Temukan Surat Utang Negara Tahun 1947 Kepada Kakeknya di Dalam Guci Tua, Warga OKI Ungkap Kronologi

Diterangkan Harun Djakfar, kemungkinan kala itu uang tersebut dipinjam langsung oleh Keresidenan Palembang untuk keperluan Pemerintah.

Tribun Sumsel
Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. 

Terlepas dari benar atau tidaknya makna dari surat tersebut, Ikhsan mengatakan jika memang benar, artinya hal tersebut dapat menjadi salah satu bukti betapa kuatnya dukungan masyarakat Palembang dalam mendukung perjuangan para pahlawan.

 Kabar Gembira, Resmi PNS/ASN Libur 11 Hari, Pengganti Cuti Bersama Idul Fitri, Catat Tanggalnya

 Adian Napitupulu Bongkar Ciri Partai Politik di Tubuh KAMI, Refly Harun Bereaksi, Lalu Tersenyum

 Trending Twitter, Tangan Sang Pacar di Video Zara Eks JKT48 Ini Disorot, Manajer Ikut Angkat Bicara

 Trending Twitter, Video Diduga Adhisty Zara Eks JKT48 Buat Heboh, Tangan Sang Pacar jadi Sorotan

Apalagi menurutnya, uang sebesar Rp 1.500 sudah terbilang besar di tahun 1947.

"Saya tidak bisa sebutkan sekarang setara berapa rupiah jumlah uang itu saat ini. Karena harus ada hitung-hitungannya dulu. Tapi bisa saya sebutkan bahwa jumlahnya terbilang besar untuk saat itu," ujarnya.

Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI).
Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI). (Tribun Sumsel)

Saat masa perjuangan, di berbagai wilayah tak terkecuali di kota Palembang juga banyak dibentuk laskar-laskar oleh para pejuang.

"Bukan cuma pejuang, masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam mendukung perjuangan para pejuang, membantu sebisa mungkin yang mereka bisa. Dan kalau memang benar surat itu bukti pinjaman uang dari rakyat ke negara saat masa perjuangan, artinya masyarakat juga bersedia meminjamkan uangnya untuk membantu para pejuang kita. Ini hal yang sangat luar biasa," ujarnya.

Di sisi lain, Ikhsan juga memberikan pendapatnya terkait tempat surat tersebut ditemukan.

Sebagaimana diketahui, ahli waris menyebut surat tersebut ditemukan di dalam sebuah guci di atas loteng rumah.

Menurutnya, hal ini sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat khususnya kota Palembang.

Orang Palembang biasa menyebut penyimpanan di atas loteng dengan sebutan kajang angkap atau kajang rangkap.

"Kadang barang-barang yang disimpan di kajang angkap, suka ditumpuk saja atau kadang diletakkan dalam peti dari bahan seng. Jadi dia aman, tapi tidak terlalu berat. Itu jadi kebiasaan nenek moyang orang Palembang," ujarnya.

"Dan biasanya barang-barang yang biasa disimpan adalah barang yang punya ada nilai tapi tidak digunakan sehari-hari," sambungnya. (GridHot, Desy Kurniasari)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Warga OKI Kaget Temukan Guci Berisi Surat Utang Negara Tahun 1947 Kepada Kakeknya, https://bangka.tribunnews.com/2020/08/21/warga-oki-kaget-temukan-guci-berisi-surat-utang-negara-tahun-1947-kepada-kakeknya?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved