapa versi yang sedang dipertimbangkan.
Sekarang tidak mungkin untuk mengatakan apa alasannya."
Yarmysh mengatakan dia yakin dugaan keracunan itu ada hubungannya dengan kampanye pemilihan daerah tahun ini.
• Update Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu, Masih Ada Waktu, Cek Namamu Terdaftar atau Tidak
Lebih jauh, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov berharap Navalny segera pulih.
Dia mengatakan bahwa keracunan apa pun yang dialami Navalny perlu dikonfirmasi dengan tes laboratorium.
Dia mengatakan pihak berwenang akan siap untuk mempertimbangkan permintaan Navalny untuk dirawat di luar negeri jika ada yang mengajukan.
Kampanye antikorupsi
Untuk diketahui, Navalny, yang dikenal karena kampanye antikorupsinya terhadap pejabat tinggi dan kritik terang-terangan terhadap Presiden Vladimir Putin.
Di masa lalu, Navalny pernah mengalami serangan fisik.
Tahun lalu, Navalny dilarikan ke rumah sakit dari penjara di mana dia menjalani hukuman menyusul penangkapan administratif, dengan apa yang dikatakan timnya sebagai 'dugaan keracunan'.
Dokter mengatakan dia mengalami serangan alergi yang parah dan memulangkannya kembali ke penjara keesokan harinya.
Dia juga mengalami luka bakar kimiawi di matanya pada tahun 2017 ketika penyerang melemparkan antiseptik hijau ke wajahnya di luar kantor.
Navalny telah menjadi sasaran berbagai penyelidikan kriminal, sementara Yayasan Anti-Korupsi miliknya secara teratur digerebek oleh polisi dan penyidik.
• Jadwal Acara TV Hari Jumat 21 Agustus 2020, GTV Uang Kaget, Trans 7 Ada Kisah Para Nabi
• Dukung Polisi, Gubernur Bali Sebut Jerinx Cengeng, Coba Gagalkan Upaya Pemerintah Putus Covid-19
Bulan lalu, politisi itu harus menutup yayasan setelah tuntutan hukum yang menghancurkan secara finansial dari Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.
Selain itu Navalny dikenal anggota oposisi Rusia yang paling menonjol.
Navalny sempat berkampanye untuk menantang Putin dalam pemilihan presiden 2018, tetapi dilarang mencalonkan diri.
Vyacheslav Gimadi, pengacara yayasan Navalny, mengatakan tim tersebut meminta Komite Investigasi Rusia membuka penyelidikan kriminal.
"Tidak ada keraguan bahwa Navalny diracun karena sikap dan aktivitas politiknya," kata Gimadi dalam tweet pada Kamis.
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemimpin Oposisi Sekaligus Pengkritik Presiden Rusia Sekarat Diracun di Atas Pesawat, https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/21/pemimpin-oposisi-sekaligus-pengkritik-presiden-rusia-sekarat-diracun-di-atas-Pesawat?page=all.